Mohon tunggu...
Muhammad Sayidi Akbar
Muhammad Sayidi Akbar Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya untuk bersenang-senang

Hanya untuk bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Orang Madura Identik dengan Besi Tua?

4 Januari 2024   14:54 Diperbarui: 4 Januari 2024   15:09 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Penulis

Setiap orang mengidentikkan orang madura dengan beberapa hal diantaranya seperti sate, toko 24 jam, dan besi. Kali ini kita bahas kenapa orang madura sangat lekat sekali dengan besi tua. Seperti yang kita tahu, walaupun tidak semuanya, orang madura sendiri sangat mudah mengetahui harga tiang dengan hanya mengetuk nya. Yaps jika bunyinya terkesan kencang (tipis), maka dapat dipastikan harganya masih terbilang murah. Jika bunyinya lebih padat maka dapat diketahui bahwa harga besi tua tersebut terbilang mahal. Hal ini bisa kita lihat di channel youtube Asumsi episode "Kerah Biru: Indonesia's Iron Man: Pengusaha Besi Tua dari Madura".

Kuntowijoyo, seorang sosiolog yang dalam disertasi doktoralnya di Columbia University bertajuk Social Change in an Agrarian Society: Madura 1850-1940, menjelaskan kondisi di pulau tersebut yang sawahnya tidak produktif dan kekeringan panjang. Hal inilah yang membuat orang-orang Madura memantabkan diri untuk mencari peruntungan dengan merantau dibeberapa daerah. Salah satunya, mereka yang bergerak dibidang bisnis besi tua ini. Satu hal yang perlu diketahui dari perantau madura ini adalah bagaimana cara mereka untuk konsisten dan menekuni bidang yang mereka jalani. Tak heran jika orang madura sangat diidentikan dengan ketekunannya dalam menjalankan sebuah usaha.                      

Seperti halnya yang dikatakan Bruce Lee, lebih baik mempelajari satu jurus seribu kali dari pada seribu jurus tapi hanya satu kali. Mungkin itulah makna kiasan yang dapat dipelajari, dimana ketika kita ingin menekuni sebuah bidang, konsistenlah dibidang tersebut maka kamu akan menjadi ahli. Bukankah alah bisa karena terbiasa toh?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun