Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Merawat Kebun di Atap Rumah

25 Juli 2022   16:57 Diperbarui: 25 Juli 2022   21:39 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berkebun| Shutterstock via Kompas.com

Berawal dari PPKM Covid-19 di awal tahun 2022 lalu di mana pergerakan manusia dibatasi lagi, mengharuskan orang beraktivitas dirumah. Pembatasan ini membuat diriku memiliki banyak waktu luang. 

Untuk mengurangi rasa jenuh dan kawatir karena bunyi sirene ambulans mulai kerap terdengar, aku yang lagi jenuh membuat kue memutuskan untuk membeli mawar karena melihat postingan beberapa teman yang asik merawat mawar dan menghasilkan bunga-bunga yang sangat cantik.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Biasanya aku paling tidak tertarik dengan urusan tanam menanam namun karena ingin mencoba sesuatu yang baru dan tetap produktif, akhirnya aku membeli mawar melalui toko online.

Dari satu macam mawar akhirnya aku membeli lumayan banyak mawar melalui online (sampai sekarang aku tetap membeli tanpa pernah datang ke penjualnya langsung).

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Aku tidak memiliki taman atau halaman di depan atau belakang rumah namun aku memiliki ruang yang lumayan luas di atas rumah. Jadi aku menyulap ruang kosong di atas menjadi sepetak kebun bunga. Senang rasanya ketika melihat mawar-mawarku berbunga indah dan ketika angin berkunjung maka wangi bunga mawar menyebar halus disekitaran.

Sekarang aku menambah koleksi tanaman dengan aneka pohon jeruk. Tanaman jeruk tambulapotku ada lemon cui, jeruk purut, jeruk bali merah (belum berbuah), lemon lokal (disemai dari biji buah lemon yang ada ketika buahnya sudah habis digunakan) dan beberapa macam lagi. 

Ada juga daun bawang (bonggol yang tidak terpakai ditanam di tambulapot), berbagai jenis cabe (bibitnya dari biji cabe yang dikeringkan), daun mint, pandan, lidah buaya daun kari dan beberapa sayuran seperti sawi dan pokcoy.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Tadinya tidak ada binatang atau serangga yang datang karena kebunku letaknya cukup tinggi. Namun kemudian kebunku kedatangan tamu-tamu kecil yang selalu datang di jam yang sama. Ada tawon, lebah madu, burung, dan kupu-kupu.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Tidak hanya binatang lucu namun juga ternyata ada hama yang mampir juga. Hama membuat mawar-mawarku rusak, layu, bunganya hancur dan bahkan menumbuhkan spesies baru yang jelek. Atau tiba-tiba muncul ulat-ulat kecil di tanah pohon jerukku yang subur. Pusing juga menghadapinya.

Untuk mawar diawal aku menyemprotkan pestisida beberapa kali. Berhasil sih tapi akibatnya buruk ke seekor kucingku yang gemar berada diantara pohon-pohon mawar, ia mati keracunan.

Akhirnya aku mencoba mencari tahu tentang membasmi hama dengan menggunakan bahan ramah lingkungan dan bahkan menggunakan sampah daur ulang.

Begitu juga dengan pupuknya, aku menggunakan yang ada didapur dan kebun saja.

Untuk menghilangkan hama aku menggunakan 2 macam cara:

1. Kayu Manis

Taburkan kayu manis secukupnya di permukaan tanah yang banyak ulatnya. Aduk tanah, kemudian taburkan kembali bubuk kayu manis. Daya kerjanya cukup ampuh karena esok harinya aku melihat banyak ulat yang mati.

2. Kulit Bawang Merah dan Putih

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Setiap hari kita pasti memakai bawang merah dan putih untuk memasak karena mereka adalah bumbu dapur yang tidak boleh ketinggalan agar makanan enak. Kulit bawang bisa kita gunakan untuk mengusir hama ditanaman loh.

Caranya adalah:

Kumpulkan kulit bawang merah dan putih kemudian masukan kedalam toples, tambahkan air dan tutup. Jangan dibuka sampai 7 sampai dengan 10 hari sampai terjadi fermentasi.

Setelah selesai, saring dan buang kulitnya.

Untuk menggunakannya, 1 liter air dicampur dengan 10 tutup botol air bawang, kocok dan dimasukkan kedalam botol semprotan. Langsung bisa digunakan untuk memyemprot tanaman, gunakan 2 minggu sekali.

Untuk menyuburkan tanaman:

1. Menggemburkan tanah

Tanah di pot lama kelamaan akan mengeras permukaannya sehingga penyerapan air maupun pupuk penyubur menjadi tidak terserap dengan baik. Aku melakukan penggemburan tanah setiap kali terlihat tanahnya mulai mengeras. Dan kadang memindahkan tanaman ke pot yang lebih besar agar akarnya bisa lebih 'bernafas' dengan baik.

2. Memberikan pupuk tanaman dengan memakai Vetsin/Micin

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Ternyata bunga dan tanaman buah sangat senang bila diberikan vetsin sebagai pupuknya. Aku perhatikan daun-daun tanaman dan bunga akan segar dan rajin berbunga setelah diberikan vetsin.

Wah generasi micin juga ya...

Caranya adalah dengan menaburkan vetsin di permukaan tanah kemudian langsung memyiramnya dengan air. Vetsinnya akan larut dan masuk kedalam tanah.

Atau bisa juga dengan mencampurkan vetsin dengan air kemudian disemprotkan langsung ketanamannya.

Pemupukan ini bisa dilakukan sebulan sekali.

3. Memotong Tangkai Mawar

Agar mawar rajin berbunga bisa dilakukan dengan memotong batang bunganya kurang lebih 10cm sebelum kelopaknya gugur. Cara memotongnya tidak lurus tapi menyerong.

Dengan diberikan pemupukan dan perawatan yang baik pohon mawar akan subur dan mebuat banyak muncul batang-batang baru. Nah agar tidak menjadi rimbun dan bisa menambah banyak tanaman maka bisa dilakukan ini:

Potong Batang mawar menyerong kemudian potong lagi ditengah batang bawah. Kemudian celupkan ke dalam madu atau bisa juga ditancapkan ke potongan lidah buaya. Kemudian ditancapkan ke tanah dan rajin-rajin saja menyemprotnya.

Tidak lama akan muncul daun-daun hijau segar dan akan batang muda juga akan bertumbuh.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Semoga tips ini bisa membantu untuk yang lagi ingin mencoba berkebun.

Berkebun dapat membuat pikiran jernih dan membahagiakan apalagi jika melihat tanaman yang dirawat tumbuh segar dan indah.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Yiuk berkebun.

Catatan: Foto-foto yang ada pada tulisan ini adalah hasil karya penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun