Efisiensi Frekuensi Radio untuk Kemajuan Transformasi Telekomunikasi Digital Indonesia

Rabu, 04 Agustus 2021 | 20.27

Penulis : Sayidah Zulfa

Gelombang radio pada rentang pita 700 Mhz termasuk ke dalam spektrum frekuensi yang rendah sehingga memiliki gelombang elektromagnetik yang panjang. Dalam teori fisika besaran frekuensi MHz berbanding terbalik dengan panjang gelombang radio. Spektrum frekuensi pita 700 MHz sebesar 328 MHz di Indonesia digunakan untuk seluruh siaran TV analog karena salah satu sifat gelombang radio berguna sebagai media untuk mentransmisi sinyal analog untuk penyiaran saluran televisi. Frekuensi pita 328 MHz juga merupakan sinyal yang dapat dipakai untuk mengoptimalkan layanan Internet pada perangkat bergerak (mobile broadband) karena memiliki gelombang radio yang panjang sehingga dapat berguna untuk cakupan wilayah Indonesia yang belum terjamah oleh perkembangan teknologi karena faktor sinyal yang sulit menembus daerah tersebut.

Penggunaan sumber daya alam yang terbatas pada rentang pita 700 MHz untuk keperluan siaran TV analog merupakan pemborosan sumber daya alam yang dalam ekonomi digital dapat dimanfaatkan salah satunya untuk kemajuan industri telekomunikasi di Indonesia seperti penerapan teknologi 5G yang memiliki kecepatan Internet tinggi hingga 10 Gbps dibandingkan 4G yang saat ini memiliki kecepatan Internet maksimal 100 Mbps.

Jika Analog Switch Off segera terealisasi, maka pemanfaatan jaringan 5G akan sangat berdampak positif bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Jaringan 5G memiliki kecepatan Internet hingga 100 kali lipat lebih cepat dibandingkan dengan jaringan 4G. Migrasi TV digital dapat mempercepat penerapan jaringan 5G di Indonesia.

Beredarnya asumsi di masyarakat Indonesia bahwa penggunaan data internet jaringan 5G lebih boros daripada 4G tidaklah benar, karena sistem 5G membantu mengoptimalkan durasi penggunaan internet menjadi lebih cepat hingga 100 kali lipat baik untuk kebutuhan download, upload, transfer data, video call, dll.

Contoh pemanfaatan 4G
Diketahui :
-Jenis jaringan 4G LTE (Long-Term Evolution Generasi ke-4)

-Kecepatan download stabil di 100 Mbps (Megabit/detik)

-Jumlah file Film A 500 MB

Ditanyakan:
Berapa jumlah waktu untuk mengunduh file film A (?)
Penyelesaian :
-1 MBps (megabyte) = 8 Mbps (megabit)
-500 MBps = 4.000 Mbps
-waktu = 4.000 Mbps : 100 Mbps = 40 detik.

Jika kecepatan download stabil 100 Mbps, maka untuk mendownload 4.000 Mbps atau 500MB dibutuhkan waktu selama 40 detik.

Contoh pemanfaatan 5G
Diketahui :
-Jenis jaringan 5G LTE (Long-Term Evolution Generasi ke-5)

-Kecepatan download stabil di 10 Gbps (Gigabit/detik) atau 10.000 Mbps

-Jumlah file Film A 500 MB

Ditanyakan :
Berapa jumlah waktu untuk mengunduh file film A (?)
Penyelesaian :
-1 MBps (megabyte) = 8 Mbps (megabit)
-500 MBps = 4.000 Mbps
-waktu = 4.000 Mbps : 10.000 Mbps = 0,4 detik

Jika kecepatan download stabil 10 Gbps atau 10.000 Mbps, maka untuk mendownload 4.000 Mbps atau 500MB dibutuhkan waktu selama 0,40 detik.

Penggunaan sinyal LTE generasi ke-5 tidak ada pengaruh terhadap besaran kuota data yang nantinya akan digunakan pada perangkat mobile, pemborosan kuota terjadi karena apabila kita menghabiskan waktu 40 detik untuk mendownload 500 MB file atau penggunaan data lainnya dengan jaringan 4G, dengan teknologi 5G waktu terasa lebih cepat karena akses Internet yang lebih ngebut sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja pada kehidupan sehari-hari.

Besaran kuota data yang terpakai tetap sama namun kecepatan aksesnya meningkat drastis pada jaringan 5G, sinyal ini sangat berguna untuk bidang pekerjaan apapun. Menjamin penggunaan koneksi internet tanpa nge-lag, kecepatan download dan upload tinggi, memungkinkan tampilan yang bersih dan jernih untuk setiap akses video call yang saat ini menjadi salah satu permasalahan yang banyak dialami oleh banyak pengguna media komunikasi via video call. Terlebih penggunaan akses video call kini banyak digunakan dalam bidang pendidikan nasional.

Jika upaya pemberhentian TV analog atau Analog Switch Off telah merata di seluruh saluran televisi masyarakat Indonesia dan bermigrasi ke TV digital paling lambat 2 November 2022 mendatang, Insyâallâh pemerintah dan pihak swasta dapat mempercepat penerapan teknologi 5G di Indonesia serta memaksimalkan jaringan 4G agar manfaat dari perkembangan digital dapat dirasakan hingga cakupan wilayah terpencil sekalipun di negara Indonesia.

Mentri Komunikasi dan Informatika yaitu Bapak Johnny Gerard Plate, mengungkapkan pada tahun 2007 dan 2012 konferensi Internasional Telecommunication Union (ITU) telah menetapkan hasil analisa spektrum pita frekuensi radio UHF 700 MHz yang di gunakan oleh TV terestrial menjadi pengoptimalan layanan mobile broadband untuk mempercepat transformasi digital nasional.

Mengutip dari laman kominfo. Mentri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan "Dengan terealisasinya  dasar hukum migrasi penyiaran TV analog ke digital dan kepastian tenggat waktu Analog Switch Off (ASO), Indonesia dapat segera mengejar ketertinggalan dari negara lain dalam pemanfaatan digital dividend spektrum frekuensi radio di pita 700 MHz yang dapat digunakan untuk kepentingan pendidikan, kesehatan, dan penanganan kebencanaan, serta kepentingan Digitalisasi Nasional," .

Pengoptimalan jaringannya 4G LTE dan pengembangan Teknologi 5G LTE di Indonesia jika kebijakan ASO November 2022 terealisasi manfaat besar lainnya memungkinkan sistem informasi digital di Indonesia menjadi lebih terorganisir, akses informasi menjadi lebih cepat, dan dapat meningkatkan produktivitas negara. Koordinasi pemerintah pusat terhadap kinerja pegawai Aparatus Sipil Negara (PNS) diharapkan menjadi lebih optimal sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat terhandling dengan lebih baik. Jaringan 5G memungkinkan perkembangan teknologi hampir disegala bidang yang dibutuhkan oleh pemerintah pusat untuk memaksimalkan sistem ketatanegaraan.

Transformasi telekomunikasi digital kearah yang lebih canggih diharapkan dapat terus memicu peningkatan prestasi anak bangsa dan meningkatkan taraf ekonomi digital di Indonesia.

Penerapan Analog Switch Off ditahun 2022 mendatang akan sangat berpengaruh pada kemajuan Indonesia di bidang Teknologi dan Informasi (TIK), pendirian infrastruktur dan kebijakan pengelolaan frekuensi pita 700 MHz yang diputuskan pemerintah dapat mencegah inefisiensi sumber daya alam yang terbatas seperti spektrum frekuensi pita 700 MHz yang dalam pemanfaatan nya akan memberikan ruang untuk memaksimalkan pelayanan telekomunikasi digital yang lebih canggih.

Migrasi TV digital salah satu langkah yang besar bagi rakyat, industri penyiaran konten dan kreatif, industri telekomunikasi, negara Indonesia, dan semua pihak yang turut merasakan manfaat transformasi digital ini, sehingga kesiapan anak bangsa untuk menempuh pelayaran kompetitif ditingkat nasional dan Internasional menuju dataran penuh prestasi emas dapat meningkatkan kesejahteraan negara dan bangsa Indonesia.