Di MesaStila ini berbaur bangunan jaman kolonial dan Indonesia terutama Jawa dengan sangat harmonis. Â Misalnya bangunan Club Housenya beruba bangunan Belanda yang besar, kokoh dan dan indah di tanah paling tinggi. Â Pintu-pintu yang besar dan jendela-jendela antiknya terbuka lebar menghadap 8 gunung di Pulau Jawa yang mengelilinginya. Â Resort ini terletak di antara Gunung Andung, Merbabu, Merapi, Sindoro, Sumbing, Telomoyo, Ungaran dan Gunung Prau. Â Jika senja datang maka puncak-puncak gunung ini di banjiri oleh sinar matahari senja berwarna jingga keemasan indah sungguh menakjubkan. Aku suka sekali duduk-duduk di teras rumah induk ini sambil menikmati teh hangat ditemani pisang goreng dan jajanan pasar yang disajikan oleh hotel.
Restauran hotel yang berada di seberang rumah utama adalah Rumah Limasan Joglo Jawa yang berumur lebih dari seratus tahun. Â Palang di atasnya penuh ukiran dan tidak ada sambungan berupa paku. Â Kayu-kayunya solid dan kokoh.
Jika hanya ingin beraktivitas di hotel saja maka MesaStilla memiliki kegiatan menarik yang bisa diikuti. Â Waktu itu ada kegiatan pagi yaitu keliling perkebunan kopi di pagi hari dan jalan sore ke desa-desa sekitar hotel. Â Aku mengikuti jalan sore dan ternyata sangat amat menarik loh. Â Sebelum berangkat pesertanya berkumpul di rumah besar, kemudian diberikan minuman dan kami berangkat bersama. Â
Dimulai dengan melewati perkebunan kopi milik hotel dan keluar menyusuri desa dan sawah-sawah di pedalaman. Â Sungguh mengasikkan loh. Â Kami jadi tahu tentang tanaman-tanaman obat yang tidak pernah kami.lihat sebelumnya.Â
Jalanan yang naik turun membuat nafas terengah-engah namun tetap semangat karenan pemandangan indah di sekeliling kami. Rumah-rumah tua khas jawa antik, orang-orang desa yang sangat ramah dan tentu saja banyak kopi dan hasil bumi lainnya yang sedang di taruh diatas terpal untuk di keringkan sebelum dijual. Â Oh ya ada yang khas dari penduduk disini, walaupun rumahnya ada yang sudah tembok bagus namun tetap saja menggunakan kayu untuk memasak.
Kembali ke hotel setelah 1,5 jam berjalan keliling, aku kembali ke rumah besar dan menikmati ruang bacanya yang spektakuler. Â Buku-bukunya yang menarik, guci-guci jaman VOC dan pemandangan Gunung Sindoro Sumbing menjelang senja dari jendelanya. Â Angin juga mulai semakin sejuk.
Tidak ada hingar bingar hanya bunyi binatang malam mulai terdengar. Â Alunan Musik alam memang sangat indah berpadu harmonis.