Mohon tunggu...
Sayyed Aamir
Sayyed Aamir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Mencatat dengan Pulpen dan Kertas Masih Relevan di Kalangan Mahasiswa?

1 Oktober 2023   22:13 Diperbarui: 1 Oktober 2023   22:35 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Hasil AI, diambil dari website StatusNeo

Pada saat menunggu pergantian jam kuliah, saya sering pergi ke kantin dan duduk di teras sambil menikmati makanan dan menggulirkan reel Instagram. Tetapi suatu hari, saya menemukan video yang menarik perhatian saya. Video itu membahas perkembangan dunia pendidikan yang tampaknya stagnan. Saat saya memikirkan hal itu, perbandingan dengan perkembangan teknologi modern muncul dalam pikiran saya.

Saya memikirkan bagaimana mobil awalnya lambat dan berbentuk seperti kereta delman sebelum kemudian berevolusi menjadi kendaraan yang cepat dan modern seperti sekarang. Demikian pula dengan komputer, yang pada awalnya berukuran besar seperti kulkas sebelum berkembang menjadi laptop yang kita bawa ke mana-mana. Namun, saat saya membandingkan itu dengan pendidikan, tampaknya tidak ada perubahan yang signifikan.

Dari abad pertengahan hingga abad sekarang, pendidikan masih terasa seperti guru yang menyampaikan pelajaran sementara murid duduk diam mencatat apa yang guru katakan. Hal inilah yang membuat saya merenung. Mengapa tidak ada perkembangan signifikan dalam cara kita mendapatkan pendidikan? Mengapa kita masih mencatat dengan pulpen dan kertas seperti yang dilakukan oleh orang zaman baheula? Sedangkan kita sudah hidup di zaman teknologi yang memungkinkan kita mencatat dan menyimpan dengan mudah segala informasi dalam piranti genggam kita, baik itu ponsel maupun laptop.

Misalnya, seringkali penggunaan laptop di dalam kelas adalah topik yang memicu perdebatan antara dosen dan mahasiswa. Para dosen kadangkala mengungkapkan kekhawatiran tentang gangguan dan dampak negatifnya pada pembelajaran mahasiswa yang seringkali teralihkan fokusnya saat jam pelajaran. Sementara mahasiswa bersikeras bahwa menggunakan laptop di kelas memiliki sangat membantunya untuk mencatat poin penting dalam pelajaran dibanding dengan harus capek-capek menulis manual dengan pena.

Hal ini mengarahkan saya pada pertanyaan yang menarik: Apakah mencatat dengan kertas dan pulpen masih relevan dalam kegiatan pendidikan saat ini?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya iseng membuat kuesioner sederhana. Saya mengumpulkan 25 teman saya yang masing-masing adalah seorang mahasiswa, sebagai responden untuk menjawab pertanyaan saya. Hasilnya 14 dari mereka memilih kertas dan pena sebagai metode yang masih relevan untuk mencatat materi perkuliahan. Namun hanya 9 dari mereka yang menganggap mencatat dengan pena memudahkan mereka mengingat informasi.

Mencatat dengan pena memudahkan mereka untuk tetap fokus dalam pelajaran. Semua responden sepakat bahwa menggunakan perangkat digital seperti ponsel dan laptop, dalam mencatat pelajaran tidak membuat mereka fokus karena mereka seringkali teralihkan perhatian dan membuka YouTube atau bermain medsos ketika pelajaran.

Dari kuesioner yang saya berikan, dapat saya tangkap bahwa mencatat dengan pulpen dan kertas masih relevan. Namun, kelemahan metode mencatat konvensional dapat teratasi dengan metode digital. Meski mereka seringkali bisa fokus dalam mencatat pelajaran dengan pena, mereka merasa kesulitan untuk memahami tulisan tangan mereka sendiri ketika ingin membaca ulang catatan mereka. Oleh karena itu, metode digital-lah yang mampu untuk mengatasi masalah tersebut. Mereka merasa metode digital memudahkan mereka untuk memahami materi perkuliahan meski mereka kadang tidak fokus dan teralihkan perhatiannya.

Bagaimana dengan penelitian yang 'sesungguhnya', apakah benar-benar masih relevan?

Menurut temuan dari studi yang dilakukan oleh Pam A. Mueller dan Daniel Oppenheimer dalam artikelnya yang berjudul The Pen Is Mightier Than the Keyboard: Advantages of Longhand Over Laptop Note Taking, orang-orang yang menulis dengan tangan mendapat nilai lebih bagus dalam ujian yang menguji pengetahuan tentang fakta dan pemahaman konsep daripada mereka yang menggunakan komputer atau laptop untuk menulis catatan.

Ketika seseorang menulis di komputer, dia cenderung menuliskan apa yang dikatakan oleh guru tanpa memikirkannya, dan hal ini dapat membuat pemahaman jadi kurang baik. Hal ini terutama terlihat saat kita seseorang diuji tentang pemahaman konsep. Penggunaan komputer tampaknya membuat seseorang kesulitan memahami pelajaran dengan lebih dalam.

Meskipun ada manfaat dalam menyimpan catatan di komputer, manfaat terbesar ada pada saat seseorang menulis dengan tangan, karena hal itu membantu mengingat dan memahami materi pelajaran dengan lebih baik.

Secara keseluruhan, penelitian tersebut diatas mengatakan bahwa menggunakan komputer untuk menulis catatan bisa membuat nilai kita menjadi lebih rendah, sedangkan menulis dengan tangan bisa membantu kita lebih baik dalam mengingat dan memahami pelajaran. Jadi, mencatat dengan pulpen di perkuliahan itu masih relevan, dan memiliki keunggulan yang nyatanya lebih banyak dibandingkan metode digital.

Jadi, apakah dengan satu metode dianggap relevan maka yang lain tidak relevan?

Dengan adanya inovasi teknologi, tidak serta merta menghapus alat yang sudah ada. Seperti halnya dengan adanya laptop dan ponsel, kita masih perlu untuk menggoreskan pena diatas kertas untuk mencatat informasi yang kita terima. Inovasi teknologi sekarang ini justru membantu melengkapi apa yang tidak bisa dilakukan oleh metode konvensional.

Tidak bisa dikatakan, apabila metode konvensional menulis dengan pena masih relevan, maka kita harus menutup diri dari inovasi teknologi. Ingat bahwa teknologi adalah konsekuensi dari dinamika peradaban manusia. Dahulu manusia menulis dengan batu yang digores di dinding gua purba, sebelum ditemukannya pena. Sebelum ditemukannya kertas, manusia harus menulis catatan di kulit binatang ataupun dedaunan. Oleh karena itu, apakah kita mau menjadi orang yang tidak ikut dengan arus peradaban?

Meskipun menulis dengan pena dan kertas masih relevan di zaman sekarang --pada mahasiswa dan bidang pendidikan secara luas -- kita tidak boleh menutup diri akan adanya laptop dan ponsel yang pada sekarang membantu kita dalam belajar. Kita justru harus menggabungkan kelebihan dari metode konvensional dan metode digital tersebut.

Apakah bisa menggabungkan metode konvensional dan metode digital dalam mencatat materi perkuliahan?

Sangat bisa. Misalkan seorang mahasiswa sedang mengikuti perkuliahan fisika di kampus. Selama kuliah, ia menggunakan laptop untuk mencatat poin-poin utama dan rumus-rumus yang diajarkan oleh dosen. Cara ini memungkinkan dia untuk dengan cepat mengetik dan mengatur catatan tersebut secara rapi.

Namun, selama kuliah, dosen memberikan ilustrasi visual tentang konsep tertentu yang sulit dipahami hanya dengan kata-kata. Di sinilah metode konvensional, yaitu menggambar atau menggarisbawahi poin-poin penting pada lembaran kertas, dapat membantu. Mahasiswa ini bisa menggunakan kertas dan pena untuk menggambar diagram atau menggarisbawahi ilustrasi yang diberikan dosen.

Setelah kuliah selesai, mahasiswa ini memiliki catatan digital yang rapi di laptopnya dan catatan fisik yang lebih visual di kertas. Ketika dia ingin memeriksa catatan atau mempersiapkan ujian, dia dapat dengan mudah mengakses catatan digitalnya untuk informasi teks yang rinci dan juga melihat catatan fisiknya untuk pemahaman visual yang lebih baik.

Dengan cara ini, dia menggabungkan kelebihan dari kedua metode: efisiensi dan organisasi dari metode digital, serta elemen visual yang diberikan oleh metode konvensional. Hasilnya adalah pemahaman yang lebih baik dan catatan yang lebih terstruktur.

***

Dalam mengakhiri pembahasan ini, penting untuk diingat bahwa baik metode konvensional (pulpen dan kertas) maupun metode digital (laptop dan ponsel) memiliki nilai dan kegunaannya masing-masing dalam pembelajaran. Kita tidak harus memilih salah satu dari keduanya secara eksklusif, relevan atau tidak relevan, tetapi sebaliknya, kita dapat mengambil yang terbaik dari keduanya sesuai dengan situasi dan preferensi kita.

Sekarang adalah era dimana teknologi terus berkembang, dan kita dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan cara kita belajar dan mencari informasi. Dengan memanfaatkan kelebihan masing-masing metode, kita dapat menjadi seorang pelajar yang lebih efisien dan efektif, siap menghadapi tantangan di dunia pendidikan yang terus terus berkembang tiada habisnya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun