Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

5 Jurus Jitu Membasmi Kutu Pada Kucing

11 Februari 2023   11:10 Diperbarui: 12 Februari 2023   07:59 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memiliki binatang peliharaan kucing merupakan hal yang sangat menyenangkan dan menghibur bagi pemiliknya. Mereka lucu seperti gumpalan bulu yang berlari ke sana ke mari bahkan saat tidur juga sangat menggemaskan. 

Kita selalu berharap agar kucing peliharaan kita bisa terus sehat, lincah dan bersih.  Namun kadangkala walaupun sudah hidup di dalam rumah yang kita sebut indoor tetap saja ada kutu yang bersarang dan berkembang biak di tubuh kucing.

Kutu kucing  adalah pelompat yang lihai.  Mereka mampu melompat horizontal maupun vertikal sama baiknya sampai 200x ukuran tubuhnya dan ukurannya yang kecil seukuran biji wijen memudahkan mereka menyelusup kemanapun untuk mencari inangnya. 

Walau kutu kucing memiliki siklus hidup yang pendek namun di siklus hidupnya bisa menghasilkan 50 telur setiap harinya! Membayangkan saja sudah mengerikan ya.

Freja -DokPri
Freja -DokPri

Aku memiliki pengalaman dengan para penyelusup ini yang bertengger seenaknya di badan kucing-kucingku.  Anabul-anabulku adalah kucing rumahan yang benar-benar tidak pernah keluar rumah dan hampir setiap sebulan 2x dimandikan dengan rajin. 

Awalnya tidak terpikirkan bahwa mereka akan terkena serangan kutu yang cukup parah. Berawal dari suatu hari kucingku yang bernama Freja tiba-tiba terlihat semakin kurus, lesu dan diam saja karena merasa ada yang tidak beres, aku membawa dia ke rumah sakit hewan ternyata hasil pemeriksaannya adalah di tubuhnya banyak kutu penghisap darah sehingga kucingku bisa mati karena kekurangan darah. 

Kemudian disana diberikan obat berupa suntikan dan oles di tengkuk.  Setelahnya ada perkembangan baik pada Freja menjadi lebih sehat dan gemuk.

Cerita tidak berhenti disini rupanya si kutu belum selesai episodenya.  Ada penyerangan musim kedua yang lebih parah.  Diawali dengan datangnya kucing baru yang kubeli dari luar kota bernama Dio. 

Untuk mengantisipasi supaya kutu tidak menular ke Freja, aku mengisolasi Dio lebih dari 2 minggu di kamar sendirian.  Setelah dinyatakan sehat oleh Dokter hewan langgananku, akhirnya Dio bisa dipertemukan oleh Freja. 

Berjalannya waktu  pegawai salon langganan yang biasa memandikan kucing-kucingku melaporkan bahwa ada kutu di badan para kucing,  tadinya kupikir tidak terlalu menggusarkan tapi lama kelamaan kondisinya makin mencemaskan terutama untuk Freja karena dengan mata langsung jika bulunya di sibakkan makan akan terliat jelas kutu yang berkeliaran dan telor-telornya.  

Duh kasihan.  Kondisi ini membuat aku panik dan mulai mencari lebih serius bagaimana penanganannya.

Jika menemukan keadaan kucing dengan ciri-ciri seperti dibawah ini maka kemungkinan besar sedang terkena serangan kutu :

1. Lesu

2. Sering menjilati bulu

3. Nafsu makan berkurang

4. Gelisah

5. Diam saja seperti menahan gatal

6. Berat badan menurun.

7. Banyak ditemukan kutu dan telornya ditubuh kucing

DokPri
DokPri

Belajar dan bertanya pada perawat kucingku di sebuah klinik dan membaca referensi tentang pembasmian kutu yang aman. Aku memulai program untuk membasmi kutu.

Ada 5 langkah yang aku lakukan :

1. Mencuci bersih sisir kucing dengan air hangat dan sabun.  Memisahkan sisir yang dipakai pada setiap kucing.  Gunanya agar kutu maupun telornya tidak meloncat atau saling menempel. Bisa-bisa kutunya tidak habis-habis.

2. Memberikan bedak Doris sebelum mandi selama 15 menit.  Bedak ini tidak boleh terjilat oleh anabul kita.  Biasanya setelah dipakaikan aku akan memasukkan mereka kedalam carrier masing-masing agar aman dan mereka tidak banyak gerak.

Bedak Doris-DokPri
Bedak Doris-DokPri

3. Memandikan anabul dengan shampoo khusus kutu.  Setelah selesai mandi pastikan ketika mengeringkan bulu kucing harus kering total karena bila masih setengah basah akan membuat anabul sakit dan bisa terkena jamur.

Shampoo Kutu
Shampoo Kutu

4.  Memberikan obat kutu di tengkuk anabul.  Mengapa di kulit tengkuk? Agar obatnya tidak bisa di jilat oleh kucing.  Aku biasanya memakai merk frontline khusus kucing yang dipakai satu bulan sekali.

5. Mengepel lantai dengan Dalmat.  Kutu dan telor yang jatuh di lantai tidak akan langsung mati jadi bisa saja kembali meloncat ataupun menempel pada bulu kucing.  Untuk itu aku mengepel lantai dengan menggunakan Dalmat yang bisa membunuh kutu dan telornya jika ada di lantai.

Dalmat
Dalmat

Setelah 2 kali melakukan langkah-langkah ini maka mulailah terlihat hasilnya, kutu dan telor kutu sangat berkurang sekali bahkan setelah 3 kali dilakukan untuk Freja dinyatakan bebas kutu dan Dio walaupun masih ada namun tinggal sedikit sekali.  Semoga nanti kutu dan telor yang ada ditubuh para anabul bisa hilang semuanya.

Wajib fokus dan konsisten dalam perang melawan kutu-kutu penghisap darah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun