Mohon tunggu...
Sayla MatswaSyaqib
Sayla MatswaSyaqib Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Mengembangkan Kreativitas melalui Seni Membatik Ecoprint

24 Agustus 2024   15:45 Diperbarui: 25 Agustus 2024   21:52 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kain dengan teknik cetak ecoprint. (shutterstock/Sapusup via kompas.com)

Praktik dengan Daun Singkong di TK 12 Al-Ikhlas Desa Tlekung

Mengembangkan kreativitas anak melalui seni membatik ecoprint : Praktek dengan daun singkong di TK 12 Al-Ikhlas Desa Tlekung

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang bertujuan memberikan manfaat pada masyarakat untuk mengembangkan program kerja yang lebih baik dan pemberdayaan masyarakat dengan program-program kerja (proker) yang lebih positif.

PMM Kelompok 6 Gelombang 6 ini beranggotakan Shintia Aisha Dewani, Sayla Matswa Syaqib, Saphira Agustin, Septin Nadifa Putri, dan Putri Salsa Nahdiyah mereka dibawah arahan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bapak Tri Wahyu Oktavendi, SE., M.SA. 

Penganbdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

PMM Kelompok 6 Gelombang 6 telah melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat (PMM) yang terletak di TK/RA 12 Al-Ikhlas tepatnya di Desa Tlekung Junrejo Kota Batu, dengan melakukan kegiatan yang mengembangkan kreativitas anak sebagai suatu kemampuan cara berpikir yang baru untuk menghasilkan inovasi yang sangat penting dimiliki oleh anak usia dini. 

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

Oleh karena itu, perlu pengembangan kreativitas agar masing-masing anak dapat percaya diri dengan kreativitasnya tersebut dan menjadi bekal untuk kedepannya. 

Dengan dilakukannya kegiatan pelatihan membatik secara ecoprint oleh kelompok 6 gelombang 6 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

Kegiatan ini diharapkan anak TK 12 Al-Ikhlas mendapatkan ilmu baru tentang membatik ecoprint dan mampu meningkatkan kreativitasnya masing-masing, serta dapat memanfaatkan potensi kekayaan tumbuhan yang beraneka ragam khususnya di daerah sekitar Desa Tlekung.

Teknik ecoprint adalah suatu teknik mencetak atau memberikan motif kepada kain dengan menggunakan bahan-bahan yang alami seperti bunga, daun, maupun bagian tumbuhan yang mempunyai pigmen warna. 

Kelompok PMM ini menggunakan daun singkong sebagai medianya dan diterapkan pada bahan yang berserat alami, untuk mengajarkan secara sederhana kelompok ini menggunkan kain mori.

Menurut Saphira Agustin, salah satu anggota kelompok 6, memberikan komentar Proses untuk membuat suatu produk ecoprint dengan teknik pounding atau teknik pukul sebenarnya cukup simpel dan mudah untuk dilakukan yaitu, perlu untuk menyiapkan berbagai jenis tanaman yang nantinya akan diambil bagian daunnya, kelompok kami menggunakan daun singkong. 

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

Bagian dari tanaman yang telah disiapkan tadi diletakkan pada permukaan kain atau permukaan produk yang ingin diproses. Daun Singkong tadi disusun sedemikian rupa hingga membentuk pola yang diinginkan. Kemudian, apabila susunan motif sudah seperti yang diinginkan, lapisi atau tutup daun singkong tersebut dengan plastik. 

Lalu, palu kayu mulai digunakan untuk melakukan pukulan secara terus menerus. Pukulan dengan palu kayu ini terus dilakukan hingga pola atau motifnya terbentuk pada kain. 

Kemudian, apabila motif telah tercetak, lepaskan plastik dan daun singkong dari kain. Setelah itu, kain dapat dikeringkan dan produk ecoprint dengan teknik pukul pounding telah selesai dibuat.

Anak-anak TK 12 Al-Iklas yang kami tanyakan mengatakan sangat gembira adanya kegiatan ini karena bagi mereka itu pengalaman baru dan seru yang dilakukan bersama-sama dengan temannya dan juga menghasilkan motif di kain mori tersebut. 

Pembuatan dengan menggunakan teknik ecoprint ini tidak dilakukan dengan bantuan mesin sehingga bisa dikatakan bahwa teknik ini sederhana dan ramah lingkungan, juga bahan-bahan yang digunakan untuk menggantikan batik cap atau cetakan batik tulis biasa.

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

Dengan adanya kegiatan pelatihan tentang ecoprint ini, diharapkan dapat membantu mengembangkan kreativitas pada anak-anak TK 12 Al-Ikhlas sehingga dapat membuka wawasannya bahwa tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya memiliki manfaat dan nilai jual apabila diolah menjadi suatu produk yang bernilai ekonomi

Tujuan dari kami yang ingin kami raih yaitu untuk melaksanakan program kerja PMM Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 6 Gelombang 6 tahun 2024, mengenalkan kepada anak tentang ilmu ecoprint, dan pemanfaatan tumbuh-tumbuhan di sekitar menjadi suatu produk yang bernilai ekonomi. 

Selain itu, kami juga berharap dengan adanya program kerja PMM oleh kelompok 6 Gelombang 6 mampu meningkatkan perkembangan kreativitas pada anak TK/RA 12 Al-Ikhlas Desa Tlekung. 

Selain itu, dengan adanya hasil produk dengan teknik ecoprint ini dapat menambah variasi dalam ranah batik di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun