Aksi damai suporter beberapa waktu lalu di SUGBK dikomandani oleh Harri Baskoro Adiyanto. Menyampaikan keprihatinannya atas konflik Sepakbola Nasional, sebagaimana di tulis dalam detiksport :... "Menurut ketua koordinator, aksi Kita Disini KarenaTimnas, Harri Baskoro Adiyanto, aksi dukungan tersebut dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas konflik sepakbola selama ini. Untuk itulah, ia meminta kepada masyarakat pendukung timnas untuk memberi semangat kepada pemain.
“Pertama, kami di sini berkumpul sebagai bentuk keprihatinan yang terjadi di sepakbola Indonesia. Bukan semakin membaik, malah semakin parah. Sehingga kami berkumpul bebas dari apapun, tidak memandang apapun ini kepentingan nasional. Mendukung timnas memberikan semangat. Timnas yang satu, bukan kelompok,” ujarnya."
Harri Baskoro Adiyanto, juga meyampaikan harapannya sebagaimana tulisan Tribunes.com sbb: ... “Melihat keputusan tersebut dan berkaca pada kesepakatan Joint Committee, seharusnya Timnas Indonesia dibentuk atas kesepakatan bersama antara PSSI dan KPSI. Apabila ini terwujud, pemain juga tidak takut untuk bermain di timnas. Sebab prestasi terbesar seorang pemain adalah membela negaranya”
... ... ...
Bahwa Timnas merupakan kewenangan dari FA sebuah negara adalah benar mutlak adanya, tapi proses pembentukan sebuah Timnas dapat melibatkan banyak pihak dan terbuka untuk siapapun yang berkompeten dalam memberi masukan positif dengan dasar agar menghasilkan Timnas berkualitas terbaik dari yang terbaik.
Supervisi TF dalam rapat JC pun merasa perlu menambah kata "Harmonisasi" untuk di implementasikan dalam pembentukan Timnas di Indonesia.
Tapi kenapa "Harmonisasi" yang dimaksud sulit sekali diterjemahkan oleh dua kubu bertikai... Kesulitan menerjemahkan itu berakibat perseteruan semakin tajam dan menjauh dari kata satu irama dalam pembentukan Timnas.
Semoga Pelaku kisruh dan Penggiat Sepakbola Nasional menyadari masing-masing kesalahannya dan segera menggelar rekonsiliasi atau islah yang "serius" agar pembangunan Industri Sepakbola Nasional tetap berada dijalurnya.
Akhir kata penulis yakin, ketika membentuk Timnas dengan cara baik akan menghasilkan Timnas terbaik pula dan akan menjadi magnet bagi suporter datang ke stadion, bahkan tidak menutup kemungkinan akan terbentuk kembali euforia masyarakat untuk tim Sepakbola Nasional yang kemarin sempat hilang.
... ... ...
Selamat Idul Adha bagi yang merayakan, salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI