Mohon tunggu...
Humaniora

Save the Children Gandeng Berbagai Pihak Untuk Teruskan Perjuangan dalam Upaya Menekan Angka Kematian Bayi di Indonesia

22 Desember 2015   15:01 Diperbarui: 22 Desember 2015   15:07 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, 19 Desember 2015 – Save The Children – Yayasan Sayangi Tunas Cilik, organisasi independen yang memiliki fokus pada upaya peningkatan kualitas hidup ibu dan anak di Indonesia, kembali menggalang dukungan publik dengan menyebarluaskan informasi seputar angka kematian bayi baru lahir yang belum menunjukkan angka penurunan signifikan dari 10 tahun silam. Upaya ini dituangkan melalui sebuah instalasi kreatif yang disebut Instalasi Rumah Desa. Bertempat di Lounge Nareswari Mall Alam Sutera, instalasi ini akan berlangsung dari 12 – 20 Desember 2015.

Instalasi Rumah Desa ditujukan untuk memberikan gambaran yang lebih nyata kepada publik akan situasi kehidupan desa lengkap dengan tantangan dan persoalan yang dihadapi, terutama seputar pemeliharaan kesehatan neonatal yang masih jauh dari maksimal. “Berkaca pada pengalaman Save the Children – Yayasan Sayangi Tunas Cilik selama lebih dari 39 tahun, kasus kematian ibu dan bayi baru lahir di desa banyak disebabkan oleh hal-hal yang sebenarnya dapat dicegah seperti berat badan bayi lahir rendah (BBLR), sesak napas (asfiksia) dan infeksi,” ujar Tatak Ujiyanti, Direktur Advokasi dan Kampanye Save The Children – Yayasan Sayangi Tunas Cilik. “Di sisi lain, hal ini juga banyak dipenaruhi oleh faktor sosial dan budaya, termasuk kemiskinan, minimnya pendidikan dan pengetahuan ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan, rendahnya status sosial perempuan dan diperparah dengan minimnya akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas,” lanjut Tatak.

Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 melaporkan terdapat 73.000 bayi meninggal setiap tahun sebelum melewati 28 hari pertama kehidupannya atau terdapat 200 bayi meninggal setiap harinya. Separuh dari seluruh kematian bayi atau 36.500 berada di lima provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Banten. Namun demikian rasio kematian bayi per 1,000 kelahiran hidup lebih besar terjadi di daerah timur Indonesia yang tertinggal seperti di Papua Barat yang mencapai 73 bayi baru lahir meninggal per 1,000 kelahiran hidup. Selain di Papua, Gorontalo juga menunjukkan angka yang tinggi dengan 67 bayi baru lahir meninggal setiap 1,000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional yaitu 34 kematian setiap 1,000 kelahiran hidup.

Untuk mendukung upaya peningkatan kualitas hidup ibu dan anak di Indonesia, bulan September lalu, Save the Children – Yayasan Sayangi Tunas Cilik telah meluncurkan kampanye “7 Menit” yaitu sebuah inisiatif penggalangan partisipasi publik berbentuk petisi online yang dikemas secara kreatif dan populer untuk mengakomodir kekuatan publik dalam upaya bersama-sama mendesak pengalokasian anggaran tambahan BPJS sebesar 5% untuk kesehatan ibu hamil sehingga mereka dapat melahirkan dengan didampingi tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan yang mumpuni.

Sejak peluncurannya, kampanye “7 Menit” mendapatkan dukungan positif baik dari publik maupun tokoh-tokoh penting dan public figure seperti seperti Andien, Happy Salma, Dimas Beck, Sarah Sechan, dr. Sonia Wibisono, VJ Daniel dan Cornelia Agatha. Selain itu, dukungan positif juga ditunjukkan oleh berbagai organisasi yang memiliki kepedulian yang sama terhadap kesehatan ibu dan anak, diantaranya adalah Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan Ayah ASI.

Sebagai bagian dari rangkaian acara Instalasi Rumah Desa, Save the Children – Yayasan Sayangi Tunas Cilik bekerja sama dengan AIMI dan Ayah ASI menggelar sesi talkshow dengan mengangkat tema “Menyusui dan Bekerja: Mari Kita Sukseskan!” serta “Bincang Komunitas: Jalinan Orang Tua dan Anak Masa Kini”. Melalui diskusi ini diharapkan publik bisa mendapatkan informasi yang dapat bermanfaat untuk semakin mendukung kesehatan ibu dan anak. Selain kegiatan talkshow, Instalasi Rumah Desa juga akan dimeriahkan dengan aksi band-band akustik, penampilan anak-anak dan dongeng.

Nia Umar, Wakil Ketua Umum AIMI, menyatakan, “Kondisi neonatal menjadi penentu pertumbuhan bayi. Untuk itu, dukungan penuh sangat dibutuhkan Ibu mulai dari keluarga, tenaga kesehatan, hingga fasilitas yang mumpuni. AIMI mendukung penuh upaya bersama untuk stop kematian bayi akibat hal-hal yang bisa dicegah, sehingga Indonesia bisa memiliki generasi yang lebih berkualitas di masa mendatang.”

Menutup acara, Tatak menyampaikan, “Save the Children – Yayasan Sayangi Tunas Cilik mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung upaya peningkatan kualitas ibu dan anak, utamanya ibu melahirkan dan bayi baru lahir. Kami percaya kerjasama lintas sektor ini akan semakin meningkatkan kekuatan dalam mendorong adanya perbaikan kualitas hidup untuk memastikan tumbuhnya generasi Indonesia yang lebih berkualitas di masa depan.”

 

 
 

Tentang Save The Children – Yayasan Sayangi Tunas Cilik
Save the Children – Yayasan Sayangi Tunas Cilik  adalah organisasi independen global terkemuka bagi anak yang berupaya menyelamatkan kehidupan anak, berjuang untuk hak anak dan membantu anak memenuhi potensinya, melalui berbagai terobosan bagi perubahan yang segera dan berkesinambungan. Di Indonesia, Save The Children – Yayasan Sayangi Tunas Cilik telah berdiri sejak tahun 1976 dan telah beroperasi di 12 provinsi. Inisiatif kunci Save The Children – Yayasan Sayangi Tunas Cilik dikategorikan ke dalam enam fokus, yaitu : kesehatan dan nutrisi, pendidikan, advokasi dan tata kelola hak-hak anak, perlindungan terhadap anak, peningkatan kesejahteraan ekonomi, pengurangan risiko bencana alam dan hal-hal darurat lainnya.

Tentang Kampanye 7 Menit
Kampanye 7 Menit merupakan bentuk aksi Save The Children – Yayasan Sayangi Tunas Cilik dengan melibatkan partisipasi publik dalam mempengaruhi kebijakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil dan bayi, dan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Save The Children akan mengawal pelaksanaan Kampanye 7 Menit ini hingga akhir tahun 2015 dengan target sebanyak 28.000 dukungan publik. Pengumpulan petisi ini akan dilakukan secara transparan yang dapat dilihat di website resmi Save The Children Indonesia (www.aksi.savethechildren.or.id).

 

Kontak Resmi Media
Fandi Yusuf
Communication Coordinator
Save The Children Indonesia
Telp . 021 – 781 2336
Fax  . 021 – 781 2335
Email : Fandi.Yusuf@savethechildren.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun