Aku duduk menatap kabut yang datang bersama hujan..
Mencicipi dingin di pinggiran kota Semarang.
Deras air menghapus jejak panas dan debu di kota ini.
Aroma tanah menguar bercampur dengan air.
Melegakan rasa.
Berhari kususuri pantai utara tanah Jawa.
Mendengarkan cerita tentang seorang wanita perkasa penguasa negeri yang berjanji tak akan memotong rambut, mengasingkan diri dalam tapa tanpa busana dan bertirakat penuh tekad agar dendam terbalaskan.
Ketika janji sudah terpenuhi, sang Ratu kembali memimpin.
Ia mengibarkan bendera di lautan.
Mengirimkan selaksa panglima, ratusan kapal dan belasan ribu prajurit  untuk berperang melawan Portugis.
Betapa menggetarkan Sang Ratu Kalinyamat.
Aahh negeri ini menyimpan banyak cerita kepahlawanan.
Darah pejuang besar yang gigih dan tak mudah patah.
Kusesap teh hangat yang tersaji didepanku.
Pikiranku melayang mengarungi sudut-sudut negeri.
Satu perjalanan menjelajah negeri sudah kujalani lagi.
Menemukan permata sejarah perjuangan leluhur.
Aku semakin mencintai negeri ini.
DIluar, hujan masih saja datang tanpa jeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H