Mohon tunggu...
Saya Maslihah
Saya Maslihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nama lengkap Maslihah, sebagai Mahasiswa aktif Universitas Jember angkatan 2018.

hobi menulis, mengobservasi, tertarik dengan tantangan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali "Diabetes" Sejak Dini untuk Menghindari Komplikasi yang Berbahaya!

24 Agustus 2022   19:31 Diperbarui: 2 September 2022   15:08 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diabetes melitus (DM) atau yang sering dikenal dengan "Kencing Manis" adalah sebuah penyakit yang sering kali kita dengar, bukan?. Penyakit ini tentunya sangat banyak dijumpai, tidak hanya dalam ranah regional atau nasional, bahkan setingkat dunia DM menjadi salah satu penyakit yang menjadi fokus untuk dilakukan tindaklanjut. 

Penyakit ini sangat mudah dialami oleh siapapun karena berhubungan dengan pola hidup manusia terutama tentang makanan.

Lalu, ap aitu DM?

Penyakit DM merupakan suatu kondisi tingginya kadar gula di dalam darah. Biasanya tanda-tanda yang paling umum adalah banyak makan (polifagi), banyak minum (polidipsi), banyak pipis (poliuri), kelelahan, dan penurunan berat badan (BB) secara drastis.

Namun, apabila Anda mengalami gejala-gejala di atas tidak dibenarkan jika Anda langsung menyatakan bahwa Anda mengalami diabetes melitus. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah kadar gula dalam darah Anda memang naik atau gejala tersebut ditimbulkan oleh hal-hal lain. Mangkanya, Anda perlu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk menghindari sesuatu yang tidak diharapkan.

Nah, sekarang kita bicara mengenai faktor apa saja yang dapat mengakibatkan terjadinya diabetes melitus. Mari simak dan baca hingga selesai...

Berikut ini merupakan faktor-faktor risiko DM :

1. Faktor yang tidak dapat diubah

  • Genetik (keturunan)
  • Usia (>40 tahun)
  • Jenis kelamin (perempuan lebih berisiko daripada laki-laki)

2. Faktor yang dapat diubah

  • Obesitas (kelebihan BB)
  • Kurang aktivitas fisik
  • Sedentary lifestyle (banyak rebahan atau duduk terus menerus)
  • Makanan tidak seimbang
  • Merokok

Kemudian, jika kondisi DM diabaikan bahkan tidak diobati maka kemungkinan kadar gula darah semakin tidak terkontrol dan cenderung akan semakin meningkat. Akibatnya, sistem di dalam tubuh juga akan terganggu. Jika tubuh dalam kondisi tersebut luka kecilpun akan berlanjut menjadi luka besar hingga terjadi kematian jaringan pada kulit yang akan berujung pada amputasi. 

Selain itu, komplikasi lain dapat berupa penglihatan menurun, mati rasa di bagian tubuh, meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung koroner, dll.

Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut maka kita sendiri sedari dini harus menyadari kondisi tubuh kita maisng-masing. Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mengetahui apakah tubuh kita sehat atau tidak. Jadi, jangan tunggu hal buruk itu terjadi.

Sehat itu dimulai dari kita-

Ingat, Mencegah lebih baik daripada mengobati

DAFTAR PUSTAKA:

IDF. 2019. IDF diabetes atlas: ninth edition 2019. International Diabetes Federation.

Nugroho, F. C. dan I. Budiana. 2021. Diabetes Self Management Education (DSME) Pendekatan Emotional Demonstration. Bandung: Media Sains Indonesia.

WHO. 2019. Classification Of Diabetes Mellitus. Geneva: World Health Organization.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun