Mohon tunggu...
Dewi Gayatri Suwadji
Dewi Gayatri Suwadji Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Berperan serta dilingkungan tempat tinggal

Alumni: Maastricht School of Management The Netherlands (2000) dan Universitas Indonesia (1989)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pintar Memilih Produk Keuangan

29 Juli 2020   21:43 Diperbarui: 4 Agustus 2020   21:00 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa disadari, masyarakat pada masa kini telah cukup lama menggunakan produk keuangan. Sebagai contoh yang  dekat dengan kehidupan sehari-hari adalah pemakaian pulsa pra-bayar telepon selular (HP). Sebagian kalangan masyarakat telah menggunakan pelayanan pulsa telepon selular sebelum tahun 2000, berarti sudah lebih dari 20 tahun salah satu produk keuangan dalam bentuk pulsa pra-bayar telepon selular digunakan dalam kegiatan sehari-hari. 

Bahkan sekarang beberapa produk keuangan merupakan produk wajib dalam aktifitas sehari-hari. Misalkan pembayaran transportasi bus transjakarta harus menggunakan kartu elektronik. Penumpang tidak bisa masuk halte bila tidak menempelkan (Tap) kartu elektronik yang telah berisi saldo uang yang mencukupi untuk membayar tarif yang berlaku. 

Untunglah dipintu masuk halte tersedia loket layanan untuk mengisi (membeli) saldo kartu elektronik. Namun bagaimana bila loket layanan mengisi saldo kartu uang elektronik tidak tersedia? misalkan di beberapa pintu Tol jalan bebas hambatan tidak tersedia loket layanan ini. Tampaknya perubahan pembayaran tunai menjadi pembayaran elektronik membutuhkan penyesuaian perilaku konsumen. 

Kadang terjadi problem umum seperti ketinggalan kartu atau kehilangan kartu. Sebagai contoh di stasiun kereta communter, saya pernah melihat seorang anak belasan tahun dikelilingi oleh keluarganya sedang membongkar tasnya dengan panik, barangkali mencari kartunya yang terselip atau hilang. Saya dengar petugas stasiun menyarankan mereka untuk membeli kartu baru. 

Kartu uang elektronik juga dapat digunakan membayar transaksi di toko swalayan tertentu yang telah memiliki jaringan dengan produk keuangan. Dengan demikian satu kartu uang elektronik dapat digunakan untuk pembayaran berbagai kegiatan sehari-hari seperti transportasi dan berbelanja.  

Produk keuangan kadang berdampak langsung pada kegiatan sehari-hari di rumah, misalkan listrik pra-bayar yang dikenal sebagai sistem ‘Token listrik’. Bila saldo daya listrik (kwh) pada perangkat sudah habis maka listrik mati seketika. Tentunya cukup merepotkan apabila sedang memakai listrik untuk bekerja, memasak, dan lainnya, atau terjadi dimalam hari. 

Beberapa bank telah menyediakan fasililitas ‘mobile banking’ mencakup pula transaksi pembelian isi ulang ‘Token listrik’. Dalam hal ini pelanggan harus siap dengan peralatan ‘mobile’ khususnya HP. Jangan lupa bahwa bermacam fasilitas perbankan juga memberlakukan biaya administrasi. 

Produk keuangan tidak hanya tersedia dalam bentuk kartu uang elektronik. Perbankan dan jasa keuangan juga menerbitkan produk keuangan. Tersedia produk asuransi kesehatan yang menyertakan program investasi, sehingga nasabah terutama yang dalam periode waktu tertentu tidak pernah mengajukan ‘claim’ penggantian biaya perawatan kesehatan. Maka nasabah tidak kehilangan uang iuran ‘premi’ yang telah disetorkan setiap bulan, bahkan nasabah bisa memperoleh hasil investasi. Konsumen atau nasabah perlu mempelajari apakah di lingkungan kota atau kabupaten tempat tinggal tersedia fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan produk asuransi kesehatan tersebut. Produk jasa keuangan lainnya antara lain asuransi kendaraan dari kerusakan atau kehilangan, asuransi rumah dari bencana alam atau kebakaran. 

Pemerintah juga menerbitkan produk keuangan, yaitu beberapa macam ‘Surat Berharga Negara’ (SBN) yang menetapkan jumlah pembayaran, cara pembayaran dan waktu pembayaran dalam periode satu tahun, misalkan per bulan atau per tiga bulan atau per enam bulan atau per tahun di saat jatuh tempo.  

Dari beberapa contoh tersebut, dapat dipahami bahwa nasabah, pelanggan, konsumen membayarkan sejumlah uang sebelum memanfaatkan layanan yang tersedia, seperti telepon selular, transportasi kereta commuter, transportasi transjakarta, sarana listrik, hasil investasi asuransi. 

Pembayaran produk keuangan diterima oleh Perusahaan Negara atau swasta, Perbankan, Pemerintah, dimana dana yang terhimpun dimanfaatkan untuk biaya pembangunan yang sedang berjalan. Dengan demikian konsumen, nasabah telah ikut berperan serta dalam upaya ketersediaan dana pembangunan nasional, ikut berperan menjaga Stabilitas Sistem Keuangan, sehingga Makroprudensial Aman Terjaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun