Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mencicipi Dimsum Otentik Di Guangzhou

12 November 2023   21:28 Diperbarui: 14 November 2023   05:22 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Minggu di Guangzhou artinya hari menikmati masakan khas daerah Guangdong (baca : Kwantung) atau juga biasa disebut juga dengan Canton, yaitu : DimSum!

Dimsum adalah makanan ringan dengan proses pengolahan dikukus, biasanya disajikan bersamaan dengan saus sambal berguna untuk penambah rasa. Dim sum merupakan makanan berukuran kecil dimana memiliki kandungan gizi tinggi. (Wikipedia)


Ya.. dimsum adalah kuliner khas dan asli  Provinsi Guangdong. Makanan kecil mungil di sajikan di piring-piring kecil yang berisikan 1 macam dimsum yang biasanya berjumlah 2 sampai dengan 4 buah. Dimsum nan lezat ini sangatlah kondang dan  telah menyebar ke seluruh dunia. Makanan Canton ini  juga menjadi ciri khas makanan-makanan yang kita temui di HongKong dan sekitarnya.

Dimsum ini juga seringkali di sebut Yamcha yang memiliki arti minum teh di pagi hari. Makanan kecil yang sarat dengan kelezatan dan penuh gizi menjadi peneman minum teh sebagai sarapan pagi yang penuh gizi sebelum memulai kegiatan.  Dimsum ada yang asin gurih dan manis seperti eggtart yang mirip dengan pie, manis lembut isi didalamnya.

Menurut kebiasaan,  dimsum hanya dikudap dan disajikan pada pagi hari sampai sebelum makan siang.

Dimsum sendiri pada awalnya disajikan di kedai-kedai teh dan menjadi favorit penduduk lokal. Kemudian karena ketenarannya, makanan ini mulai masuk ke restaurant-restauran kelas atas.
Para Chef pembuat dimsum  sangat terampil dalam mengolah makanan lezat ini. Penampilannya cantik dengan platting yang menawan, dimana cir khas dimsum adalah klakat dimsum yang terbuat dari bambu yang digunakan untuk mengukus.  Dimsum yang lezat menggunakan bahan-bahan lokal dan andalan setempat , dimsum ada yang dikukus, digoreng dan berkuah.  Biasanya bahan yang digunakan adalah hasil peternakan ( ayam, babi dan sapi), laut (scallop, tiram, ikan, udang, dll), pertanian (beras ketan, sayur dan buah).  Dari yang tadinya hanya somay dan hakau, dimsum terus berkembang karena memberikan ruang bagi krearivitas untuk menciptakan makanan baru dari bahan-bahan yang luarbiasa.

Saat menikmati dimsum di Guangzhou, aku terkesima dan terkagum-kagum karena ada dimsum yg sudah aku kenal dan biasa kumakan tapi ada beberapa yang baru dan unik seperti susu goreng, testurnya sungguh memggoda luarnya renyah kriuk dalamnya lembut,harum baunya dan manis susu, unik dan tidak terduga).  Chong cheng fan, dimsum gulung yang terbuat dari tepung beras, mirip kwetiau namun lebih lebih lebar dan tipis, digulung kemudian dalamnya diisi oleh charsiu (babi merah) atau udang namun disini dijadikan seperti horfun, tidak digulung tapi dimakan begitu saja dengan dicampur kecap asin dan sambal cabe mereka, rasanya  enak sekali.  

Susu Goreng - DokPri
Susu Goreng - DokPri

Chong Cheng Fan
Chong Cheng Fan

Tidak lupa ada xiao long bao yang bila salah menggigit bagiannya maka kuah kaldu daging panas didalam bisa muncrat menciprati wajah. Dan tentu saja bubur, kaki ayam, bapao dan pangsit harus ada dalam menu yang dipilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun