Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.
Sambil jalan-jalan kita mencicipi makanan-makanan enak di daerah.
Esok siang, kita berangkat menuju Mesa Stila. Menuju sana maka akan melewati daerah Ambarawa yang memiliki pemandangan indah membuat aku menahan nafas saking terpesonanya. Â Sebelum sampai hotel kami mengisi perut di Rumah Makan Kopi Eva. Â Apa yang istimewa dari rumah makan ini? Selain kopinya, tahu disini juga menjadi favorit. Â Lucunya tahu disini disajikan panas dan sudah direbus. Â Tahunya gurih beraroma dan tentu rasanya enaaakk. Â Wajib di coba.
Setelah kenyang, kami lanjut perjalanan memuju Resort yang ternyata tidak jauh dari Kopi Eva tidak sampai 1 km. Â Memasuki jalan pedesaan dan sampailah kami di MesaStila. Â Memasuki gerbangnya, akupun terkagum-kagum dengan suasananya yang asri, sejuk dan banyak pepohonan rindang. Â Jalannya menanjak dan lobbi penerima tamunya unik sekali, yaitu berupa eks Stasiun.
Menurut catatan Wikipedia adalah salah satu keunikan MesaStila Hotel yang mungkin tidak dijumpai di hotel mana pun di dunia adalah bangunan lobi. Pada waktu merintis hotel ini, Gabriella Teggia sengaja memboyong bangunan bekas Stasiun Mayong, Jepara, Jawa Tengah ke lokasi resort dengan mempertahankan bentuk asli, termasuk loket dan tulisan "Mayong-Losari 905 M". Bekas bangunan stasiun yang sudah didaftarkan sebagai cagar budaya tersebut digunakan untuk lobi.
Lobinya ini terbuat dari kayu dan masih dipertahankan keasliannya, begitu pula drnga foto-foto yang tergantung, furniturenya bahkan kotak posnya masih asli. Â Diriku terasa terlempar ke beberapa abad yang lalu.