Mohon tunggu...
Saya Alfendi
Saya Alfendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa uin Kiai Achmad Siddiq Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ajaran Syiah serta Perkembangannya

8 Oktober 2024   04:08 Diperbarui: 8 Oktober 2024   09:00 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Masuknya syiah di Indonesia bersamaan dengan masuknya Islam di indonesia. Dimana masa itu kerajaan samudra pasti yang di pimpinan marah silu yang memeluk Islam versi syiah.

2. Setelah revolusi Iran. Setelah revolusi Iran pada tahun 1979 menjadi momentum penyebaran syiah di Indonesia.

3. Dibawakan oleh mahasiswa indonesia           yang belajar di iran. Mahasiswa yang belajar di iran ikut serta menyebarkan ajaran syiah di indonesia. 

4. Melakukan sosialisasi oleh organisasi'ikatan jamaah ahlul bait indonesia. Pada saat itu terbentuk organisasi yang bernama jamaah ahlul bait yang ikut serta dalam penyebaran ajaran syiah tersebut.

Itulah tahapan-tahapan berkembangnya syiah di Indonesia dan masih banyak lagi tentang perkembangan syiah di berbagai wilayah.

Menurut MUI ajaran syiah ini tidak di anjurkan di indonesia, karena pada ajaran syiah ada yang bertentangan dengan ajaran sunni bahkan MUI menganjurkan untuk waspada pada umat Islam terhadap kemungkinan beredarnya kelompok atau ajaran syiah yang ekstrim, karena syiah yang eksrim bertentangan dengan ajaran islam yang menganut sunni, Ajaran syiah ekstrim yang bertentangan dengan ajaran sunni tidak boleh di anut di indonesia, maka dari itu MUI yang menganut ajaran sunni menganjurkan agar berwaspaada pada ajaran syiah yang ekstrim seperti contoh ajaran syiah kaisaniyah. Dan MUI mengimbau untuk berhati-hati terhadap ajaran syiah yang ekstrim terutama di indonesia yang mayoritas menganut ajaran sunni untuk tidak menerapkan ajaran syiah ekstrim tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun