Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Yuk Simak 4 Kiat Menjaga Hubungan Dalam Keluarga Besar

16 April 2023   13:36 Diperbarui: 16 April 2023   14:09 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluarga adalah rahmat yang diberikan olehNYA dalam kehidupan ini.  Keluarga inti yang terdiri dari ayah ibu dan anak. Di samping itu ada extended family yang terdiri dari barisan para sepupu dan yang masih memiliki hubungan darah lainnya.

Hubungan keluarga sangat dinamis karena merupakan campuran dari banyak karakter, pendidikan, pola asuh dan budaya yang berbeda.  Menarik sih bila dilihat secara keseluruhan karena awal mulanya berasal dari satu keturunan namun kemudian bisa bertumbuh dan berkembang dengan banyak variasi.  Bukan hal buruk namun justru menambah wawasan dan pergaulan.

Agar hubungan dan silahturahmi antar saudara tetap terjalin dengan baik dan aman, maka ada 4 hal yang sebaiknya tidak dilakukan, yaitu :


1. Tidak melakukan bisnis dengan keluarga.
Mengapa? Tentu ada alasannya. Salah satunya adalah karena didalam berbisnis akan terjadi berbagai macam masalah baik yang ringan sampai rumit, misalnya masalah keuangan.  

Bisa saja terjadi kredit macet, penggelapan uang, supplier telat dibayar, perputaran uang tersendat bahkan bisa saja tentang penempatan modal, dll.
Hal-hal seperti ini tentu bisa merusak hubungan kekeluargaan karena ada persoalan yang mengganjal di hati.  Ketika terjadi permasalahan, saling cerita ke pihak keluarga pasti tak terelakkan lagi.  Alhasil akan muncul ketegangangan maupun gesekan dalam keluarga.

2. Jangan meminjam uang dari keluarga.
Kita kadang menganggap bahwa meminjam atau dipinjami uang oleh keluarga adalah hal yang lebih gampang dilakukan dibandingkan ke orang lain.  Tapi sebaiknya ini tidak dilakukan kecuali kita sudah pasti bisa mengembalikannya kembali. Buatku pribadi bila pihak keluarga datang meminta-minta untuk diberikan pinjaman (yang kadang jumlahnya fantastis, dimana kita tahu bahwa dia tidak punya kemampuan mengembalikannya) aku lebih baik memberikan sejumlah uang yang aku mampu saja dan kemudian tidak diingat lagi. Anggap saja sebagai donasi atau sedekah.
Daripada nanti jengkel karena ternyata yang muncul hanya janji palsu dan susah ditagih.

3. Tidak Memihak bila terjadi pertikaian dalam keluarga.
Dalam hubungan keluarga besar seringkali terjadi konflik internal yang kadang cukup besar, menyebabkan  terjadinya perpecahan dan memunculkan kubu-kubu untuk mempertahankan kebenaran nasing-masing.  Kondisi ini tentu membuat semakin keruh dan memanaskan keadaan.  Masalah yang tadinya cuma sepele akhirnya menerbitkan konflik besar.


Disinilah kita perlu berkepala dingin.  Tetap tenang dan tidak memihak ke kubu manapun.  Jangan menjadi penghasut yang ingin mencari keuntungan didalam konflik.  Berusahalah untuk menjadi netral dan pihak yang mendinginkan suasana.  Sambil mengingatkan bahwa kita bersaudara.

Ada sebuah peribahasa tentang keluarga yang selalu aku yakini yaitu : darah lebih kental dari air.
Bahwa seperti apapun masalah atau konflik dalam keluarga, keluarga aka selalu bersama dan terhubung satu sama lain.

4. Jangan mencampuri urusan rumah tangga saudara kecuali diminta.
Unit keluarga inti seharusnya mandiri, terutama dalam segi finansial dan kehidupannya terutama bila sudah memiliki anak-anak.  Masing-masing semestinya mampu menjaga privasinya.

 Kedekatan hubungan dan Saling tolong menolong dalam keluarga adalah hal yang penting namun bukan berarti bisa seenaknya masuk kedalam ruang privat sebuah keluarga terutama jika terjadi konflik internal.  Biarkan mereka menyelesaikannya sendiri.  Jangan terlibat tanpa diminta karena ini hanya akan membuat persoalan biasanya semakin ruwet. Bahkan bisa melebar kemana-mana.  Jadi sebaiknya kita tetap menghormati keberadaan setiap keluarga.

Ada sebuah pepatah tentang keluarga yang bisa kita jadi pegangan.
rukun agawe santosa crah agawe bubrah, yang artinya keluarga yang rukun akan kuat sedangkan yang tidak rukun maka akan mudah dijajah dan hancur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun