Kami tak memiliki akses apakah ada gempa atau tsunami yang lebih dahsyat, dalam hati berpikir jangan-jangan Krakatau meletus, karena sekilas ada terasa hawa panas di jalan. Kami pun terus melajukan perjalanan semampunya. Perbukitan yang sempit dan jalan yang naik turun, terjal lumayan medan yang sulit untuk dilalui, tapi kita tetap berusaha semampunya.
Sepanjang perbukitan ada warga yang mengarahkan jalur evakuasi, kami sangat berterima kasih kepada mereka yang tanpa pamrih membantu proses penyelamatan kami hingga akhirnya entah jam berapa, mungkin jam 1 pagi kami sampai di jalan raya ciput, kami pun merasa lebih aman dan melanjutkan perjalanan pulang ke Tangerang. Melalui Serang kami sampai di Tangerang sekitar jam 04.00 di rumah. Alhamdulillah anak-anak tidak rewel sepanjang perjalanan dan kami selamat dari bencana atas ridho Allah SWT.Â
Terima kasih kami masih diberi kesempatan merawat anak-anak dan memperbaiki diri kami. Terima kasih untuk warga yang sangat membantu kami dalam proses evakuasi. Terima kasih teman-teman yang memberi kami informasi via wa karena kami tidak dapat mengakses informasi karena sinyal yang lemah di kawasan perbukitan.
Satu lagi yg menarik, tadi pagi sampai rumah, di atas mobil ada sebuah buku tebal, saya baru tahu judulnya sore ini karena tadi pagi jam 4 tdk terlalu jelas. Judulnya "The Day After Tomorrow" by Allan Folsom Kalau buku itu 'mampir' di atas mobil pas kejadian di Lippo Carita, maka menarik sekali. Soalnya perjalanan naik turun bukit dan jalanan lumayan kencang di tol sewaktu arah pulang tdk membuat buku itu jatuh. Mungkin ada pesan untuk saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H