Mohon tunggu...
dimas prakoso
dimas prakoso Mohon Tunggu... -

Lulus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara th 2005. Bekerja di sebuah bank swasta sebagai IT Staff

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mempekerjakan Musisi

5 Agustus 2010   05:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:17 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MEMPEKERJAKAN MUSISI Cek,…Cek,,,,,satu – dua – tiga….Cek…. Suara tersebut selalu terdengar pada saat sesi check sound, yaitu sesi dimana seluruh kesiapan sound system, kesiapan instrumen, kesiapan sang pemain, kesiapan lighting, kesiapan efek visual, dan kesiapan lainnya di uji coba sebelum para pemusik melakukan the real performance. Menurut saya disaat sesi check sound inilah adrenalin para pemusik mulai terusik. Kalau anda perhatikan baik baik, pada saat check sound ada yg secara tidak sadar mulutnya komat kamit, ada yang berdoa, ada yang tangannya bergetar pada saat memutar volume amplifier. Namun ada pula yang rileks, teliti dan cerewet terhadap kualitas sound system yang disediakan. Itulah suasana pada saat check sound berlangsung. Pada tulisan ini saya tidak akan membahas mengenai check sound lebih jauh karena memang saya bukan ahlinya dan anggap saja pembahasan mengenai check sound diatas seperti bagian pembuka dalam tulisan ini. Dalam dua minggu terakhir ini dikantor tempat saya bekerja sedang diadakan sebuah kompetisi antar perusahaan perusahaan yang bernaung di bawah PARA GRUP atau CT CORPORA, sebut saja Bank Mega, Trans TV, Trans 7, Trans Studio, Mega Capital, Bank Syariah Mega, Asuransi Umum Mega, Asuransi Mega Life, Trans Food & Beverage, Carrefour, Bandung Super Mall, Para Bandung Propertindo, dan masih banyak lainnya. Dari sekian banyak kompetisi yang diadakan kebetulan saya ambil bagian di kompetisi band. Atas dasar keikutsertaan saya dalam kompetisi band itulah saya terpanggil untuk berpikir lebih dalam, menganalisa, dan untuk selanjutnya melahirkan tulisan ini. Tentu anda semua yang membaca bertanya Tanya, mengapa keikut sertaan dalam sebuah kompetisi band saja sampai dibuat tulisan dan di publish ? Jawaban saya adalah simple, karena pesertanya adalah KARYAWAN / PEKERJA KANTORAN, apakah menarik ? Tentu sangat menarik, dan MENURUT SAYA ini adalah EVENT YANG PALING SERU KEDUA SETELAH JAVA JAZZ nya pak Peter Gontha. Kelihatan berlebihan ? Menurut saya tidak juga sebab saya memberikan applause SETINGGI2NYA untuk seluruh peserta karena tidak disangka sangka bahwa seorang karyawan professional sanggup bermain musik se kreatif dan seindah mungkin. Sungguh, saya tidak bohong, mereka sangat luar biasa !!! Di sela sela kesibukan sehari – hari ternyata mereka bisa tampil kreatif, enerjik, soulful, dan menghibur. Adakah korelasi positif ( hubungan berbanding lurus ) antara bermusik dan bekerja ? Mari kita bahas dan kupas pertanyaan ini lebih mendalam dan tentu saja ini hanya pendapat pribadi saya, anda semua sangat dipersilahkan untuk memperdebatkan tulisan saya, please ?? I’m very welcome in debating that’s something interesting. Dan berikut ini akan saya uraikan mengenai korelasi antara bekerja dan bermusik : 1. PEMUSIK ADALAH ORANG YANG TELITI Seorang pemusik adalah seseorang yang sangat teliti. Sebelum tampil di muka publik mereka pasti mempersiapkan segala hal (karena saya suka gitar ambil saja contoh dari yang saya alami) misalnya saya selalu mendengarkan lagu yang akan dibawakan dan mencari chord, serta teknik teknik yang dapat saya masukkan agar lagu tersebut menjadi simple dan sesuai gaya permainan saya. Tentu saja untuk mendapatkan hal tersebut saya membutuhkan ketelitian dan kalau sudah mentok saya akan Tanya kepada sang guru. Nah sekarang anda bayangkan jika hal ini dikaitkan dengan pekerjaan dikantor, hal ini tentu bisa dibenarkan dimana kita sebagai seorang karyawan harus bekerja dengan ketelitian dan ketika kita sudah mencapai titik kurang mampu menyelesaikan permasalahan sudah sewajarnya kita bertanya ke senior atau atasan dikantor agar output dari pekerjaan akan memuaskan pihak pihak terkait. 2. PEMUSIK GEMAR BERIMPROVISASI & SANGAT DINAMIS Seorang pemusik selalu gemar berimprovisasi atau mengeksplorasi musik yang ia mainkan. Sangat jarang pemusik memainkan musiknya sama persis dengan versi yang terdapat di kaset, mereka selalu menyesuaikan dengan tema konser yang diadakan. Untuk pop komersil ambil contoh saja grup band NIDJI, mereka selalu membawakan lagunya lebih powerful pada versi konsernya. Mereka menciptakan sound keyboard yang sangat unik dan sound gitar yang seolah seolah seperti menangis sehingga membuat lagu itu lebih soulful. Kalau di dunia jazz, saya bisa ambil statement sang komposer maestro Erwin Gutawa yang mengatakan bahwa “Esensi dari musik Jazz adalah IMPROVISASI”. Namun hal ini tentu saja tetap memperhatikan kaidah & aturan yang berlaku alias jangan sampai nadanya menjadi sumbang atau tempo nya menjadi kabur. Begitu juga dengan bekerja dikantor, kita semua sebagai karyawan pasti dituntut untuk dinamis & banyak berimprovisasi dalam menjalankan pekerjaan sehari hari namun tetap jangan keluar dari prosedur. Percayalah, atasan anda semua akan lebih menyukai tipikal karyawan yang senang berimprovisasi & dinamis dalam bekerja. 3. PEMUSIK ITU JUJUR Ibu saya selalu berpesan “Jadilah orang yang jujur”, jika dikaitkan kejujuran dengan bermusik tentu sangatlah berkorelasi. Saya mengambil contoh baru baru ini guru gitar saya mengajak jamming membawakan lagu etude nya lee ritenour. Tentu saja saya jujur menjawab “Lagu tersebut sangat sulit bagi saya, Demi ALLAH tingkat permainan saya belum mencapai ke level lagu itu. Tapi Alhamdulillah sang guru dengan sabarnya menjawab “Dicoba saja, nanti gw bantu. Atau bisa juga saya ambil contoh dari drummer band saya dikantor. Beliau sebetulnya adalah seorang gitaris tapi pada awal pembentukan band kantor beliau nekat memilih jadi drummer, pada saat pemilihan lagu ada beberapa yang beliau nyatakan kurang sanggup memainkannya, namun perlahan kami membujuknya dan menyemangati serta tentu saja men simplifikasi lagu tersebut sesuai gaya permainan yang kita mampu. Begitu pun dengan bekerja dikantor, jujur apa adanya sangat lebih baik dibanding jika kita ber cuap cuap, merasa mampu & kapabel mengerjakan suatu pekerjaan namun hasilnya kelak tidak sesuai dengan harapan. Kalau saya pribadi lebih suka menjawab “Saya tidak menjanjikan tapi akan saya usahakan yang terbaik” jika saya merasa pekerjaan yang diberikan tingkat kesulitannya sangat tinggi. Mau contoh asal cuap cuap yang lain lagi ? Lihat lah para calon gubernur DKI Jakarta yang selalu mengkampanyekan MAMPU mengatasi kemacetan tapi setelah terpilih Jakarta tetap semakin parah macetnya dan lebih buruk lagi yang bersangkutan Cuma membuat statement “Masalah kemacetan bukan hanya tanggung jawab Gubernur DKI”, GUBRAK !!!!! Ini namanya asal cuap cuap, tidak jujur dan sudah pasti bukan musisi. 4. PEMUSIK ADALAH ORANG YANG SUPEL BERGAUL & ADAPTABLE Maksud dari bergaul disini tentu saja bukan seperti alay alay gaul yang anda bayangkan, tapi seorang musisi selalu membangun networking yang baik dengan rekan rekan seprofesi, beberapa komunitas, para pengusaha dan lain lain. Mereka sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, ambil contoh idola saya dewa budjana gitaris Band GIGI, menurut saya dia adalah gitaris yang sangat baik dalam hal beradaptasi, dia bisa berada dimana dimana. Saat ini selain aktif di GIGI beliau juga produktif mengelola album solonya, bermain bersama trisum (tiga gitaris bersama Tohpati dan Balawan), dan juga bermain bersama Java Jazz Band (bersama indra lesmana, gilang ramadhan, donny suhendra, dll). Hal ini membuktikan bahwa beliau sangat baik dalam beradaptasi. Sama halnya dengan pekerjaan dikantor, tentu saja anda tidak selamanya duduk dikursi tempat anda bekerja, anda harus mampu beradaptasi dengan teman satu departemen, teman satu divisi, teman satu perusahaan, atau kalau pekerjaan seperti saya sangat sering berinteraksi dengan vendor / pihak ketiga maka saya harus bisa cepat beradaptasi dengan mereka person per person. Begitu pula dengan pekerjaan yang kita pegang, tidak selamanya pekerjaan itu sama, seperti hal nya dengan pekerjaan yang saya hadapi setiap hari yaitu per proyek pengembangan. Ada begitu banyak proyek pengembangan, ada yang berkaitan dengan loan, electronic banking, laporan bank umum yang dipersyaratkan Bank Indonesia, tabungan, transaksi valas dan lain lain. Tentu saja saya sangat dituntut untuk cepat beradaptasi terhadap berbagai macam proyek proyek yang saya sebutkan diatas. Dan hobi bermusik saya sangat memberikan influence dalam menghadapi tantangan dari variasi pekerjaan yang saya hadapi. 5. PEMUSIK MEMPUNYAI OBAT YANG MUJARAB Jika anda yang membaca tulisan saya adalah seorang pimpinan, apakah itu supervisor / manajer / atau bahkan direktur maka anda jangan kuatir apabila anda memiliki bawahan seseorang yang hobi bermusik karena pada saat mereka mencapai titik stress atau sedang mengalami masalah mereka tidak pernah ber lama lama hanyut dalam lembah tersebut, jika mereka sedang stress dikantor maka mereka cukup memasang headset atau earphone ditelinga mereka and start listening to the music Insya ALLAH 15 menit kemudian pikiran & jiwa mereka sudah me refresh kembali & siap untuk bekerja lagi dengan ide ide yang baru. 6. PEMUSIK SELALU TEPAT WAKTU & BERKOMITMEN Tidak ada pemilik atau pemimpin perusahaan yang mau meng hire orang yang suka menunda nunda. Bermusik itu membutuhkan komitmen yang tinggi, jika salah seorang dari anggota band ada yang suka datang terlambat pada saat latihan tentu saja orang tersebut akan mendapat hukuman secara psikologis dari rekan satu bandnya. Atau jika sedang terlibat dalam kompetisi seperti yang kemarin saya hadapi maka saya dan teman teman band selalu memasang target bahwa setiap berganti minggu latihan harus sudah bertambah koleksi lagu. Begitu pun dengan pekerjaan, memang hal ini terlalu jamak dan samar samar tapi saya ambil contoh dari pekerjaan saya ( tidak bermaksud pamer atau riya) tapi seperti yang dijelaskan diatas bahwa pekerjaan saya itu per proyek, apa yang terjadi jika semua proyek itu ter pending ? tentu saja saya tidak akan pernah menulis tulisan ini karena mungkin saat ini saya sedang digantung oleh pihak bisnis atau bisa juga direksi dan owner perusahaan saya. Alhamdulillah semua on target. Kurang lebih, itulah beberapa hal yang bisa saya ambil kesimpulan setelah saya berpartisipasi dan menyaksikan kompetisi band di kantor tempat saya bekerja. Beginilah saya, sangat senang mengamati suatu hal, kemudian direnungkan, dipikirkan, dan pada akhirnya menarik kesimpulan. Bagi anda yang memiliki status sama dengan saya (karyawan yang hobi musik) maka jangan pernah merasa bahwa kita tidak bisa sukses di pekerjaan. Banyak sekali contoh yang bisa diambil dari orang orang besar di negeri ini yang tetap bermain musik disela kesibukannya. Contohnya seperti Chappy Hakim (seorang pensiunan jendral bintang empat, mantan Kepala Staf Angkatan Udara yang berhasil mendatangkan pesawat sukhoi ke Indonesia di masa kepemimpinannya di Agkatan Udara), beliau adalah seorang jendral yang hobi memainkan saksofon dan terkadang tampil di beberapa acara kedutaan. Sebut juga Anggito Abimanyu (mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan yang bbrp waktu lalu hampir diangkat menjadi wakil menteri keuangan), beliau adalah pemain flute aktif, bisa dilihat di youtube beliau sedang bermain bersama Dwiki Dharmawan dan Dewa Budjana. Ada lagi Frans Sunito (Direktur Utama PT JASAMARGA – Mbahnya jalan tol), beliau adalah seorang pecinta musik blues, bisa bermain gitar, bernyanyi dan memainkan hamonika, beliau juga ketua dari INABLUES – sebuah organisasi yang sejak tahun 2010 mulai membuat festival blues seperti java jazz festival, beliau juga membuat statement yaitu “PEKERJAAN SAYA ADALAH BERMUSIK DAN HOBI SAYA ADALAH JADI DIREKTUR”. Atau bisa juga Tompi (seorang dokter spesialis bedah plastik), apakah masih ada yang meragukan suaranya ? Ada lagi Fajar sang drummer Edane, mungkin di grup band Edane hanya dia yang berambut klimis dan rapi karena dia adalah karyawan Bank BNI. Kemudian masih ada lagi Gita Wirjawan (mantan dirut JP Morgan, mantan komisaris Pertamina, kini menjadi kepala BKPM yaitu pejabat setingkat menteri), Gita Wirjawan ini adalah seseorang yang memproduseri Tompi dan Bali Lounge (Grup band Tompi sebelum ber solo karier). Dan masih banyak lagi yang contoh lainnya dari orang orang berhasil yang tetap bermain musik. Anda yang berstatus sama dengan saya (karyawan yang hobi musik) juga tidak perlu takut atau minder dalam bermain musik, dalam acara “Satu Jam Bersama” di TVone pada episode anggito abimanyu mistery guestnya adalah Dwiki Dharmawan, dan disitu Dwiki mengatakan “KALAU DIA (maksudnya si angggito) BERMAIN MUSIK ADA SEDIKIT KESALAHAN WAJAR WAJAR SAJA KARENA BERMUSIK ITU BUKAN PEKERJAAN DIA, TAPI KALAU SAYA BERMAIN MUSIK BISA SALAH ITU BARU DILUAR KEBIASAAN KARENA PEKERJAAN SAYA ADALAH BERMUSIK”. Yakinlah bahwa bermusik itu menciptakan suasana yang positif bagi jiwa, pikiran, dan hati anda semua. Saya juga ingin berpesan kepada seluruh pemilik & pemimpin perusahaan agar jangan ragu untuk mempekerjakan karyawan yang hobi bermain musik, percayalah !!! Dimana ada musisi disitu ada KREATIVITAS, KETELITIAN, IMPROVISASI, JOYFUL, KEDINAMISAN, dan KEJUJURAN. Begitu pun dengan lahirnya tulisan ini sebagai akibat dari kecintaan saya terhadap musik. Musik adalah satu dari sekian banyak sisi kehidupan yang sangat saya cintai dan pekerjaan adalah salah satu dari sekian banyak sisi kehidupan yang sangat saya nikmati. Dimas Prakoso Akbar Pengutak atik Kehidupan Dedicated to all of the worker-musician, look at the picture below Gita Wirjawan, Kepala BKPM Frans Sunito, Dirut PT Jasamarga Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim Anggito Abimanyu, mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan AA Gatot, System Support Supervisor, PT Samafitro Dr Tompi Mikael, My former vocalist, Administration Manager of Sandhy Sondoro, IT Help Desk Bank Mega Iwan Haryono, Bank Mega Cab Makasar Fajar Edane, PT Bank BNI Dinda Padmadani, the lovable singer, Move to PT ADARO with her pride and elegancy Tama, my drummates, IT Librarian Bank Mega Bram, The best frontman, Card Production Bank Mega Bayu, My Bassmates, IT Development Bank Mega My (Freaky) Self

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun