Aku menangis tanpa kusadari,
bukan karena ku bersedih atau meratapi diri,
namun air mata ini tak dapat terbendung.
Sepertinya sang jiwa mengambil alihku,
melakukan tugasnya,
menyeimbangkan jiwa yang goyah karena kegundahan,
yang kotor karena dosa.
Layaknya alam yang terus bergerak demi keseimbangan,
mendatangkan riak,
gelombang,
badai,
gempa,
letusan.
Sang jiwa mengambil alihku,
demi keseimbangan,
mendatangkan air mata.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!