Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pengalaman Mengatasi Belanja Online Bermasalah

7 Agustus 2024   14:24 Diperbarui: 7 Agustus 2024   18:58 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saya bisa berhenti berbelanja, tetapi saya tidak gampang menyerah."

Sepulangnya dari Bangkok beberapa waktu lalu ketika masih terhuyung-huyung memasukkan koper-koper berat masuk ke dalam rumah, aku mendapati 2 (dua) baju atasan pesanan onlineku sudah tersusun manis di atas meja.

Aku mengerutkan dahi berpikir sejenak ini baju pesananku yang kapan (maklum sekarang berbelanja hanya perlu srat sret gawai dan ketuk sana sini entah di jam berapa untuk kemudian tahu-tahu sudah membeli sederet barang).

Setelah membereskan koper, memasukkan mango sticky rice dan buah-buahan fresh yang secepatnya wajib masuk lemari es barulah aku punya kesempatan melirik baju online yang datang.

Ternyata oohh ternyata ini adalah baju yang sudah lama kupesan namun tidak datang-datang bahkan aku beranggapan bahwa aku telah tertipu.

Pinterest - pngtree
Pinterest - pngtree

Jadi ceritanya beberapa bulan lalu beredar iklan di IG dan FB dari sebuah toko pakaian yang menawarkan baju berdesign ala baju cheongsam klasik casual dengan menggunakan bahan rami yang adem. Mereka juga menggunakan artis Indonesia yang cantik dan terkenal.

Jadi secara logika kemungkinan besar penjual ini valid dan baik. Setelah melihat-lihat aku putuskan untuk membelinya melalui pembayaran online via kartu kredit. 

Pembelian pertama dan kedua berjalan baik walaupun pengirimannya lama, tidak sesuai janji dan harus di follow up terus menerus melalui WhatsApp. Baju-bajunya cukup eksklusif dengan harga yang tidak murah menurutku. 

Disini anehnya dari pengalamanku membeli baju online dengan toko ini, toko lain biasanya pada saat baju sedang dikemas maupun dalam moda pengiriman maka dari pihak penjual akan aktif mengirimkan infonya tapi penjual baju ini sama sekali tidak ada komunikasi dari pihaknya.

Aku masih keras kepala walaupun secara intuisi dan fakta sebenarnya sudah menunjukkan ada wan prestasi dari pihak penjual namun naluri belanjaku lebih kuat dan pantang menyerah dengan mengabaikan red flag aku tetap berbelanja lagi secara berurutan 2 kali.

Disini masalah mulai muncul. Barang dari pembelian ke 3 tidak datang tapi karena kupikir memang biasanya lama, aku memesan lagi baju yang berembel-embel express dan barang akan dikirim dalam waktu 3 hari saja. 

Hari berganti minggu dan minggu mendekati 1 bulan. 2 minggu setelah pesanan ke 4 aku mulai mengkontak mereka dan jawabannya adalah nanti akan kami kirim, begitu terus janjinya.

Setelah barang tidak datang-datang, mereka mulai berjanji akan mengganti uangnya dengan cara mengulur-ulur waktu. Dengan janji besok kalau sudah ditransfer akan dikabari begitu seterusnya. Aku sudah semakin curiga.

Aku juga meninggalkan tulisan pedas di kolom komentar IG dan FB mereka. Tidak ada tanggapan sama sekali dari pihak toko.

Sampai tiba-tiba ada seseorang yang membalas komentarku menceritakan bahwa dia mengalami hal yang sama, barang tidak dikirimkan lama ketika datang tidak sesuai pesanan kemudian ditawarkan untuk diganti uangnya tapi sampai 2 bulan tidak ada kabar beritanya lagi. Fix dia tertipu.

Aku berpikir dan mulai mengatur rencana supaya mereka (pihak toko online) tidak lupa, yaitu :

1. Aku menghubungi mereka lagi untuk memancing dan mencari informasi tentang baju dan pengembalian uang yang mereka janjikan. Sekaligus memperingatkan mereka bahwa aku akan menghubungi pihak bank dan polisi bila perlu.

2. Memastikan bahwa percakapan di WhatsApp tidak menghilang agar menjadi bukti dengan cara di screenshot dan mematikan pengaturan di WhatsApp yang bisa membuat percakapan hilang dalam 24 jam. 

3. Menyimpan salinan bukti bayar

4. Mengunggah apps dari bank pemilik kartu kredit.

5. Menghubungi pihak bank penerbit kartu kredit (dalam hal ini Bank Mandiri)

Bukti-bukti sudah siap dan komplit, aku merasa waktunya untuk menghubungi pihak Bank Mandiri.

Melalui call centre Bank Mandiri, aku berbicara dengan petugas call centre bernama Mas Fathur yang dengan ramah dan sat set membantuku.

Aku menceritakan kronologi kejadian yang menimpaku, menyebutkan bukti-bukti dan dokumen penunjang yang dibutuhkan oleh bank termasuk didalamnya dibutuhkan konfirmasi data oleh pihak bank. 

Pihak Bank Mandiri sangat kooperatif dan membantu sekali. Dengan Mas Fathur yang sangat detail tapi sangat memudahkan mengurusnya membuat aku merasa yakin bahwa urusan ini akan selesai dengan baik.

Pihak bank menginfokan pada saya bahwa pembelian ketiga ini sudah jatuh tempo sebulan sehingga ada kemungkinan tidak bisa dianulir tapi pembelian keempat karena belum jatuh tempo akan bisa digagalkan pembayarannya tapi sebelumnya mereka akan melakukan investigasi dan peninjauan kembali dimana butuh 5 hari kerja.

Pihak Bank Mandiri juga sesuai prosedur akan mengganti kartu kredit yang dipakai untuk transaksi dengan kartu kredit baru dalam beberapa hari ini dan akan dikirim ke rumah.

Hasil dari investigasi Bank Mandiri rupanya memberikan hasil yang baik. Baju-baju langsung dikirimkan ke rumah. Akupun lega.

Terima kasih Bank Mandiri untuk kesigapannya merespon dan membantu nasabahnya dengan baik.

Pembelajaran yang kudapat dari kejadian ini adalah :

1. Bila memang kita sudah merasa ada ketidak beresan dalam transaksi online ada baiknya kita tetap memantau dan melaporkannya ke bank sebelum 1 bulan dari tanggal transaksi agar bank sempat melakukan tindakan bila ada penipuan.

2. Jangan ragu melaporkan perusahaan / toko online yang melakukan penipuan atau wan prestasi agar rekening mereka diblokir/diblacklist supaya tidak merugikan orang lain juga.

3. Selalu simpan bukti transaksi dan percakapan.

4. Pastikan toko online yang kita akan melakukan transaksi itu adalah toko yang kredibel, salah satu caranya dengan melihat komentar-komentar yang ada.

5. Bila akan melakukan transaksi online sebaiknya melakukan via Toko Online resmi seperti Toped atau Shopee.

Semoga pengalaman yang penulis alami dan bagikan bisa menjadi masukan agar bisa berbelanja online dengan aman.

Salam berbagi.

Jakarta, 07082024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun