Mohon tunggu...
Akhmad Saefudin
Akhmad Saefudin Mohon Tunggu... Editor - An Amateur Writer

Penikmat tulisan bagus yang masih saja malas belajar menulis bagus......

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rahasia Notasi dalam Biji Pucung, Mirip Angklung

26 April 2019   08:15 Diperbarui: 26 April 2019   08:42 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi penggemar kuliner pantura Batang-Pekalongan, kluwek atau pucung mungkin tak lebih dari bumbu rempah dalam menu Garang Asem. Tetapi tak banyak yang tahu, bahwa dalam biji pucung ternyata menyimpan notasi alami yang unik, lengkap dari do sampai si.

Nada itu ditemukan secara tak sengaja oleh Kawe Samudra, pria asal Desa Sodong, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang. Lewat akun media sosialnya,  Kawe merilis hasil temuannya tentang nilai baru dalam bathok Pucung.

"Ternyata nilai gunanya tidak hanya sebagai bumbu rempah-rempah semata, tetapi juga punya nilai seni," tuturnya.

Temuan itu bermula saat Kawe mengamati batok pucung. Saat dijatuhkan ke lantai, ternyata menimbulkan bunyi yang unik dan spesifik, mirip bunyi angklung.  Dari situ, muncul rasa penasaran dan mulai mengadakan penelitian. "Hasilnya tak sia-sia. Ditemukanlah bunyi nada alami, tanpa rekayasa," terang Kawe. 

Nada itu terbentuk secara alamiah, di mana dalam kulit (cangkang) biji Pucung terdapat rongga, yang jika dihempas ke lantai menimbulkan bunyi yang khas dan membentuk nada lengkap:, mulai do,  re,  mi,  ga,  solat,  la,  si...

Memainkan notasi biji pucung dengan menjatuhkannya ke lantai keramik akan memunculkan bunyi nada yang unik.
Memainkan notasi biji pucung dengan menjatuhkannya ke lantai keramik akan memunculkan bunyi nada yang unik.

Selama ini, Pucung dikenal tak lebih sebagai rempah dan sering digunakan untuk penyedap masakan. Bentuk fisik buah itu mirip melon. Jika dibuka, di dalamnya terdapat puluhan biji berkulit keras mirip bathok kelapa. Bentuknya pipih berdiameter sekitar 2 cm.

"Tampilannya juga unik dan lucu, seperti kepala penjol dengan rongga mulut menganga membentuk karakter yang khas," ungkap Kawe, yang juga dikenal sebagai pegiat literasi di Batang.

Atas penemuan tersebut, Kawe berencana mengembangkannya menjadi permainan tradisional. Biji pucung nantinya akan dibuat menjadi alat musik hempas yang unik.

"Harapannya, temuan ini dapat menggugah kesadaran manusia untuk mengagungkan Allah SWT yang telah  menciptakan seluruh isi alam ini dengan indah. Termasuk keindahan nada-nada dalam biji Pucung," jelasnya. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun