Mohon tunggu...
Akhmad Saefudin
Akhmad Saefudin Mohon Tunggu... Editor - An Amateur Writer

Penikmat tulisan bagus yang masih saja malas belajar menulis bagus......

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Malu, Aku Pernah Memprotes Tuhan

25 Mei 2018   23:49 Diperbarui: 25 Mei 2018   23:53 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku jadi teringat kisah Howard Kelly, seorang anak miskin di Inggris Raya yang setiap hari harus berjualan kue untuk membantu orang tua dan membiayai sekolahnya. Suatu waktu di musim panas, dia merasakan lapar dan haus sangat setelah lama berjualan tapi tak banyak hasil. Tak cukup uangnya untuk membeli makan.

Dia akhirnya mengetuk pintu salah satu rumah yang cukup kaya. Keluarlah si gadis manis berbaju pink bermata bening. "Aku lapar dan haus sekali, tapi uang jualanku tak cukup untuk membeli makanan. Bolehkah aku meminta barang segelas air putih"

Tak lama gadis itu keluar lagi dari rumahnya sambil membawakan segelas susu dingin. Nikmat sekali, lapar dan dahaga pun sirna. "Berapa harga yang harus saya bayar untuk segelas susu dingin ini?" tanya Howard.

Si gadis manis pun marah. "Ibuku mengajarkanku untuk tak menerima imbalan dari perbuatan baik yang kita lakukan untuk orang lain !"

Beberapa tahun kemudian, gadis itu telah menikah dan menderita penyakit berat. Seluruh rumah sakit di kotanya tak sanggup mengobatinya. Dia koma dan dibawa ke rumah sakit terbaik di London. Karena penangann yang sangat berkualitas, sakitnya berangsur membaik. Dia tersadar dan mendapati dirinya berada dalam ruangan megah dan mewah. Dia panik, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar pelayanan rumah sakit sebaik ini.

Menjelang kepulangannya, seorang suster kepala menyerahkan amplop untuk si perempuan. Dengan panik yang kian menjadi, nekat dia buka isi amplop yang disangkanya rekening tagihan rumah sakit. Tetapi kagetlah dia, begitu tahu isinya adalah sepucuk surat singkat.

"Biaya perawatan rumah sakit telah dibayar lunas dengan segelas susu. Tertanda Dr Howard Kelly".***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun