Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kuliner Istimewa Pasar Cihapit Bandung Wetan

1 Juni 2024   22:24 Diperbarui: 1 Juni 2024   22:58 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DokPri
DokPri

DokPri
DokPri

2. Drunk Baker

Saatnya minum kopi dan mencari yang manis-manis setelah makan pagi yang berat.  Kami memutuskan untuk singgah di sebuah cafe kekinian yang terlihat banyak pengunjungnya.  Cafe ini masih di area Pasar Cihapit namun berada di area luarnya.  Sembari menikmati mentari pagi yang menyinari ruang di cafe ini, kami masuk dan melihat-lihat roti-roti yang dijual.
 Ternyata mereka menjual beragam versi french toast aneka topping. Juga ada soft cookies dan aneka roti yang semuanya berpenampilan menggemaskan sehingga memyulitkan kami untuk memilihnya. 

Senjataku jika bingung memilih makanan di tempat baru adalah dengan menanyakan manakah makanan yang direkomendasi atau makanan yang paling laku. Setelah memilih, kami duduk di sudut ruangan, walaupun banyak pelanggan yang datang dan makan ditempat suasananya tetap nyaman dan tidak berisik, kami bisa berbincang dengan santai sembari menyesap cappucino dan menikmati french toast butter garlic dan dark choco cookies. What a perfect combo!

DokPri
DokPri

DokPri
DokPri

3. Cuanki

Cuanki adalah salah satu makanan yang ingin aku makan kalau ke Bandung. Makanan favorit banyak orang karena walaupun sederhana namun rasanya enak.  Selalu pas di makan kapan saja.  Kata Cuanki berasal dari kata "Cari Uang jalan kaki," yang memang pada jaman dahulu mencari uang tidak semudah sekarang dimana para penjual cuanki dengan gerobak atau pikulan musti berkeliling untuk menjajakan dagangannya.

Isi cuanki adalah somay, bakso, bakso goreng dan somay tahu yang di guyur dengan kuah kaldu bening nan gurih.  Ditaburi  dengan potongan daun bawang menambah wangi cuanki.  

Aku menemukan penjual Cuanki gerobak dorong di emperan sebuah toko di pasar Cihapit.  Dengan santai kami memesan kemudian duduk di emperan.  Semangkok Cuanki yang panas mengepul ditaruh dihadapan kami.  Kami menambahkan cuka, sedikit kecap manis dan sambal.  Sambil berbagi Cuanki dengan sahabatku, ada pengamen datang dan mulai bernyanyi dengan gitarnya.  Wah tanpa diduga suaranya merdu dan lagunya juga akrab di telinga.  Sambil menyantap kami meminta dia menyanyikan lagu secara lengkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun