Informasi detail yang dijabarkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika diharapkan mampu mengurangi penyebaran hoaks terkait sains dan teknologi yang menggunakan konsep irasional dalam menyampaikan suatu teori terlebih mayoritas hoaks yang disebarkan tidak memiliki validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian.
Masyarakat diharapkan meningkatkan kemampuan critical thinking agar tidak mudah terjerumus ke dalam syubhat seputar teknologi digital. Apalagi sampai dihubungkan dengan keadaan isu politik, kesehatan, dan agama. Tentu ini bukanlah langkah bijak dalam menyeleksi informasi yang diterima. Cara brilian untuk mengenali berita hoaks adalah dengan melihat sumber atau referensi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, seperti nama peneliti, jurnal atau laporan survey penelitian, dan serangkaian keselarasan antara teori landasan, pengamatan, dan pembahasan sehingga kesimpulan dari berita yang diterima sejalan dengan sikap ilmiah.
Sosialiasi migrasi TV digital yang masif dilakukan oleh Kominfo lebih dari cukup untuk menjelaskan besarnya kontribusi para fisikawan di bidang sains dan teknologi digital untuk masyarakat. Kesepakatan peyiaran siaran digital oleh negara anggota ITU pada region-1 juga harus segera dilaksanakan sepenuhnya paling lambat 17 Juni 2015 dalam rangka efisiensi frekuensi. Hingga saat ini sebesar 90 persen negara di dunia telah beralih ke siaran TV digital.
Inti dari permasalahan bangsa Indonesia sehingga mudah terprovukasi berita hoaks khususnya terkait teknologi digital kembali mengacu pada survey UNESCO tentang minat membaca masyarakat kita. Untuk mempercepat proses pemadaman siaran TV analog dan beralih ke siaran TV digital, mari kita pupuk semangat literasi digital agar bangsa dan negara Indonesia dapat segera menikmati era digital yang lebih canggih dan modern.
Kehidupan alam semesta akan terus mengalami berbagai perubahan seiring dengan ditemukannya mekanisme hukum alam yang dapat dipelajari, dimanfaatkan, dan dikembangkan oleh manusia. Hal ini merupakan tradisi dari Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan ketetapanNya dari zaman ke zaman guna mengatur kehidupan manusia yang dalam penciptaanNya dikaruniai akal untuk menganalisa cara kerja hukum alam salah satunya penggunaan efisiensi frekuensi.
KetetapanNya terhadap suatu penemuan yang merubah kehidupan masyarakat seperti pada perkembangan teknologi digital merupakan kecenderungan bawaan alamiah manusia untuk mengaplikasikan manfaat suatu mekanisme hukum alam tertentu dengan jujur untuk kehidupan manusia. Hal ini sangat selaras dengan makna yang terkandung dalam setiap butir pancasila, sikap ilmiah, dan nilai kebaikan manusia yang pada umumnya ingin memberikan manfaat yang besar untuk manusia lainnya.
Bacalah! Demikian perintah dari Yang Maha Esa, acuan tersebut semoga menjadi prinsip pokok bagi masyarakat Indonesia agar lebih jeli dalam mengenali informasi hoaks tentang teknologi digital.
Migrasi TV Digital dan Transformasi digital bagi masyarakat, pelaku industri konten dan kreatif, pelaku usaha UMKM, pemerintah, pelajar, Ketenagakerjaan, dan bidang terkait lainnya memiliki manfaat yang sangat banyak. Kita hanya perlu membuka diri melalui peningkatan kemampuan literasi digital dan litersi finansial agar bangsa dan negara Indonesia bisa menjadi negara maju dan sejahtera sehingga kredibilitas dan kapabilitas bangsa ini diakui oleh dunia Internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H