Boleh saja, mungkin sebagian banyak orang akan berbicara seharusnya mendahulukan seorang ibu daripada seorang ayah. Tapi apa yang dilakukan anak-anak di ayah sangatlah unik.
Dalam satu dekade mengalami sakit pembengkakan jantung dan ginjal yang tidak berfungsi dengan baik. Anak-anaknya menguatkan si ayah di saat si ayah mulai dan jatuh mentalnya karena merasa tidak bisa apa-apa dan merepotkan semua orang.
Seorang laki-laki tetaplah harus berpikir dan bertindak selayaknya laki-laki. Anak-anaknya melakukan hal unik, jika memberikan uang hanya sedikit kepada ibunya. Dan lebih untuk si ayah.
Alasannya si ayah harus tetap punya kebanggaan kala kondisinya yang sakit-sakitan dan terkadang merasa tidak berguna. Anak-anaknya berpikir satu hal, si ayah sangatlah bangga jika istrinya meminta duit, dan bisa memberikan meski tidak banyak.
Sekarang si ayah yang dari sembilan bersaudara telah dipundhut Gusti Allah, tentu saja adek-adeknya sangat bersedih. Anak-anak di ayah menangis tanpa meratapi kepergiannya, seraya kompak dalam diam saking memandangi satu dan lainnya.
"Satu pintu surga telah tertutup buat kita, ," ucapan salah satu anak memecahkan keheningan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H