Mohon tunggu...
Rasyid Sayyari
Rasyid Sayyari Mohon Tunggu... Musisi - Musisi

https://open.spotify.com/artist/6LzwX8hJ1v0i4he5aiHc7O?si=dgmFzPdySY2lN2EEXvNmbA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memaknai Kembali Proses Belajar

6 Agustus 2012   23:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:10 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar adalah proses perubahan dari tidak tahu, menjadi tahu. Dari tidak bisa menjadi bisa”. Itulah ungkapan yang guru saya ucapkan di waktu SD dulu.

Apakah definisi ini benar? Kita semua punya definisi belajar masing-masing, dan semua definisi bisa jadi benar. Tapi, ada satu proses yang tidak bisa dipisahkan dari belajar, proses mengalami kesalahan.

Kenapa mesti melewati kesalahan?

Tidak ada orang yang belajar dan langsung bisa, naik sepeda tidak langsung seimbang dan pasti jatuh dulu. Naik Motor juga pasti jatuh dulu, tidak langsung lancar. Bahkan pebalap pun pasti mengalami proses yang sama. Dalam belajar apapun, proses mengalami kesalahan harus dilewati.

Proses belajar, tidak bisa dimaknai dengan satu makna. Menjadi momentum untuk memasukkan ilmu ke dalam otak anak didik. Belajar bukan hanya memasukkan ilmu, tapi mengajarkan berproses. Bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dicapai secara instan. Untuk mencapai sesuatu harus melewati kesalahan dulu. Alangkah dangkal sekali jika kita berpikir, ini hanya tentang nilai angka dan rapor saja.

Ada makna yang dalam dari belajar. Bahwa setiap manusia pasti mengalami perubahan umur. Makin tua, seharusnya semakin bijaksana. Semakin banyak ilmu, seharusnya semakin merunduk seperti padi. Semakin banyak tahu, seharusnya semakin berguna buat sesama. Di dalam perjalanan itu, kita memang harus melewati  proses melakukan kesalahan. Kesalahan yang justru bikin insaf dan tidak mengulangi lagi. Tidak terpeleset di lubang yang sama.

Jika kita masih mengulangi kesalahan yang sama, ada ‘sesuatu’ di balik itu. Berarti ada yang salah pada diri kita. Mungkin kita meremehkan hal kecil tapi penting. Atau menganggap diri kita super sehingga tidak bisa salah lagi. Bisa juga kita meremehkan orang lain, padahal ilmunya malah lebih dalam dan luas daripada kita.

Belajar itu bukan cuma masuk kelas, dengar guru mengajar, catat materi, ikut ujian, lalu menunggu nilai ujian keluar. Belajar tidak sesederhana itu. Belajar adalah proses menghargai proses itu sendiri. Proses yang membuat kita naik  ke tingkatan selanjutnya. Yang membuat kita menjadi manusia yang lebih baik. Belajar adalah proses menghargai kesalahan dan tidak mengulagi lagi.

Any Idea?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun