Alur yang Berisiko demi Menggairahkan Rasa Penasaran Pembaca
Saya pikir semua orang sepakat bahwa alur yang disajikan Wakui sensei ini menyenangkan. Takemichi terlihat hobi bolak-balik waktu karena apapun kejadian yang berhasil ia selesaikan di masa lalu, hanya akan memberinya polemik baru di masa depan yang telah berubah.
Wakui sensei tampak senang memainkan perasaan pembaca dengan menghadirkan alur yang seperti labirin, susah ditebak, lantas menghadiahkan twist yang tak terduga di penghujung chapter.
Wakui sensei pun tahu di mana ia harus melanjutkan atau menghentikan plot supaya mengobrak-abrik rasa penasaran Anda, termasuk menyebarkan petunjuk dan twist.
Walaupun seiring berjalannya waktu pola ini terbaca, tetapi Wakui sensei menjaga kisahnya dengan baik sehingga tetap menarik untuk diikuti.
Saya sendiri menyebutnya strategi akar pohon karena Takemichi selalu diberi masalah secara beruntun dan bercabang. Seolah-olah masalah apapun yang diselesaikan Takemichi sia-sia karena ujung-ujungnya, ia hanya membuat situasi jadi lebih buruk.Â
Strategi yang cerdas namun bukan berarti baikÂ
Jika Anda tipe orang yang membaca komik untuk bersenang-senang atau baru mengenal dunia manga, maka komik TR sesuai dengan Anda.
Akan tetapi jika Anda tipe pembaca yang detail oriented atau telah lama malang melintang di dunia komik, strategi akar pohon bisa jadi bumerang untuk Wakui sensei. Positif dan negatif sekaligus.
Meskipun Wakui sensei berusaha keras untuk menjaga plot, tetapi ia tampak kerepotan menjaga tendensi pembaca agar tidak bosan. Sedikit tidak konsisten.
Ada beberapa detail kecil yang terlupakan di samping misteri utama lompatan waktu Takemichi yang memang belum terjelaskan dengan sempurna bagaimana hal tersebut bisa terjadi.
Salah satunya detail tersebut adalah inkonsistensi aturan dalam time leap itu sendiri. Di awal, Naoto bilang bahwa kapanpun Takemichi dewasa kembali ke masa lalu, tubuh dewasanya akan ‘tertidur’ sampai jiwa Takemichi kembali.