Mohon tunggu...
Muhammad Rozikul Afnani
Muhammad Rozikul Afnani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi PGSD | FTIK | UNISNU Jepara (Tetaplah berbuat baik selagi masih bisa)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesan yang Terabaikan

20 Desember 2023   21:09 Diperbarui: 20 Desember 2023   21:22 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sontak kami langsung menangis tersedu dan saling berpelukan, dan esok harinya merupakan hari terakhir UAS dan dengan tiba-tiba dia pun sehat bugar, kami pun ikut senang karena ini merupakan tanda yang baik dari segi kesehatannya. Hari itu kami ingin berangkat dengan berjalan kaki, dan kita berangkat pukul 06.00 dari kos sampai sekolah pukul 06.55 WIB. Untung belum terlambat. Ujian pun dimulai dan kami hari ini mengerjakan 1 mata pelajaran. Pukul 10.00 kami pulang untuk istirahat setelah berperang dengan otak. Kami semua sama-sama tertidur lelap di kamar masing-masing. Hingga akhirnya tanpa sadar pukul 14.00 kami sama-sama baru bangun.

Aku langsung mandi dan bersiap cari makan, namun apa yang terjadi ketika Aku membangunkan Vero, dia sama sekali tidak bangun-bangun, kupikir dia tertidur sangat lelap, namun entah kenapa perasaan ku ini seperti tidak enak, Aku pun memanggil Vema dan Bu Zaenab untuk ikut membangunkan Vero, namun ternyata dalam tidurnya yang lelap Vero sudah dipanggil oleh Yang Kuasa. Kami pun berusaha menghubungi keluarganya di Bandung untuk mengabarkan berita duka ini, namun kami tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan keluarganya. 

Penyesalan kami yang terdalam dan tertunda adalah setelah pulang sekolah hari itu Vero mengajak kami pergi ke Panti Asuhan dekat tempat kos kami untuk sekedar menyapa anak – anak yang berada disana. Tetapi kami menolak dengan alasan terlalu capek dan ingin beristirahat, kami pun sangat menyesali karena permintaan itu adalah permintaan untuk yang terakhir kalinya. Hingga akhirnya Vero pun di semayamkan di persitirahatan terakhinya di TPU Tanah Kusir. “ Vero kami akan selalu mengenangmu dalam keabadian dan akan menjadi saudara sekaligus sahabat terbaik kami. 

Terma kasih telah menjadi sahabat terbaik kami, dan terima kasih telah mengajarkan kami begitu banyak kebaikan. Terimakasih Tuhan telah mempertemukan kami hingga menjadi sahabat bahkan saudara. We Love you Vero “.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun