Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Iconic Icon Siam di Jantung Kota Bangkok

7 Agustus 2024   21:20 Diperbarui: 7 Agustus 2024   21:50 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku juga terpukau pada hasil-hasil pertanian mereka yang terlihat dari buah-buahan yang besar, bagus bentuknya dengan aroma dan rasa yang manis. Contohnya mangga kojay khas mereka yang manis dioadukan dengan ketan beras disiram santan kental menghasilkan suguhan dessert yang terkenal enaknya. Anggur hijau yang besar bulat dan manis, kelapa Thailand yang terkenal akan kesegaran juga rasa manis bermentega lembut.  Belum lagi hasil peternakan dan olahan hasil mereka yang menarik untuk dicicipi juga dibawa pulang untuk oleh-oleh.

Disitu juga dijual hasil dari UMKM-UMKM yang cantik, unik dan keren.  Aku mengagumi hasil kurasi baik untuk vendor maupun dekorasi dari pihak Mal sehingga yang ditampilkan sangat baik.

Melihat ini aku memberikan acungan jempol tinggi untuk Kinerja pihak-pihak terkait karena di pameran kecil seperti ini bisa memamerkan kekuatan ekonomi negara dan terlihat bagaimana pemerintah memberikan perhatian besar pada sumber-sumber alam dan pengolahannya.  Salut.

Aku berjalan sendiri menyusuri gang demi gang sambil melihat-lihat makanan yang dijakakan ada yg menarik hati untuk mencobanya tapi ada juga ada yang membuat aku mengerutkan dahi karena melihat Buaya panggang utuh (membuat aku teringat pernah mencicipi daging buaya di Sydney dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi). Melihat juga cumi, udang, sotong, ikan yang di bakar berbau harum menerbitkan air liur. 

DokPri
DokPri

Setelah melewati godaan-godaan berupa makanan, souvenir, tas, baju dan segala macam rupa sampailah aku di belakang Mal yang menghadap Sungai Chao Praya.  

Aku berjalan keluar menjauh dari hiruk pikuknya mal dan mendapati sebuah plaza terbuka yang indah dan bersih, berlangit biru jernih, di seberang banyak pencakar langit dan yang paling jelas adalah wajah Raja Thailang saat ini, Maha Vajiralongkorn yang terpajang di sebuah gedung tinggi.

Di sungai itu walaupun airnya terlihat keruh karena disebabkan oleh endapan aluvial namun sungai ini bersih bebas sampah dan menjadi objek wisata air. Dari pojok kanan plaza outdoor ini ada tiket box untuk membeli tiket dan menaiki kapal yang akan membawa para wisatawan berpiknik menyusuri chao praya.  Cerdas dan jeli menggali potensi wisata.  Selain menjadi daya tarik wisatawan chao praya sendiri adalah jalur transportasi publik lewat sungai irigasi dan pasar terapung.

Setelah puas melihat-lihat, aku dan teman-teman kembali masuk ke Mal dan naik ke lantai atas.  Di lantai atas suasana berubah menjadi sangat modern dan mewah. Didominasi toko dari brand-brand dunia membuat kami seolah merasa berada di Mal Jakarta namun dengan pemandangan Sungai di depannya.Antara lantai atas dan bawah memang sepert memasuki dua dunia yang berbeda. Tradisonal dan International. 

Seusai makan malam, kami yang sudah kelelahan memutuskan pulang ke hotel yang lumayan jauh dari Icon Siam. Kami memanggil mobil online dan musti menunggu lebih dari 30 menit karena kondisi kemacetan yang parah didepan Mal. Mungkin bagian dari Iconic nya juga.

DokPri
DokPri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun