informasi ini dengan benar?
Bayangkan, ada seorang ilmuwan yang bekerja keras untuk mengembangkan algoritma cerdas yang dapat memprediksi perubahan cuaca dengan akurasi luar biasa. Namun, ia menemukan bahwa algoritma tersebut juga dapat digunakan untuk memata-matai tingkah laku seseorang dengan tingkat akurasi yang sama. Di sinilah dilema etika yang mengemuka: bagaimana kita seharusnya menggunakan teknologiDalam sebuah artikel karya Michael D. Myers dan Leigh Miller yang dimuat dalam jurnal Ethics & Behavior dengan judul “Ethical Dilemmas in the Use of Information Technology: An Aristotelian Perspective”, menemukan adanya dilema dalam etika penggunaan teknologi dalam kacamata pemikiran Aristoteles.
Pertanyaan tentang aspek etika dan moral dalam penggunaan teknologi memicu perdebatan tentang tujuan akhir yang diinginkan dalam kehidupan manusia dan bagaimana teknologi seharusnya membantu mencapainya.
Seringkali, terjadi konflik kepentingan dalam pengembangan teknologi, untuk menentukan manakah yang lebih didahulukan antara kepentingan individu atau kepentingan bersama.
Menurut kepercayaan Aristoteles, seorang filsuf Yunani Kuno abad ke-4 SM sekaligus guru dari Alexander Agung, kepentingan bersama harus didahulukan karena mewakili hajat kepentingan yang lebih besar.
Tetapi dalam praktiknya, keyakinan akan prioritas kepentingan bersama justru menimbulkan dilema dalam penggunaan teknologi informasi.
Artikel ini menyoroti dilema etis dalam empat aspek terkait penggunaan teknologi informasi, antara lain: privasi, kebenaran informasi, akses ke informasi dan hak kekayaan intelektual.
Dilema Etis terhadap Privasi
Artikel yang telah disebutkan diatas menekankan perlunya kesadaran dalam menyeimbangkan hak privasi individu dengan kepentingan masyarakat dalam konteks teknologi informasi.
Dilema etika muncul dari kemampuan teknologi informasi untuk menyimpan dan mengambil sejumlah besar informasi tentang seseorang, yang berpotensi membahayakan privasi mereka.
Dalam istilah Aristotelian, dilema etika tersebut dapat terjadi karena adanya konflik kepentingan antara hak pribadi dan kepentingan dari komunitas. Pertanyaan etika yang muncul adalah sejauh mana kita harus mengorbankan privasi individu demi keamanan publik, dan sejauh mana teknologi ini seharusnya digunakan atau diatur.
Salah satu contoh keadaan dilema tersebut adalah penggunaan data pribadi untuk kebutuhan iklan dalam platform media sosial. Dalam era digital, perusahaan teknologi dan periklanan mengumpulkan dan menganalisis data pribadi pengguna secara rinci untuk mengarahkan iklan dengan lebih tepat dan efektif.