Mohon tunggu...
Sayidah Rohmah
Sayidah Rohmah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas, editor lepas

Seorang anak, istri, sekaligus ibu yang percaya bahwa pembelajaran dan keberhasilan adalah sebuah proses. Tak ada titik henti. Terus belajar dan menikmati perjalanan... Stay cool! :-)

Selanjutnya

Tutup

Money

Ingin Produk Anda Go International? Ini Caranya!

7 Juni 2014   07:00 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:53 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignright" width="160" caption="Wempy Dyocta Koto"][/caption]

Setiap pengusaha pasti ingin mengembangkan bisnisnya hingga mencapai kesuksesan tanpa batas. Membangun sebuah bisnis tentu bukan hal yang mudah. Tapi mempertahankan apalagi mengembangkannya memerlukan proses yang tidak kalah sulit. Contohnya saja bisnis perdagangan produk makanan. Setelah berhasil membuat produk, memperkenalkan, dan mendapat pelanggan, lalu apa lagi? Mendapatkan pasar yang lebih luas, hingga skala nasional, terus meluas sampai go international. Mungkinkah?

Tentu saja! Meraih pasar hingga skala internasional tentu bukan hal yang mudah, tapi bukan pula hal yang mustahil. Keripik singkong, jenis jajanan yang telah melekat dalam kehidupan keseharian masyarakat Indonesia mungkin adalah produk yang sering dipandang dengan sebelah mata saja. Tapi konsumen Indonesia pasti masih ingat pula bahwa beberapa tahun yang lalu pasar dihebohkan oleh sebuah produk baru yang mengusung keripik singkong dengan beberapa level rasa pedas. Siapa yang menyangka bahwa produk bermerek Maicih asal Bandung itu kini telah merambah pasar Singapore, San Fransisco, dan Sydney? Mengusung brandSpicy Grannyuntuk pasar internasional, produk keripik singkong itu akan segera meluaskan pasarnya ke Kuala Lumpur, Bangkok, dan berbagai negara lainnya.

Spicy Grannybukan satu-satunya produk lokal yang berhasil merambah pasar internasional. Kebab Turki Baba Rafi, Ayam Bakar Mas Mono, Piramizza, Bebek Garang, dan brand yogurt ternama Sour Sally pun telah berhasil melebarkan sayapnya ke negeri tetangga. Kesuksesan yang berhasil diraih beberapa merek tersebut tentunya dapat menjadi bukti bahwa produk Indonesia juga dapat bersaing di pasar global. Selanjutnya pasti semakin banyak produk dalam negeri yang ingin menyusul kesuksesan tersebut. Bagaimana caranya?

Memasarkan produk di wilayah yang lebih luas tentu bukan perkara yang mudah. Langkah yang harus dilalui tak sedikit. Pertama yang perlu diperhatikan adalah menjalin relasi dengan masyarakat internasional. Selanjutnya menyiapkan kualitas mulai dari produk, kemasan, hingga brand yang dapat memenuhi standar dan menarik minat pasar internasional. Tak boleh dilupakan masalah administrasi, legalitas trademark, mencari investor, merangkaienglish marketing communications¸dan beberapa langkah lainnya.

Kendala tentu hal yang biasa dihadapi dalam setiap usaha, begitu pula dalam pemasaran produk ke pasar internasional. Budaya dan selera pasar yang berbeda-beda di setiap wilayah harus benar-benar diperhatikan. Selain itu menarik minat pasar untuk mengenal merek produk yang ditawarkan pun bukan hal yang mudah. Strategi pemasaran internasional juga harus dikuasai. Kesulitan lain yang perlu dipecahkan adalah mencari investor dan bernegosiasi. Selanjutnya masih ada masalah legalitas, administrasi, serta kebijakan negara yang melarang masuknya produk luar.

Panjangnya proses dan banyaknya hal yang harus diperhatikan tak boleh membuat seorang pengusaha menyerah sebelum bertanding. Memasarkan produk ke luar negeri memang memerlukan berbagai kemampuan yang kompleks, tak cukup hanya dengan kemampuan berdagang. Meskipun begitu, seluruh kemampuan itu tak perlu dikuasai seorang diri oleh pemilik usaha.

Maicih atau Spicy Granny, Sour Sally,Kebab Turki Baba Rafi, dan banyak produk lainnya tidak bekerja sendiri dalam melebarkan sayapnya ke skala internasional. Kesuksesan berhasil mereka raih berkat bantuan tangan Wempy Dyocta Koto, yang sering disebut sebagai “Master of Global Business”. Wempy adalah CEO dari Wardour and Oxford, sebuah perusahaan konsultan pengembangan bisnis.

Lahir di Padangpanjang, Sumatera Barat, Wempy dibesarkan di Australia hingga mendapat gelarBachelor of Artsdi bidang komunikasi dari University of Technologi, Sydney, danMaster of Internasional Studiesdari University of Sydney. Pengalaman kerjanya dalam memimpin tim peluncuran produk dan pelayanan global untuk American Express, Sony, Nokia, Citigroup, Samsung, SAP, LG Electronics, dan masih banyak brand lainnya semakin mengasah kemampuan Wempy dalam hal pemasaran tingkat Internasional. Berbagai penghargaan bergengsi telah diraihnya, diantaranya adalahAsia Pacific Entrepreneurship Awardsdengan predikatMost Promising Entrepreneur,dan satu-satunya CEO asal Indonesia yang termasuk dalam daftarThe World’s 120th Most Social CEO, sebuah daftar yang berisi nama-nama besar seperti Oprah Winfrey, Richard Branson, Rupert Murdoch, dan lain-lain.

Setelah berhasil dengan karirnya di tingkat internasional, kini pemuda Indonesia ini memutuskan untuk kembali ke tanah air. Ia berkeinginan untuk mengabdikan diri memajukan bisnis Indonesia ke dunia internasional. Hasil kerjanya telah terbukti dengan kesuksesan beberapa merek lokal untukgo international.Produk Anda kah yang menyusul berikutnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun