Mohon tunggu...
Akhmad Saefudin
Akhmad Saefudin Mohon Tunggu... Editor - An Amateur Writer

Penikmat tulisan bagus yang masih saja malas belajar menulis bagus......

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Era Digital, Sudah Tak Zaman Siaran TV Bureng

17 Agustus 2021   15:19 Diperbarui: 17 Agustus 2021   17:47 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengutip laman kominfo.go.id, penyiaran televisi digital terrestrial adalah penyiaran yang menggunakan frekuensi radio VHF/UHF sebagaimana penyiaran analog, hanya saja dengan format konten digital. 

Hasilnya, pada penyiaran analog kualitas gambar akan berbanding lurus dengan jauh dekatnya dari stasiun pemancar televisi. Di mana semakin jauh signal akan makin melemah dengan konsekuensi kualitas gambar yang diterima juga semakin buruk, bisa bintik-bintik, bureng, berbayang, atau sejenisnya. 

Sementara pada penyiaran digital, sejauh apapun jarak dari stasiun pemancar asalkan signal masih tertangkap maka kualitas gambar akan tetap bening dan jernih suaranya, kualitas gambar dengan resolusi tinggi yang mendukung High Definition Televison (HDTV).

Penggunaan teknologi siaran digital akan menghemat pita frekuensi yang amat dibutuhkan untuk peningkatan kualitas internet di Indonesia. Pasalnya, selama ini siaran tv analog menempati pita frekuensi yang sama.

Sehingga dengaan migrasi ke teknologi penyiaran digital ada pita freksuensi yang kosong dan bisa digunakan untuk meningkatkan kecepatan internet sekaligus mendukung percepatan realisasi jaringan internet 5G. Artinya, masyarakat pula yang akan menikmati efek samping berupa peningkatan kecepatan internet.

Soal efisiensi, teknologi siaran digital terbukti jauh lebih efisien dari siaran analog. Sebagai gambaran, dengan bandwith yang sama, 1 frekuensi tv analog hanya mampu menampung 1 program, sementara pada siaran digital bisa menampung hingga 12 program. 

Hal ini memungkinkan masyarakat bisa menikmati banyak saluran program yang beragam dan kreatif (kompaspedia.kompas.id, ibid).

Selain itu, pada sisi aplikasi juga siaran tv digital memberikan fleksibilitas aplikasi interaktif, sehingga akan mendukung kebutuhan interaksi antara penyedia jasa program dengan penggunanya, baik komersial maupun nonkomersial (Hary Budiarto, dkk, 2007).

Tv digital menawarkan kualitas siaran yang jauh lebih baik. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siaran tv digital bisa terbebas dari gangguan (noise), sehingga kualitas gambar dan suara akan lebih baik disbanding siaran tv analog yang rentan dengan gangguan (Hary Budiarto, ibid). 

Saat terjadi hujan lebat disertai angina kencang misalnya, kualitas gambar dari siaran tv digital akan tetap stabil. 

Hal ini berbeda dengan siaran tv analog yang mudah terganggu cuaca, kualitas gambar bisa mendadak semutan atau berbayang saat hujan. Kestabilan ini juga bisa dinikmati saat di dalam mobil, guncangan tidak akan menurunkan kualitas gambar siaran tv digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun