2.6.3 Â Faktor-Faktor yang mempengaruhi bauran Promotion Mix
Dilansir dari buku Business Plan (2018) oleh Saladin, ada enam faktor yang memengaruhi bauran promosi yang efektif, ialah:
Sifat produk
Karakteristik produk itu sendiri mempengaruhi bauran promosi. Misalnya, suatu produk dapat diklasifikasikan sebagai produk bisnis atau produk konsumen. Bagi produk konsumen, promosi dua kali lebih penting dibandingkan produk komersial.
Tahapan dalam daur hidup produk
Berbagai tahapan siklus hidup produk merupakan komponen penting dalam menciptakan bauran promosi. Tujuannya Tahapan ini meliputi tahap perkenalan yang tujuan utamanya adalah menginformasikan kepada pelanggan sasaran bahwa produk tersedia dan mendorong pelanggan untuk mencobanya. Bauran promosi dapat berubah berdasarkan tahap pertumbuhan. Karena Anda menargetkan jenis pembeli potensial yang berbeda, perubahan sering kali pertu dilakukan. Strategi promosi menekankan bagaimana produk kita berbeda dari produk pesaing kita. Promosi kembali menjadi fokus seiring persaingan yang semakin ketat dan penjual berupaya meningkatkan pangsa pasar.
Karakteristik target pasar
Pasar ini memiliki potensi terbesar, pembeli yang terdistribusi dengan baik, pembeli yang berpengetahuan luas, dan pelanggan tetap yang loyal terhadap merek tersebut. Pasar seperti ini biasanya memerlukan kombinasi lebih banyak penjualan promosi dan iklan di bandingkan penjualan saja. Jenis keputusan pembelian juga mempengaruhi bauran promosi, misalnya pengambilan keputusan yang rutin atau kompleks.
Strategi push and pull
Strategi dorong berarti perusahaan menggunakan tenaga penjualan dan kegiatan promosi untuk secara aktif melakukan promosi ke pedagang grosir, dan pedagang grosir juga dapat secara efektif melakukan promosi ke konsumen. Sedangkan strategi penarik adalah kegiatan promosi yang dilakukan produsen kepada konsumen akhir (biasanya meliputi periklanan dan promosi konsamen).
2.7 Â Penjualan
2.7.1 Â Pengertian Penjualan
Menurut Kotler & Keller (2021) Penjualan adalah proses di mana perusahaan menawarkan produk atau layanan kepada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Ini melibatkan aktivitas dari identifikasi peluang pasar, pengembangan strategi penjualan, hingga negosiasi dan penyelesaian transaksi. Penjualan berfokus pada menghasilkan pendapatan dan menciptakan nilai bagi pelanggan.Sedangkan menurut Philip Kotler (2021) Penjualan adalah aktivitas yang mencakup interaksi antara perusahaan dan konsumen dengan tujuan untuk menjual produk atau layanan. Proses ini melibatkan promosi, negosiasi, dan penyampaian produk atau layanan, serta memastikan bahwa kebutuhan pelanggan terpenuhi dan kepuasan mereka
 2.7.2   Manfaat Tujuan Penjualan
Berikut ini manfaat dari penjualan yang bisa didapat bisnis.
Mendapatkan Laba Tertentu
Penjualan membantu perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan dapat mendatangkan keuntungan yang tinggi bagi perusahaan. Memungkinkan bisnis berkembang lebih cepat dan lancar. Bisnis tentu akan memperoleh keuntungan ketika penjualannya sangat. menguntungkan, namun pengelolaan keuangan yang baik juga diperlukan agar keuntungan dapat dialokasikan dengan baik untuk pengembangan bisnis.
Mendapatkan volume penjualan
Suatu bisnis membutuhkan penjualan guna mencapai tujuan yang telah di tentukan, sehingga tujuan tersebut di buat agar bisnis dapat terus beroperasi dengan pendapatan finansial guna setiap periode tertentu.
Pertumbuhan bisnis
Penjualan yang tinggi akan memudahkan bisnis berkembang dengan cepat. Semakin tinggi angkanya maka semakin tinggi keuntungan serta keuntungan yang diperoleh perusahaan, serta semakin besar pula keuntungan penjualan perusahaan. Perlu Anda ketahui juga bahwa dengan pengelolaan keuangan yang baik maka bisnis Anda akan lebih cepat berkembang.
2.7.2 Â Jenis-Jenis Penjualan
Menurut Basu Swasta (2018, 246) mengelompokkan jenis-jenis penjualan adalah sebagai berikut:
Trade selling
Penjualan yang bisa terjadi bilamana Produsen dan pedagang besar mempersilakan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan produk baru. Yang pada intinya penjual menjual barangnya melalui penyalur sebelum barang dijual kepada konsumen.
Missionary selling Missionary selling
Jenis penjualan pada Produsen yang mempunyai penyalur produknya sendiri. Misionary selling dilakukan dengan mendorong pembeli untuk membeli produk berasal penyalur tersebut.
Technical selling Technical selling
Usaha dimana penjual memberikan saran atau nasihat kepada konsumen dari barang atau jasa yang dijual oleh penjual. Hal ini memudahkan konsumen untuk menentukan apa barang yang sesuai dengan keinginannya
New bussines selling New busssiness selling
Jenis teknik menaikan penjualan dengan cara mencari pembeli baru. Contohnya, Berusaha membuka transaksi baru dengan membuat calon pembeli seperti halnya yang dilakukan perusahaan asuransi.
Responsive selling
Setiap tenaga kerja penjual dapat memberikan reaksi terhadap permintaan pembeli melalui route driving and retailing.
Trade selling
Penjualan yang bisa terjadi bilamana Produsen dan pedagang besar mempersilakan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan produk baru. Yang pada intinya penjual menjual barangnya melalui penyalur sebelum barang dijual kepada konsumen.
Missionary selling Missionary selling
Jenis penjualan pada Produsen yang mempunyai penyalur produknya sendiri. Misionary selling dilakukan dengan mendorong pembeli untuk membeli produk berasal penyalur tersebut.
Technical selling Technical selling
Usaha dimana penjual memberikan saran atau nasihat kepada konsumen dari barang atau jasa yang dijual oleh penjual. Hal ini memudahkan konsumen untuk menentukan apa barang yang sesuai dengan keinginannya
New bussines selling New busssiness selling
Jenis teknik menaikan penjualan dengan cara mencari pembeli baru. Contohnya, Berusaha membuka transaksi baru dengan membuat calon pembeli seperti halnya yang dilakukan perusahaan asuransi.
Responsive selling
Setiap tenaga kerja penjual dapat memberikan reaksi terhadap permintaan pembeli melalui route driving and retailing. Jenis penjualan ini tidak akan menciptakan penjualan yang besar, namun terjalinnya hubungan pelanggan yang baik yang menjurus pada pembelian ulang.
2.7.3 Â Bentuk-Bentuk Penjualan
Bentuk bentuk penjualan adalah sebagai berikut:
Penjualan tunai
Penjualan yang bersifat cash and carry adalah jenis transaksi di mana pembeli membayar secara tunai dan langsung membawa barang yang dibelinya tanpa ada pengiriman atau pengaturan pembayaran di kemudian hari. Dalam proses ini, setelah penjual dan pembeli mencapai kesepakatan harga, pembeli menyerahkan pembayaran secara kontan kepada penjual. Setelah pembayaran diterima, barang tersebut dapat langsung dimiliki secara eksklusif oleh pembeli. Sistem cash and carry sering diterapkan di pasar grosir dan pengecer tertentu di mana transaksi cepat dan efisien sangat diutamakan. Keuntungan dari model ini adalah bahwa kedua belah pihak, baik penjual maupun pembeli, mendapatkan kepastian transaksi dan pengurangan risiko yang biasanya terkait dengan penjualan kredit. Selain itu, pembeli biasanya mendapatkan harga yang lebih baik karena transaksi tunai sering kali menawarkan diskon atau harga yang lebih rendah dibandingkan dengan pembelian kredit.
Penjualan kredit
Penjualan non-cash, atau penjualan kredit, adalah sistem penjualan di mana pembeli diberikan tenggang waktu tertentu untuk melakukan pembayaran, biasanya lebih dari satu bulan. Dalam penjualan kredit, pembeli dapat menerima barang atau jasa segera tanpa harus membayar penuh pada saat transaksi. Penjual harus mempertimbangkan risiko kredit, karena ada kemungkinan pembeli gagal memenuhi kewajiban pembayarannya. Oleh karena itu, penjual biasanya melakukan evaluasi kredit terhadap pembeli sebelum menyetujui transaksi kredit. Dalam beberapa kasus, penjual mungkin juga mengenakan bunga atau biaya tambahan sebagai kompensasi atas risiko dan penundaan penerimaan pembayaran.
Penjualan secara tender
Penjualan melalui prosedur tender adalah proses di mana penjual berpartisipasi dalam kompetisi untuk memenuhi permintaan pembeli yang telah membuka tender. Proses ini dimulai ketika pihak pembeli, yang sering kali merupakan organisasi besar, perusahaan, atau instansi pemerintah, mengumumkan kebutuhan mereka akan barang atau jasa tertentu dan mengundang berbagai penjual untuk mengajukan penawaran mereka. Penjual yang tertarik kemudian menyusun proposal yang mendetail, mencakup harga, kualitas, spesifikasi produk atau layanan, serta syarat dan ketentuan lainnya. Proposal ini diserahkan sesuai dengan ketentuan dan batas waktu yang ditetapkan oleh pembeli.
Penjualan ekspor
Penjualan ekspor adalah proses penjualan di mana penjual menjual barang atau jasa kepada pembeli di luar negeri, yang mengimpor barang tersebut. Proses ini biasanya melibatkan berbagai prosedur dan dokumentasi khusus yang berbeda dari penjualan domestik. Salah satu fasilitas yang umum digunakan dalam penjualan ekspor adalah letter of credit (L/C). Letter of credit adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh bank pembeli yang menjamin pembayaran kepada penjual asalkan penjual memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam L/C
Penjualan secara konsinyasi
Penjualan secara konsinyasi adalah saat penjual menitipkan barang kepada pembeli untuk dijual, dan jika tidak terjual dalam periode tertentu, barang tersebut dikembalikan. Penjual tetap pemilik barang sampai terjual atau dikembalikan. Pembeli bertindak sebagai agen penjualan dan mendapatkan komisi dari penjualan yang berhasil. Prosedur ini memungkinkan penjual memperluas pasar tanpa risiko kehilangan stok, sementara pembeli memiliki insentif untuk menjual barang sebaik mungkin.Penjualan secara konsinyasi menguntungkan penjual karena mereka dapat memperluas pasar mereka tanpa harus menanggung risiko kehilangan stok.
Penjualan secara grosir
Penjualan grosir adalah penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang mediator atau grosir, bukan langsung kepada konsumen akhir. Pedagang grosir membeli dengan harga grosir dari pabrik atau importir, lalu menjual kembali kepada pedagang eceran dengan harga ditentukan sendiri. Mereka memainkan peran penting dalam mendistribusikan barang ke berbagai toko eceran, memperluas jangkauan produk di pasar.
2.7.4 Â Indikator Penjualan
Indikator meningkatnya penjualan Volume penjualan merupakan penjualan bersih dari laporan laba perusahaan. Penjualan bersih di peroleh melalui hasil penjualan seluruh produk selama jangka waktu tertentu dan hasil penjualan yang di capai dari pangsa pasar yang merupakan penjualan potensial yang dapat terdiri dari kelompok pembeli selama jangka waktu tertentu.
Indikator penjualan menurut Basu Swastha (2018:15)
Mencapai volume penjualan Mencapai volume penjualan merupakan penjualan yang dinyatakan dalam jumlah penjualan banyaknya satuan fisik atau jumlah uang yang harus di capai.
Mendapatkan laba Mendapatkan laba adalah banyaknya jumlah pendapatan keuntungan yang di peroleh
Menunjang pertumbuhan perusahaan. Jika perusahaan mencapai target penjualan yang di tetapkan tentunya usaha yang di lakukan akan cepat berkembang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H