Mohon tunggu...
Akhmad Saefudin
Akhmad Saefudin Mohon Tunggu... Editor - An Amateur Writer

Penikmat tulisan bagus yang masih saja malas belajar menulis bagus......

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Beruntung, Ada Waktu Menulis Lagi

20 Mei 2019   22:30 Diperbarui: 20 Mei 2019   23:03 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RISIH juga menuliskan pengalaman mengisi waktu menunggu berbuka. Karena masalah terberat adalah melawan kantuk dan meningkatnya potensi tidur saat berpuasa. Kalaupun ada hobi dan aktivitas positif untuk menunggu waktu berbuka, rumusnya simpel: kurangi saja dengan jam tidur dan malas-malasan.

Yang jelas ritual tidurku memang berubah sejak lama. Malam tak lagi menjadi selimut untuk melelapkan raga. Setiap hari, rutenya hampir sama: berangkat kerja sore, pulang dinihari. Harapannya sampai rumah bisa beristirahat, tetapi sayang sia-sia. Seringnya, waktu melek diperpanjang sampai pagi, baru setelahnya tidur sampai siang hari. Ritual ini ternyata bertahan di bulan puasa.

Kalaupun ada yang harus disyukuri dari Bulan Ramadhan, terutama tahun ini, setidaknya dua hal. Pertama, waktu berkumpul bareng keluarga lebih banyak. Ini berkah Ramadhan paling nikmat tentunya. Karena waktu kerja bisa digeser setelah maghrib, maka waktu jelang berbuka menjadi quality time bareng anak-anak. Biasanya dimanfaatkan dengan jalan-jalan keliling kota.

Kedua, adalah kesempatan menulis yang seolah kian terbuka. Selama puasa, mendadak 'dipaksa' menulis lagi, hobi lama yang kerap timbul tenggelam dan menemukan peraduan selama puasa. Tetapi apapun selalu butuh triger, butuh momentum, maka tantangan Samber THR Kompasiana setidaknya menjadi pemantiknya.

Jujur, sebagai penulis amatir, menjaga konsistensi menulis itu teramat sulit. Padahal, sebagai practical skill, seperti halnya public speaking, maka belajar menulis adalah dengan menulis dan menulis. Bagaimana memperbaiki tulisan agar semakin agus dan enak dibaca, seperti penulis-penulis kawakan, ya menulislah. Learning by doing, trial and error. Untuk yang satu ini, layaklah aku berterima kasih pada Kompasiana.

Nah, kembali ke muka. Sebagian dari waktu menunggu berbuka itu memang kuhabiskan di depan laptop. Wah, hebat dong, menulis terus. Jangan khusnudzon dulu, sebagian besar kuhabiskan dengan membaca tulisan apapun, termasuk di Kompasiana. Sambil mendengarkan musik, barulah kalau ada ide lantas menulis.

Nah, aktivitas yang hampir sama juga dilakukan saat malam hari. Sepulang kerja sampai jelang sahur, selepas sahur dan selepas shalat subuh. Ya begitulah aktivitasku selama puasa, belum bisa banyak menyediakan waktu untuk beribadah. Tetapi mudah-mudahan tak mengisinya dengan aktivitas yang tak berguna, apalagi merugikan. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun