Uniknya lagi, masih dalam ayat rangkaian puasa, Allah juga menyinggung soal kedekatan dengan hamba-Nya.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al Baqoroh: 186).
Maka ibadah puasa sejatinya menjadi ruang keintiman hamba dengan Tuhannya. Kedekatan inilah yang akan melahirkan kualitas tertinggi yang dituju puasa, yakni taqwa, sebuah kualitas untuk menghadirkan Allah kapan dan di manapun. Dia selalu menghadirkan Tuhan, baik saat di masjid, di rumah, di tempat kerja, di jalanan, Allahlah yang terkenang. Maka tutur dan laku yang hadir hendaklah yang sesuai tuntunan Tuhan.
Kenapa? Karena seperti kata Nabi Saw, kualitas iman seorang hamba tak pernah stabil, pasti pasang surut. Di masjid mungkin dia mengingat Allah, tetapi begitu hendak pulang sendalnya hilang, dia mengumpat dan menyumpahi pencurinya agar terkena azab. Saat itu, Tuhan sedang hilang dari dirinya.
Siapa yang berpuasa dengan baik, mendidik nafsunya dengan optimal, dia akan dekat dengan Tuhannya. Dan dari kedekatan itulah manusia semestinya meraih kebahagiaan. Kapan orang berpuasa bahagia, pertama saat berbuka. Bahwa dengan segelas teh dan satu potong gorengan, dia sudah bahagia. Nafsulah yang menuntunnya ingin membeli segala dan memenuhi meja makan saat berbuka. Meski semua itu beum tentu termakan.
Kebahagiaan kedua dan inilah puncak dari kedekatan sejati seorang hamba, tak lain saat berjumpa dengan Tuhannya kelak. Itulah puncak dari keindahan dan kebahagiaan yang tak terbayangkan.Â
Dekat tak melulu terkait dengan jarak physically. Seorang perempuan yang merindukan kekasihnya nun jauh di sana, maka keramaian di depannya serasa menjauh. Karena yang sedang intim di hatinya adalah lelaki di seberang sana. Wallahu a'lam. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H