Pemanfaatan informasi medis pasien untuk mengajarkan sistem AI menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data pasien. Penggunaan informasi pasien oleh AI rentan terhadap intrusi, dan hanya personel yang sah yang dapat mengakses data tersebut. Selain itu, informasi pribadi harus diamankan.
3. Kesulitan Menafsirkan Konteks Klinis
Meskipun teknologi AI semakin maju untuk menganalisis gambar medis, teknologi ini masih tertinggal dalam pemahaman menyeluruh tentang bab klinis. Dalam hal ini, AI mungkin berdampak dalam menemukan tumor, namun, AI mungkin tidak mampu menilai faktor-faktor lain seperti gejala klinis dan riwayat medis pasien yang juga berperan dalam diagnosis.
Perlu disadari bahwa meskipun AI mungkin merupakan bantuan yang tak ternilai, AI tidak akan pernah sepenuhnya menggantikan tenaga profesional. AI hanyalah alat yang dapat membantu para profesional tenaga kesehatan untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit dengan lebih baik. Di sini, kolaborasi antara manusia dan mesin diperlukan untuk menciptakan sistem medis yang lebih efisien dan akurat untuk kesejahteraan kehidupan manusia yang lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H