Mohon tunggu...
saya donny
saya donny Mohon Tunggu... -

sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

#JakartaSumpek

13 Oktober 2011   03:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:01 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi hari. Melangkah dari penitipan motor di daerah pasar rebo;kemacetan pun sudah menyapa matahari yang keluar dari persembunyiannya. Mata pun menatap kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang; begitu semerawutnya. Angkutan-angkutan umum yang berhenti sembarangan, motor-motor yang berjalan melawan arah serta orang-orang berjalan kaki, bercampur menjadi satu di jalanan yang begitu padat akan aktivitas. Melihat Busway. Berjalan menuju shelternya. Ekspektasi dari Busway yang merupakan solusi dari kemacetan adalah omong kosong! Percuma..itu kata yang keluar dari mulut saya. Kenapa..karena dengan diberlakukannya Busway, tidak disertakan dengan penghapusan angkutan-angkutan yang kecil yang notabene marak sekali dijalanan ibukota ini. Kekurangan armada Busway juga menjadi salah satu faktor kelemahan yang terlihat. Pedagang-pedagang kaki lima yang semerawut tata letaknya juga salah satu faktor kepadatan jalan yang begitu sudah tidak dapat dikendalikan lagi oleh pihak yang berwenang,mungkin dalam hal ini, pimpinan Jakarta Raya. Ketika, melewati pasar subuh Kramat Jati, kondisi sama masih saya rasakan sepuluh tahun yang lalu (cmiiw). Begitu banyaknya atau makin bertambahnya pedagang-pedagang tersebut yang berjualan sampai memakan badan jalan. Belum lagi tatanan aspal yang penuh tambal sulam / tidak rata; seperti tidak layak dilewati; padahal jalanan-jalanan ini adalah jalan-jalan penting/protokol. (pantaslah tidak ada night race seperti di Singapore.. ) Mungkin itu baru salah satu daerah / tempat yang ada di ibukota. Belum daerah-daerah lainnya. Akhir kata, sepertinya, setiap pergantian pimpinan Jakarta tidak ada solusi yang kongkrit untuk kemajuan ibukota Indonesia di mata dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun