Mohon tunggu...
Nurul Fauziah
Nurul Fauziah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai tulis-menulis

Alumni Ilmu Sejarah FIB UI. Mencintai Literasi dan Musik. Menggemari Film dan Anime. Menulis untuk Bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review "Eleceed", Salah Satu Komik Aksi Paling Menghibur dari Korea, Recommended!

27 Agustus 2021   18:00 Diperbarui: 27 Agustus 2021   18:09 18315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mata Jiwoo | Source: eleceed.fandom.com

Serius! Pengen ngakak tapi ini tengah malam. Lu harus baca!

Itu adalah komentar yang saya ucapkan pada teman saya saat Ia meminta rekomendasi komik aksi yang seru. Komentar tersebut tidaklah dilebih-lebihkan apalagi berbohong. Saya mengatakannya sesuai fakta karena Eleceed memang seseru itu!

Jika Anda adalah seorang penggemar komik aksi-fantasi-komedi, maka komik ini dengan senang hati saya tawarkan pada Anda. Terlebih apabila Anda seorang Ailurophile alias pecinta kucing sejati, maka Eleceed hukumnya wajib Anda baca. 

Bahkan jika Anda bukanlah penggemar genre tersebut, komik ini tetap akan saya rekomendasikan pada Anda mengingat ceritanya yang ringan, menyenangkan, dan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Seperti apa kisahnya? Berikut ulasan jujur dari saya dengan sedikit spoiler sekitar 15 %.

Eleceed merupakan komik hasil kolaborasi antara penulis Son Jeho, sosok dibalik komik fenomenal Noblesse dengan Zhena/Kim Hye Jin, kreator sekaligus ilustrator komik populer Girls of The Wild’s. Komik ini dipublikasikan oleh Naver pada September 2018 dan masih berlangsung hingga sekarang. 

Selain itu, Eleceed juga diterbitkan secara internasional melalui platform Line Webtoons sehingga Anda dapat menikmati sensasi komik aksi-fantasi yang menyenangkan dari Eleceed dalam bahasa Inggris. Pun Anda tidak perlu khawatir apabila Anda lebih suka membaca versi bahasa secara legal di Webtoon Indonesia.

Komik ini juga mendapatkan skor 9.99 poin di Naver serta 9.93 poin dari Webtoon.

Sinopsis
Jiwoo, seorang siswa SMA nan lembut dan baik hati memiliki rahasia, yaitu kekuatan super speed, sebuah kemampuan yang memungkinkannya untuk bergerak dengan kecepatan super layaknya lesatan petir. Namun sepanjang hidupnya, Jiwoo memilih untuk menyembunyikan kekuatannya dan memakainya hanya pada saat-saat tertentu.

Suatu hari, Jiwoo menemukan seekor kucing oranye gemuk terluka parah di gang yang sepi. Sebagai seorang pecinta kucing, Jiwoo mengobatinya lantas merawatnya. Usut punya usut, kucing tersebut rupanya jelmaan dari Kaiden Break, seorang Awaken terkuat yang tengah melarikan diri dari orang-orang yang mengincar nyawanya.

Pertemuan dengan Kaiden membuat Jiwoo memahami berbagai hal yang selama ini luput dari dunia yang diketahuinya. Ia pun akhirnya memiliki keyakinan baru dan siap mempelajari apapun dari Kaiden demi keselamatan hidupnya.

Di sisi lain, Kaiden pun memutuskan untuk tinggal di rumah Jiwoo selama pemulihan tubuhnya dan entah bagaimana tertarik dengan kemampuan super cepat Jiwoo. Di sinilah, petualangan Jiwoo dan Kaiden dimulai.

Kesan Pertama Saya
Menurut saya, Eleceed debut dengan premis yang unik. Jika Anda seorang penikmat hiburan sejati, sebenarnya formula seorang anak yang entah bagaimana memiliki kekuatan super lantas berusaha menyembunyikan kekuatannya bukanlah hal yang baru.

Sama halnya ketika anak ini akhirnya bertemu dengan seseorang—yang entah dia yang terkuat atau berpengaruh—mengubah hidupnya. Lantas, ia pun tumbuh menjadi anak terkuat atau Hero.

Hal yang membuat kisah ini jadi menarik adalah kombinasi antara kekuatan super dengan dunia seorang Ailurophile alias pecinta kucing sejati. Hubungan yang terjalin antara Jiwoo dan Kaiden pada akhirnya menjadi sebuah pondasi utuh nan unik untuk menegakkan plot Eleceed.

Dari segi kualitas gambar, sejujurnya saya langsung berpikir jika Eleceed mungkin terlihat cantik untuk ukuran komik aksi. Biasanya komik aksi shounen memiliki sketsa yang lebih kasar, lebih laki. Mungkin karena ilustratornya Zhena sehingga vibe Eleceed sangat mirip dengan Girls of The Wild's, komik aksi yang lebih shoujo.  

Selain itu, saya pribadi juga ingin memuji Mba Zhena selaku ilustrator karena visual mata Jiwoo yang sangat indah. Bahkan lebih indah dibanding para karakter wanita di serial ini. Saya sampai berkali-kali memperbesar layar untuk melihat detailnya.

Mata coklat Jiwoo dilukis dengan detail dan mencolok sehingga saya merasa bahwa Zhena tampak benar-benar berusaha menggambarkan Jiwoo sebagai remaja yang bukan hanya berparas rupawan tetapi juga memiliki hati yang hangat.

Hal itu diekspresikan dengan sangat baik melalui visual matanya yang mempesona. Sangat "Woah."

Mata Jiwoo | Source: eleceed.fandom.com
Mata Jiwoo | Source: eleceed.fandom.com

Aksi-Fantasi yang Ringan dan Menggemaskan.
Salah satu hal yang paling saya hargai dari komik ini adalah fakta bahwa Eleceed tampak tidak terpengaruh dengan tren hiburan bertema superhero. Apa maksudnya?

Meskipun Eleceed mungkin debut dengan premis biasa, cara Son Jeho memadupadankan genre aksi-fantasi yang biasanya rumit dengan sketsa drama-komedi patut diacungi jempol.

Eleceed memiliki alur yang jelas dan teratur. Bahkan seiring berjalannya waktu, alurnya berkembang dengan semakin baik. Saya sangat senang dengan kenyataan bahwa Jiwoo dan Kaiden tidak diberi masalah secara beruntun. 

Katakanlah kita disuguhkan dengan sebuah polemik. Kemudian saat masalahnya selesai, kita sebagai pembaca akan disuguhkan dengan keseharian Jiwoo, Kaiden, dan orang-orang di sekitar mereka yang unik dan menyegarkan.

Ibaratnya, Son Jeho memberi kita waktu untuk istirahat dan bernapas terlebih dahulu sebelum melanjutkan cerita ke tahap selanjutnya. Kita dibiarkan bersenang-senang sebentar dengan kelucuan para karakter, apalagi wujud kucing Kaiden yang menggemaskan. Hehe.

Sesuatu yang menurut saya sebenarnya sudah agak jarang ditemui di komik-komik aksi di mana biasanya, kita sebagai pembaca akan terus dibuat tegang karena disuguhkan polemik dan pertarungan secara beruntun.

Alur yang Cerdas dengan Takaran yang Pas
Eleceed juga termasuk tipe komik yang tidak membiarkan ada plot hole dalam alurnya. Son Jeho cukup berhati-hati menyikapi hal ini dengan selalu memberikan alasan mengapa suatu adegan terjadi. Dengan kata lain, pintar mengakali situasi.

Contohnya, agar Jiwoo memiliki alasan untuk membawa Kaiden ke akademi, Son Jeho menciptakan aturan bahwa para murid diizinkan untuk membawa hewan peliharan mereka. Sesuatu hal yang sebenarnya agak tidak lazim kita temui di realita, bukan?

Saya juga menyukai fakta bahwa Son Jeho tidak membuat Jiwoo sebagai karakter yang harus selalu menyelesaikan masalah. Lebih tepatnya, Son Jeho membuat semua karakter remaja “memang layaknya remaja” pada umumnya.

Maksud saya, sekarang sering sekali ditemui sebuah komik, novel, atau film yang membuat karakter remaja menjadi overpower alias terlalu kuat dengan masalah yang sangat pelik. Kesannya terlalu fantasi dan mengada-ngada.

Contohnya God of Highschool dan Lookism, dan lainnya. Saya tidak bilang karakter overpower itu buruk. Namun sangat fiktif sehingga agak tidak relate dengan pembaca.

Eleceed tidak mengikuti tren itu. Karakter para remaja dibiarkan menikmati masa remaja mereka dan beraksi sesuai dengan usia mereka. Masalah-masalah yang rumit tetap diselesaikan orang dewasa. Para remaja hanya perlu berlatih dan kalau mereka harus bertarung, para remaja tidak dibuat harus overpower melebihi orang dewasa.

Situasi ini membuat saya berpikir bahwa penataan “panggung” Eleceed dibuat dengan takaran yang pas. Tetap terasa menyenangkan tanpa harus mengorbankan dunia remaja. Well, setidaknya sampai sekarang.

Perkembangan Karakter yang Kokoh
Apabila kita hanya melihat bagaimana perkembangan kekuatan Jiwo atau perubahan emosi Kaiden, Son Jeho mengeksekusi mereka dengan baik. 

Jiwoo awalnya selalu digambarkan sebagai anak yang lembut tetapi tekun, untuk kemudian menyadari betapa lemah dirinya, merasa sedih, dihibur Kaiden, lantas tampil dengan sifat yang lebih tegas, kuat, dan konsisten.

Menurut saya, perubahan emosi Jiwoo dapat dikatakan pas. Pembaca tidak harus menunggu hingga berpuluh-puluh chapter karena perkembangan karakternya bahkan sudah dimulai sejak chapter belasan.

Selain itu, Zhena juga pantas mendapatkan pujian untuk ilustrasi adegan komedi yang renyah. Terutama saat Zhena mengilustrasikan ekspresi dan gestur Kaiden sebagai kucing oranye gendut yang arogan tapi menggemaskan.

Pembaca mampu dibuat jatuh hati oleh sifat Kaiden sekaligus interaksinya bukan hanya dengan para karakter inti tetapi juga dengan kucing-kucing lain yang dimiliki oleh Jiwoo.  Bahkan sampai ada fandom tersendiri untuk Kaiden di internet. Haha.

Akan tetapi Eleceed tampaknya tidak membuat semua karakter mendapatkan Spotlight. Bisa jadi karena jumlah karakter pendukung di komik ini banyak sehingga hanya orang-orang di sekitar Jiwoo lah yang terlihat memiliki perkembangan emosi dan kekuatan.

Kaiden dengan kucing-kucing Jiwoo | Source: @RachelKuzur via pinterest.com
Kaiden dengan kucing-kucing Jiwoo | Source: @RachelKuzur via pinterest.com

Seperti Manhwa Pada Umumnya, Kurang Detail
Sejujurnya menurut saya pribadi, salah satu tabiat yang paling umum dari komik Korea adalah fakta bahwa Manhwa bukanlah tipe bacaan yang memanjakan penggemar terhadap informasi-informasi yang seharusnya penting.

Maksud saya, mungkin akan lebih baik jika kita membandingkannya dengan komik Jepang (Manga). Dimana hal ini bisa jadi tolak ukur kelebihan atau kekurangan komik-komik per negara. Ayo kita ambil contoh Naruto.

Di komik itu, segala hal mengenai dunia ninja dari A—Z akan dijelaskan detail. Bukan hanya sebatas pengenalan kekuatan saja, tetapi termasuk pendirinya, strukturnya, tipenya, dan semacamnya. Rata-rata, mungkin salah satu pembeda komik Jepang dan Cina dengan komik Korea adalah betapa detailnya informasi untuk pembaca.

Sementara komik Korea lebih cenderung menganggap bahwa pembaca sudah tahu segalanya. Meskipun sebuah kekuatan, jabatan, atau latar belakang seorang tokoh dijelaskan, pada akhirnya kreator komik lebih sering melupakan hal-hal remeh dan membiarkan pembaca memahami sendiri sebuah informasi yang diberikan. 

Begitu juga di Eleceed. Ada titik di mana ketika para karakter bertarung, biasanya mereka akan membuat semacam kubah isolasi agar manusia biasa tidak melihat atau bahkan terlibat dalam pertarungan mereka.

Namun tidak dijelaskan bagaimana para awaken ini memperbaiki situasi seperti gedung-gedung yang hancur atau bagaimana mereka menyikapi korban-korban yang tanpa sengaja terlibat. Tidak ada penggambaran visual, kecuali kalimat “kami akan mengurusnya.” Tetapi entah diurus seperti apa.

Selain itu, ketika Eleceed sudah menginjak ratusan chapter, belum ada penjelasan yang gamblang mengenai asal-usul Kaiden serta bagaimana mereka sebenarnya menanggulangi perbedaan bahasa dengan karakter yang digambarkan sebagai orang asing.

Tahu-tahu mereka sudah paham dan tenggelam begitu saja dalam percakapan-percakapan. Apalagi fakta bahwa para pemilik kekuatan super dikatakan hanya memiliki satu kekuatan inti, termasuk peningkatan daya tahan fisik mereka sendiri.

Apa maksudnya, salah satu kekuatan yang dimiliki semua orang adalah penerjemahan bahasa secara otomatis? Atau tidak usah jauh-jauh, orang tua Jiwoo bahkan hampir tidak pernah kelihatan kecuali saat Jiwoo masih kecil. Mereka kemana?

Walaupun hal-hal di atas sebenarnya bukanlah masalah besar yang membuat Eleceed memiliki plot hole, tetapi terus terang saya agak tidak puas dengan aspek tersebut. 

Teman saya bilang, "mungkin memang belum dibahas saja." Dan saya hanya menghela napas pelan. 

Kesimpulan
Overall, percayalah kalau saya bilang bahwa Eleceed sangat worth it dan recommended untuk dicoba. Komik ini benar-benar hiburan yang akan mengurangi rasa stress Anda. Di sisi lain, Eleceed pun mampu memberikan sensasi heroik yang akan membuat Anda kagum.

Kalau tidak, buat apa Naver memberi rating 9,99 poin untuk Eleceed? Anda akan selalu dibuat addict alias ketagihan di setiap chapter dan sejujurnya, kualitas visualnya akan sangat memanjakan mata Anda. 

Dari segala aspek tersebut, saya memberi skor 9/10 untuk Eleceed. Ayo baca sekarang!

Sekian review dari saya. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun