Saat seseorang mengalami stress maka denyut jantung akan cenderung meningkat. Hal ini karena reaksi hormon stress (adrenalin, noradrenalin, dan kortisol) yang merespon stressor. Stress yang dialami secara konstan (kronis) dapat berisiko menyebabkan masalah jantung dan pembuluh darah seperti hipertensi, serangan jantung, dan stroke.
Dampak stress pada sistem gastrointestinal
Stress dapat menyebabkan rasa sakit diperut, kembung, dan ketidaknyamanan lainnya. Dalam kondisi stress biasanya seseorang akan makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya. Hal ini menyebabkan mulas dan refluks asam. Stress juga dapat mempengaruhi pencernaan dan nutrisi yang diserap usus, ini dapat menyebabkan seseorang menjadi diare atau bahkan sembelit.
Penjelasan diatas memberikan beberapa gambaran pengaruh stress terhadap tubuh. Jika terjadi hal demikian itu akan sangat tidak nyaman bagi kehidupan sehari-hari.
Kesehatan jiwa sangat perlu dipertimbangkan dalam segala hal. Sediakan sedikit waktu untuk memberikan proses penyembuhan bagi tubuh misalnya dengan healing. Tidak perlu jalan-jalan atau menghabiskan banyak uang untuk healing, cukup lakukanlah hal-hal yang dapat membuat senang dan menenangkan pikiran.
-Tetaplah sehat wahai anak manusia-
SUMBER :
American Psychological Association. 2018. Stress Effects on The Body: Stress affects all systems of the body including the musculoskeletal, respiratory, cardiovascular, endocrine, gastrointestinal, nervous, and reproductive systems. https://www.apa.org/topics/stress/body [diakses tanggal 09 Juli 2022].
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI