"Saya bisa berhenti berbelanja, tetapi saya tidak gampang menyerah."
Sepulangnya dari Bangkok beberapa waktu lalu ketika masih terhuyung-huyung memasukkan koper-koper berat masuk ke dalam rumah, aku mendapati 2 (dua) baju atasan pesanan onlineku sudah tersusun manis di atas meja.
Aku mengerutkan dahi berpikir sejenak ini baju pesananku yang kapan (maklum sekarang berbelanja hanya perlu srat sret gawai dan ketuk sana sini entah di jam berapa untuk kemudian tahu-tahu sudah membeli sederet barang).
Setelah membereskan koper, memasukkan mango sticky rice dan buah-buahan fresh yang secepatnya wajib masuk lemari es barulah aku punya kesempatan melirik baju online yang datang.
Ternyata oohh ternyata ini adalah baju yang sudah lama kupesan namun tidak datang-datang bahkan aku beranggapan bahwa aku telah tertipu.
Jadi ceritanya beberapa bulan lalu beredar iklan di IG dan FB dari sebuah toko pakaian yang menawarkan baju berdesign ala baju cheongsam klasik casual dengan menggunakan bahan rami yang adem. Mereka juga menggunakan artis Indonesia yang cantik dan terkenal.
Jadi secara logika kemungkinan besar penjual ini valid dan baik. Setelah melihat-lihat aku putuskan untuk membelinya melalui pembayaran online via kartu kredit.Â
Pembelian pertama dan kedua berjalan baik walaupun pengirimannya lama, tidak sesuai janji dan harus di follow up terus menerus melalui WhatsApp. Baju-bajunya cukup eksklusif dengan harga yang tidak murah menurutku.Â
Disini anehnya dari pengalamanku membeli baju online dengan toko ini, toko lain biasanya pada saat baju sedang dikemas maupun dalam moda pengiriman maka dari pihak penjual akan aktif mengirimkan infonya tapi penjual baju ini sama sekali tidak ada komunikasi dari pihaknya.