Mohon tunggu...
asfar mahbub
asfar mahbub Mohon Tunggu... Wiraswasta - influencer

seorang santri, NU tulen, sedang membangun masyarakat lewat Madin dan TPQ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aroma khas Tanah saat hujan

3 Februari 2024   14:40 Diperbarui: 3 Februari 2024   14:53 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aroma tanah saat hujan, atau yang dikenal dengan petrichor, adalah perpaduan sempurna antara senyawa kimia dan mikroorganisme yang hidup di tanah. Ketika air hujan turun, ia membawa serta ozon dan senyawa lain yang bercampur dengan minyak esensial yang dikeluarkan oleh tanaman. Perpaduan ini menghasilkan aroma yang segar, earthy, dan sedikit manis, membangkitkan kenangan indah dan rasa nostalgia.

Petrichor, sebuah kata yang mungkin jarang terdengar namun memiliki makna yang mendalam bagi mereka yang mengalami aroma segar setelah hujan pertama kali turun. Fenomena ini telah menarik minat banyak orang selama berabad-abad, menjadi sumber inspirasi bagi seniman, penulis, dan ilmuwan. Mari kita telaah lebih dalam tentang petrichor dan beberapa fakta unik yang terkait dengannya.

Asal-usul Petrichor:

Petrichor berasal dari dua kata Yunani, yaitu "petra" yang berarti batu, dan "ichor" yang merupakan cairan yang mengalir dalam tubuh para dewa dalam mitologi Yunani. Istilah ini diciptakan oleh dua ilmuwan, Isabel Joy Bear dan Richard Grenfell Thomas, dalam sebuah penelitian pada tahun 1964. Mereka menggambarkan petrichor sebagai aroma yang dihasilkan oleh minyak esensial tanaman dan senyawa organik lainnya yang dilepaskan ke udara ketika tetesan air hujan pertama kali menyentuh tanah kering.

Fakta Unik tentang Petrichor:

  1. Bau Yang Disukai Manusia: Manusia secara alami tertarik pada aroma petrichor. Bau segar yang dihasilkan oleh tanah basah setelah hujan pertama kali turun sering kali dianggap menyenangkan dan menyegarkan oleh banyak orang.

  2. Paparan Aroma yang Positif: Paparan terhadap aroma petrichor telah dikaitkan dengan perasaan positif dan relaksasi. Bau alami ini dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi tingkat stres pada beberapa individu.

  3. Hubungan dengan Tanah dan Tanaman: Aroma petrichor berasal dari campuran zat kimia yang terkandung dalam tanah dan tanaman. Beberapa senyawa utama termasuk geosmin, yang dihasilkan oleh bakteri tanah, serta minyak esensial dari tanaman tertentu.

  4. Pengaruh Terhadap Sistem Saraf: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan aroma petrichor dapat merangsang sistem saraf otonom manusia. Ini dapat menghasilkan penurunan denyut jantung dan tekanan darah, serta meningkatkan pernapasan yang dalam dan teratur.

  5. Sumber Inspirasi Seni dan Kreativitas: Aroma petrichor sering kali menjadi sumber inspirasi bagi seniman dan penulis. Bau alami ini sering kali dianggap sebagai simbol kehidupan baru dan kesegaran setelah hujan, dan sering kali digunakan dalam karya seni dan sastra.

Petrichor adalah fenomena alami yang mempesona dan memiliki daya tarik yang unik bagi banyak orang di seluruh dunia. Aroma segar yang dihasilkan setelah hujan pertama kali turun menginspirasi perasaan kesejahteraan dan kebahagiaan, serta mengingatkan kita akan keindahan alam yang mempesona. 

Bagi banyak orang, bau tanah saat hujan memiliki efek terapeutik yang menenangkan. Aromanya mampu membangkitkan perasaan damai, rileks, dan bahagia. Tak heran, banyak yang memilih untuk duduk di teras rumah atau berjalan-jalan di taman saat hujan turun, hanya untuk menikmati aroma tanah yang menyegarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun