Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Achitecture of Love : Susahnya Move On Dari Patah Hati dan Cinta yang Menyembuhkan

15 Mei 2024   06:37 Diperbarui: 15 Mei 2024   06:57 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LetterStock|TypeFabric - Pinterest

Calendar doesn't decide when you are going to change your life for better. You do.
Ika Natassa, The Architecture of Love

Diajak nonton temanku film Indonesia yang judulnya Architecture of Love, film yang diadaptasi dari karya Novel dengan judul sama karangan Ika Natassa yang populer dengan  pemain utamanya Nicolas Saputra (senyum dan tatapannya yang dingin selalu buat hati meleleh) sebagai River dan Putri Marino  sebagai Raia.
Film yang bertutur tentang 2 manusia yang mempunyai trauma terluka hatinya karena ditinggal oleh pasangannya dan berada di New York untuk menyembuhkan luka batin dan berdamai dengan masa lalu.

Raia, seorang penulis sukses terkenal dikhianati pasangannya justru di saat dia sedang merayakan puncak pencapaiannya sebagai penulis. Pasangannya ditemukan berselingkuh dirumahnya.
Raia memutuskan bercerai dan pergi ke New York dimana ia mencoba mencari ide-ide utk menulis namun ternyata ia tidak mampu sama sekali untuk menulis sepotong ceritanya. Trauma yang mengikutinya membuat dia kehilangan semangat dan inspirasi.

River, laki-laki muda ganteng nan misterius pemilik perusahaan sekaligus seorang arsitek yang meninggalkan usahanya setelah kecelakaan yang menimpa keluarganya sehingga istri dan anak dalam kandungan meninggal.  Kesedihan yang mendalam membuat ia meninggalkan semuanya untuk melupakan kenangan akan kejadian tragis yang menimpanya.

Raia dan River bertemu dengan tidak sengaja di rumah sahabat mereka yang sedang mengadakan pesta di apartmentnya.  Kemudian mereka bertemu lagi di taman saat musim gugur.  Chemistry mereka bertaut dan tanpa disadari mereka menjadi semakin dekat.  River mengajak Raia melihat gedung-gedung bersejarah di kota New York sambil bercerita tentang latar belakangnya sambil menggambar sketsa-sketsa indah.  Perlahan namun pasti Raia kembali menemukan kata-kata untuk mulai menulis lagi. Dia mulai membuka diri.  Bahkan setiap hari ada buket bunga yang dikirim padanya.  Raia berfikir sang pengirim adalah River walaupun di akhir ceritanya ternya sang pengirim bunga yang rajin adalah sahabat lamanya sendiri.
Di sisi lain ada seorang lelaki ganteng yang menunjukkan perhatian kepada Raia.  Dan ternyata laki-laki ini adalah adik dari River.

River sendiri yang tertarik dengan Raia mengalami konflik batin berat karena ia merasa bersalah dan belum bisa lepas dari bayang-bayang kejadian  dahulu yang dialami sehingga River menarik diri.

Singkat cerita akhirnya mereka berpisah dengan River pulang ke Indonesia. Dan Raia tetap di New York.
Sampai beberapa tahun kemudian, Raia kembali pulang ke Indonesia dan menata karirnya kembali.
Tanpa di sangka suatu hari ketika ada acara di keluarga, Raia berkenalan dengan Ibunda dari River (dimainkan oleh Lydia Kandau) dan keduanya bertemu.
Penutupnya mereka berdua akhirnya menjalin hubungan lagi setelah mereka berdua bisa menyembuhkan luka batin dan move on dari trauma masa lalu.

Cerita yang manis berlatar belakang kota New York di musim gugur yang indah dan romantis.
Sinematografinya ciamik dengan warna pastel yang lembut termasuk dari pakaian-pakaian yang dikenakan pemainnya. Kata-kata indah yang menjadi tulisan Raia, percakapan-percakapan yang runut namun tetap cair tidak seperti hanya membaca naskah dan kehadiran sahabat-sahabat mereka juga membuat film mellow ini menjadi ringan dan manis.

Tapi dari itu semua banyak hal yang bisa direnungkan :
1. Trauma akan kehilangan orang-orang terkasih dengan cara apapun meninggalkan luka batin yang tidak terlihat, tidak berdarah tapi sangat dalam dan menyakitkan.
2. Hilangnya kepercayaan diri
3. Tubuh dan pikiran seperti stagnan dan membeku
4. Cenderung menutup diri
5. Berjarak dengan orang lain

Bagaimana cara menyembuhkan diri :


1. Waktu tentu sangat membantu menyembuhkan Trauma dan luka.  Waktu yang berjalan membuat luka mengering, mampu menerima realita yang ada dan kenangan akan terkikis sedikit demi sedikit.  Jadi beri ruang dan waktu untuk berduka.
2. Kehadiran orang lain (pendampingan) seperti orangtua, saudara dan teman dekat  sangat membantu pemulihan diri.  Pada mereka kita bisa mempercayai untuk bercerita dan mengungkap perasaan sehingga akan lebih ringan rasa yang tertanggungkan.
3. Keinginan untuk sembuh.  Yang paling utama adalah pribadi kita sendiri yang memang ingin sembuh dan melanjutkan hidup. Tekad dari dalam akan membuat kita terus berjuang dan keluar dari trauma.
4.Optimisme.  Semangat untuk tetap fokus dan berkarya bisa membantu melupakan atau setidaknya membuat kita beranjak dari zina mengasihani diri sendiri.

5. Tetap Produktif. Berkarya, bekerja dan terus melahirkan karya-karya terbaik adalah cara terbaik untuk terus maju.  Kita bisa juga belajar dari masa lalu namun bukan hidup didalamnya.

Move On itu susah tapi bukan berarti tidak bisa.  Kita hanya perlu tekad, percaya diri, belajar membuka hati dan terus maju.  

Cinta menyembuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun