Mohon tunggu...
Nurul Fauziah
Nurul Fauziah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai tulis-menulis

Alumni Ilmu Sejarah FIB UI. Mencintai Literasi dan Musik. Menggemari Film dan Anime. Menulis untuk Bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Komik "Tokyo Revengers": Berpotensi, Bikin Hepi, Walau Masih Berlubang Sana-Sini

19 Agustus 2021   13:59 Diperbarui: 19 Agustus 2021   14:03 2642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tokyo Revengers chapter 22, source: wall.alphacoders.com

Akan tetapi ketika Takemichi berhasil mengubah masa lalu dan masa depan, aturan ini jadi tidak berlaku karena tahu-tahu, Takemichi dewasa kembali bukan ketika tubuhnya dalam mode tidur, tetapi sedang beraktivitas.

Tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang ini sehingga aturan tersebut jadi sia-sia. Kalau begitu, untuk apa disampaikan? 

Mungkin ini salah satu kelemahan terbesar para kreator. Saking banyaknya ide yang ingin mereka sampaikan, kadang-kadang mereka terlupa dengan informasi-informasi yang telah terlebih dahulu dijelaskan sehingga menyisakan ruang plot-hole.

Penokohan yang Dibangun dengan Baik
Sejujurnya, perkembangan karakter Takemichi seiring berjalannya waktu dapat dikatakan baik. Ia yang awalnya selalu pesimis perlahan berubah menjadi seseorang yang penuh tekad hingga mampu mempengaruhi orang-orang di sekitarnya.

Walaupun sampai akhir ia digambarkan sebagai remaja cengeng dan lemah, tetapi hal tersebut justru mengokohkan karakter Takemichi sendiri. 

Perkembangan karakter lain pun juga begitu. Draken dan Mickey malah tampil sebagai idola baru para otaku saat ini.

Saya merasa Wakui sensei mengeksekusi bagian sifat para karakter ini dengan cukup baik kecuali satu hal, kenapa Wakui sensei tidak membuat Takemichi berlatih beladiri?

Takemichi selalu dikelilingi oleh para preman yang gahar dan hampir selalu berada di situasi genting untuk diselamatkan oleh teman-temannya yang lain. Nah, kenapa Takemichi tidak mencoba belajar bertarung pada teman-temannya? Minimal latihan fisik untuk kabur atau bertahan?

Saya tahu bahwa Wakui sensei mungkin bermaksud agar semua karakter jadi berguna. Tetapi ya gak gitu juga. Banyak kok komik dengan protagonis zero to hero yang tidak mengorbankan andil karakter pendukung. Attack on Titan contohnya. Saya jadi merasa kalau Wakui sensei cari aman, sih.

Takemichi memang tidak digambarkan sebagai yang terkuat, tetapi lebih seperti motivator dan pemicu semangat untuk anggota gengnya. Sejujurnya, menurut saya itu hal yang bagus.

Namun di beberapa titik, saya pribadi merasa lelah dengan perkembangan karakter Takemichi yang justru terhenti. Sebab daripada membuat karakter Takemichi berkembang lebih jauh, Wakui sensei lebih peduli untuk menyelesaikan misteri hubungan Takemichi dengan teman-temannya dalam lompatan waktu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun