Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Ochronosis, Ketika Krim Pemutih Menjadi Racun Bagi Tubuh

11 Oktober 2024   08:43 Diperbarui: 11 Oktober 2024   08:44 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest : Alibaba-B2B

"Kecantikan dimulai saat kamu memutuskan untuk menjadi diri sendiri." - Coco Chanel

Pagi ini ketika sedang melihat medsos tetiba muncul sebuah iklan dari shopping online  ada seorang ibu sedang memakai sebuah produk masker wajah.  Kondisi kulit wajahnya membuat aku mengernyitkan dahi karena wajahnya hampir seluruhnya berwarna gelap kebiruan tapi bagian mata dan sekitar bibirnya tetap cerah.  Awalnya kupikir karena riasan sebagai bagian dari cara berjualannya. Setelah mendengar penjelasan Ibu tadi ternyata bukan karena riasan tetapi memang  asli kulit wajahnya. Wajahnya menjadi gelap kebiruan disebabkan efek atau akibat pemakaian kosmetik mengandung merkuri jangka panjang yang disebut OCHRONOSIS. Kok mengerikan ya efeknya. Fatal sekali. Ibu itu juga menyebutkan bahwa  penyembuhannya sulit dan butuh waktu panjang untuk mengembalikan kulit ke warna aslinya.

Hari-hari terakhir ini di media sosial sedang ramai sekali dibicarakan tentang dunia perskincarean dimana banyak skincare isinya bodong atau malah ada kandungan berbahaya. Setelah dilakukan cek laboratorium ditemukan bahwa produk-produk ini kandungannya tidak sesuai klaim namun dipromosikan secara luas oleh para beauty blogger dan para ownernya yang sangat giat flexing sehingga banyak konsumen yang tergiur untuk membeli produk-produk itu.

Aku sendiri adalah pemakai produk-produk skincare dari umur 20an karena aku lebih memilih untuk menjaga dan memelihara kulit wajah maupun tubuh agar tetap baik dan terawat dengan dibanding menggunakan produk kosmetik asesoris berupa pemerah pipi, eyeshadow dan lain-lain. Sebagai perempuan muda saat itu aku pernah mencoba segala macam produk dari yang merk-merk terkenal dan mahal sampai krim wajah keluaran dokter-dokter kulit terkenal. (Kalau aku pikir sekarang berani sekali mencoba krim yang aku tidak tahu kandungannya dan belum memiliki nomer dari BPOM).

Terus terang saja kulitku sangat sensitif, gampang sekali merah dan bengkak. Bahkan hanya memakai conclear walaupun dari merk terkenal dan mahal sekedar di oles sedikit berakibat bawah mataku merah dan bengkak. Pernah juga memakai krim dari dokter dengan merk yang sudah ternal tapi malah mukaku menjadi merah bengkak.  Disclamaimer : ini hanya terjadi pada kulitku saja yang super sensitif. Akhirnya aku hanya memggunakan produk-produk yang memang sudah lama beredar dan aman juga memiliki paling penting ada persetujuan dari BPOM.   Pertimbanganku mengutamakan kehati-hatian dalam memilih produk skincare yang cocok untuk kulitku adalah produk skincare akan kupakai sepanjang hari  termasuk didalamnya untuk krim malam yang akan kupakai semalamam harus dipastikan aman untuk pemakaian jangka panjang. Sedangkan untuk masker atau penunjang lain aku tetap memakai produk yang aman dan tidak sembarangan. Dahulu aku hanya memakai produk dari brand tertentu namun sekarang mulai berani mencoba merk2 China, Korea Taiwan atau Thailand yang sudah lolos kurasiku namun hanya sebatas untuk produk yang dipakai hanya sebentar saja.

Tapi kembali lagi semua orang punya pilihan masing-masing yang cocok dengan kondisi kulit pemakai juga budget.

Sekarang mari kita bicarakan tentang Ochronosis.

Apakah Ochronosis itu?

Ochronosis adalah kondisi kulit yang ditandai dengan perubahan warna menjadi lebih gelap, bahkan kebiruan. Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan penggunaan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya, salah satunya adalah merkuri dan hidrokuinondalam jangka waktu lama.

Bagaimana Merkuri Menyebabkan Ochronosis?

Merkuri, ketika diaplikasikan pada kulit dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel kulit. Kerusakan ini memicu produksi pigmen melanin yang berlebihan, sehingga menyebabkan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dan bahkan kebiruan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun