Mohon tunggu...
Sayekti
Sayekti Mohon Tunggu... Lainnya - love to read and write

Kebanyakan artikel yang ditulis mengenai travel dan film

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kawah Ijen, Pesona Alam di Ketinggian 2386 Mdpl

4 Maret 2022   07:00 Diperbarui: 4 Maret 2022   07:13 7347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpose dengan latar belakang gunung saat menuju Kawah Ijen (Dok.Pribadi)

Keindahan alam Indonesia memang tiada habisnya untuk ditelusuri. Mulai dari pegunungan hingga wisata bawah laut, semuanya dapat ditemui di Indonesia. Indonesia juga memiliki banyak gunung berapi, salah satunya adalah Gunung Ijen. Gunung Ijen terletak di ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur. Pada puncak gunung terdapat sebuah kawah yang sudah terkenal hingga manca negara, yaitu Kawah Ijen. Februari lalu, akhirnya saya memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Kawah Ijen. Penasaran akan keindahan Kawah Ijen ? Yuk kita telusuri bersama.

Blue Fire Kawah Ijen

Kebanyakan wisatawan berkunjung ke Kawah Ijen untuk melihat fenomena Blue Fire (Api Biru). Api berwarna biru muncul di sela-sela batuan kawah menciptakan pemandangan indah yang jarang ditemui. Kabarnya, fenomena Blue Fire saat ini hanya dapat dijumpai di Kawah Ijen. Blue Fire Kawah Ijen dapat dilihat oleh mata manusia saat tidak ada cahaya. Sehingga pengunjung harus mulai mendaki pada dini hari agar sampai di kawah sebelum matahari terbit. Pendakian menuju kawah berlangsung sekitar 2 jam, bergantung dengan kemampuan mendaki masing-masing. Kemudian dilanjutkan turun ke lokasi Blue Fire (Api Biru) sekitar 1 jam. Pada kunjungan saya waktu itu, saya belum berhasil melihat Blue Fire, semoga terlaksana di kesempatan berikutnya. Daripada penasaran, mari kita lihat keindahan Blue Fire melalui Vlog milik Youtuber Leonardo Edwin berikut ini (Blue Fire Kawah Ijen ditampilkan pada menit 2:45).
Pendakian Menuju Kawah Ijen

Pemandangan dari pos pendakian setelah matahari terbit (Dokumentasi : Aulia NR)
Pemandangan dari pos pendakian setelah matahari terbit (Dokumentasi : Aulia NR)

Pendakian dimulai dari Pos Paltuding Kawah Ijen. Saat itu saya dan rombongan memulai pendakian sekitar jam setengah empat. Perlengkapan yang perlu disiapkan untuk mendaki diantaranya senter, sepatu, jaket dan kaus tangan. Jalur pendakian termasuk lebar sehingga dapat digunakan berjalan berdampingan. Kanan dan kiri jalur pendakian dipenuhi pohon-pohon tinggi. Sampai pos pendakian keempat jalan yang dilalui sebagaian besar adalah tanjakan dan berkelok kelok, cukup menguras tenaga bagi saya yang pertama kali melakukan pendakian. Saya dan rombongan beberapa kali singgah di Pos Pendakian, beristirahat sebentar. Kami berisitirahat sambil menikmati pemandangan bintang di langit, kemudian melanjutkan pendakian. Saat sampai di pos terakhir, cahaya matahari mulai terlihat. Di pos ini cukup ramai, para pendaki singgah sebentar menikmati pemandangan dan minuman hangat. Lautan awan terasa sangat dekat, di bawah juga terlihat laut biru membentang.

Perjalanan berlanjut dari pos terakhir pendakian menuju Kawah Ijen. Mendekati kawah, jalan yang dilalui tidak terlalu menanjak. Punggung gunung ditumbuhi tanaman pakis dan pohon cemara menghadirkan suasana yang berbeda. Terlihat juga pemandangan gunung yang terletak dekat Gunung Ijen. Saya pun menyempatkan diri mengambil beberapa foto di tengah pendakian.

Berpose dengan latar belakang gunung saat menuju Kawah Ijen (Dok.Pribadi)
Berpose dengan latar belakang gunung saat menuju Kawah Ijen (Dok.Pribadi)

Panorama menuju Kawah Ijen (Dokumentasi : Aulia NR)
Panorama menuju Kawah Ijen (Dokumentasi : Aulia NR)

Kawah Ijen, Indah Berwarna Biru Kehijauan

Akhirnya sampai juga di Kawah Ijen pada ketinggian 2386 Mdpl. Bau belerang mulai tercium saat mendekati kawah. Sesampainya di tepi kawah bau semakin menyengat. Kepulan asap keluar dari kawah bersama bau belerang yang menyengat. Saya pun memakai masker untuk menghindari bau tersebut. Warna kawah yang indah mengalihkan perhatian saya dari bau belerang. Danau kawah tersebut terlihat sangat luas. Warnanya biru kehijauan, berpadu dengan langit biru cerah dan lautan awan putih. Di mulut kawah tersebut tumbuh Fasinium (Vaccinium varingiaefolium), daunnya yang hijau dengan pucuk merah berpadu cantik dengan batuan cokelat kekuningan.

Menikmati keindahan Kawah Ijen (Dok.Pribadi)
Menikmati keindahan Kawah Ijen (Dok.Pribadi)

Hutan Mati, Spot Foto Favorit

Pada sisi lain mulut kawah terdapat hutan mati yang menjadi spot favorit wisatawan untuk berfoto. Disebut hutan mati karena pohon-pohon yang ada berwarna hitam tanpa daun seperti hutan yang terbakar. Wisatawan dapat berfoto dengan latar belakang danau kawah sekaligus batang-batang kayu hutan mati. 


Setelah puas menikmati keindahan kawah dan hutan mati, saya beserta rombongan pun turun gunung, menggunakan jalur yang sama saat menaiki gunung. Menuju Pos Paltuding, titik awal pendakian tadi. Di Pos Paltuding terdapat fasilitas yang lengkap seperti toilet dan warung makan. Area tersebut juga ramai dengan penjual jajanan maupun souvenir.

Bagaimana? Wisata di Kawah Ijen terlihat seru dan indah bukan ? Pantas dikunjungi bila ada kesempatan. Selamat berwisata !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun