Seorang ibu pasti ingin memberikan yang terbaik agar tumbuh kembang anak menjadi optimal. Dan pemberian makanan adalah cara paling utama agar si buah hati dapat pasokan gizi dan mineral yang baik sehingga tidak mengalami stunting.
Pemberian makanan padat yang di mulai sejak umur 6 bulan sebagai pendamping ASI seringkali menjadi hal yang cukup menantang karena di fase ini anak mulai diperkenalkan pada makanan padat dan lebih bervariasi.
Fase ini di sebut sebagai Mpasi yaitu Makanan Pendamping ASI.  Tahap ini juga tahap yang penting bagi bayi  bukan hanya mulai menyantap makanan padat tapi juga tahap melatih otot rahang untuk mengunyah dan menelan.
Pengalamanku sebagai ibu yang memiliki anak-anak di masa Mpasi dimana pemberian makanan yang baik adalah makanan berbagai tekstur dengan kelembutan bertahap sampai padat. Sebagai ibu tugasku adalah mencari tahu lebih banyak informasi dari buku, majalah, diskusi dengan para ibu dan tentunya berkonsultasi dengan dokter anak agar tidak salah dalam memberikan bahan makanan, rasa maupun kepadatannya. Â
Berdasarkan info yang kudapat selain info-info berharga dari pengalaman-pengalaman para ibu yang sudah dahulu mengalaminya ada satu hal yang menjadi perhatianku yaitu tentang rasa. Â
Anak juga semestinya memiliki pengalaman makan yang menyenangkan agar makanan dapat ditelan dengan baik. Di sisi lain aku juga tidak ingin anak makan dengan pemberian gula atau garam tambahan. Â Aku ingin anak makan dengan rasa alami namun tetap lezat bergizi tinggi.
Kemudian aku memutuskan untuk mengganti garam dengan Keju dan Teri. Â Untuk gula aku memanfaatkan rasa manis dari buah dan sayuran seperti buncis, jagung atau wortel.
Mengapa mengganti garam dengan Keju dan Teri? Salah satu alasan aku menggantinya adalah bayi maupun anak fungsi ginjalnya masih rentan. Dengan memakai banyak garam maka akan membebani kerja ginjalnya.