Syiah bisa diartikan sebagai pembela atau pengikut setia dalam kelompok tertentu, syiah tersebut juga bisa di katakan sebagai pengikut setia atau pengikut yang ikhlas dalam suatu kelompok dan tanpa keraguan sedikitpun karna kata syiah masih berakar dari kata tasyaiyu yang bermakna mematuhi dengan ke ikhlasan, syiah ini ialah dimana kepercayaan suatu kaum bahwasanya ke khalifaan harus di turunkan atau di warisan kepada garis keturunan nabi Muhammad
Ada beberapa pendapat munculnya syiah tersebut karena gagalnya perundingan antara khalifaf Ali bin Abi thalib dengan muawiyah bin Abu sufyan yang sebagai pemberontak pada perang Shiffin,dan masih banyak lagi pendapat-pendapat yang di percayai awal mulanya syiah tersebut.Â
Dalam syiah tersebut dibagi beberapa golongan yaitu syiah itsna'Asyariah syiah ini adalah syiah yang paling terkenal  dan terbesar, bisa juga di sebut syiah imamah yang berarti syiah yang beriman kepada dua belas Imam dan termasuk doktrin fundamental, dalam syiah adapun duabelas tokoh yaitu Ali, Hasan, Husain, Ali bin husain, Muhammad Al baqir, Ja'far as-Sidiq, Musa bani abbas, Putra musa Ali arridha, Muhammad taqi, Ali Naghi, Hasan al askari dan yang terakhir Muhammad almahdi yang mana Muhammad imam ini adalah imam di sepanjang zaman, terus selanjutnya syiah Zaidiyah syiah ini di bilang syiah yang paling moderat dan syiah ini berdekatan dengan ahlussunah wal jamaah karena kelompok ini menggunakan hukum dari alquran dan sunnah serta nalar dan juga mengandalkan sebuah riwayat dari sahabat-sahabat Nabi lainnya, dan syiah Ar-Rafidah syiah ini di sebut ahlul Bait yang menunjuk tentang sifat cuek Abu Bakar umar dan sebagian besar sahabat nabi, selanjutnya syiah kaisaniyah syiah ini dibentuk oleh pengikut al mukhtar ats-Tsagafi yang mana syiah ini bisa di bilang syiah yang beraliran sesat atau keluar dari batas, terus yang terakhir syiah ismaliyah syiah yang berpegang atas tuju imam yaitu Ali bin Abi thalib, Ali bin zainal abidin, Hasan ibn ali, Muhammad Al-baqir, husain ibn ali, ja'far ash-shidiq, fan ismail ibn ja'far Itulah sekte dari syiah ismaliyah.
Pendiri syiah adalah Ali bin abi Thalib yang mana Ali bin Abi Thalib iyalah keponakan serta menantu dari Nabi Muhammad. Ali bin Abi thalin adalah pendiri pertama setelah syiah Islam. Dalam syiah tersebut ada beberapa tokoh terkenal yang berkedudukan di dalam ilmu syiah tersebut beberapa tokoh tersebut iyalah Abu Dzal al ghiffari, Miqad bin al aswad dan ammar bin yasir, Mereka adalah tokoh-tokoh yang terkenal dalam aliran syiah.Â
Adapun Rukun iman yang di pegang ajaran syiah sebagai berikut:
1. At-tauhid yang berarti mengesakan tuhan.
2. An nubuwwah yang berarti kenabian, dimana ajaran syiah mengakui atau menyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari tuhan terhadap umat manusia.
3. Al imamah yang berarti kepemimpinan atau ke amiran atau juga bisa di artikan sebagai adanya imam yang memimpin umat sebagai penerus kenabian.
4. Al adlu yang berarti keadilan.
5. Al Ma'ad yang berarti percaya kepada hari kiamat atau hari kebangkitan.
Aliran syiah sudah tersabar dan berkembang di berbagai wilayah termasuk wilayah indonesia, di wilayah Indonesia sendiri syiah mulai berkembang dengan melalui 4 tahapan yaitu:
1. Masuknya syiah di Indonesia bersamaan dengan masuknya Islam di indonesia. Dimana masa itu kerajaan samudra pasti yang di pimpinan marah silu yang memeluk Islam versi syiah.
2. Setelah revolusi Iran. Setelah revolusi Iran pada tahun 1979 menjadi momentum penyebaran syiah di Indonesia.
3. Dibawakan oleh mahasiswa indonesia      yang belajar di iran. Mahasiswa yang belajar di iran ikut serta menyebarkan ajaran syiah di indonesia.Â
4. Melakukan sosialisasi oleh organisasi'ikatan jamaah ahlul bait indonesia. Pada saat itu terbentuk organisasi yang bernama jamaah ahlul bait yang ikut serta dalam penyebaran ajaran syiah tersebut.
Itulah tahapan-tahapan berkembangnya syiah di Indonesia dan masih banyak lagi tentang perkembangan syiah di berbagai wilayah.
Menurut MUI ajaran syiah ini tidak di anjurkan di indonesia, karena pada ajaran syiah ada yang bertentangan dengan ajaran sunni bahkan MUI menganjurkan untuk waspada pada umat Islam terhadap kemungkinan beredarnya kelompok atau ajaran syiah yang ekstrim, karena syiah yang eksrim bertentangan dengan ajaran islam yang menganut sunni, Ajaran syiah ekstrim yang bertentangan dengan ajaran sunni tidak boleh di anut di indonesia, maka dari itu MUI yang menganut ajaran sunni menganjurkan agar berwaspaada pada ajaran syiah yang ekstrim seperti contoh ajaran syiah kaisaniyah. Dan MUI mengimbau untuk berhati-hati terhadap ajaran syiah yang ekstrim terutama di indonesia yang mayoritas menganut ajaran sunni untuk tidak menerapkan ajaran syiah ekstrim tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H