Tahun Baru tersunyi yang pernah kulewati.
Jalanan di kompleksku begitu sepi berbeda dari tahun-tahun sebelum covid biasanya sudah ramai sejak malam tahun baru dan paginya.
Keluarga berdatangan untuk bersilahturahmi pada keluarga yang dituakan dalam keluarga.
Sekarang karena Omicron banyak keluarga membatalkan acara berkumpul karena ada anggota keluarga terkena colekan omicron.
Saking sepinya, suara anak-anak dikejauhan terdengar jelas, mungkin ada keluarga sedang open house. Suara mereka membuatku tersenyum, begitulah seharusnya Perayaan Tahun Baru berlangsung penuh keramaian, keceriaan, kebersaman dan kebahagiaan.
Tiba-tiba di suasana sepi, ada suara penjual Bacang berteriak menawarkan dagangannya.
Mungkin saja penjualnya bukan chinese namun pembuatnya adalah chinese. Tetap gigih mencari sesuap nasi walaupun sedang tahun baru.
Ada yang merayakan kehidupan..
Ada yang menikmati kehidupan..
Disisi lain
Ada yang memperjuangkan kehidupan
Ada yang mempertahankan kehidupan
Ada yang berusaha merebut moment kehidupan
Ada yang mengais-ngais kehidupan..
Di bagian mana kita berada saat ini mustinya membuat kita semakin rendah hati dan melihat sepanjang kehidupan. Kadang kita bertukar tempat..
Semoga di Tahun Macan Air :
Kehidupan akan mengalir lembut, menjadi pelepas dahaga untuk sesama, menjadi sumber kehidupan, berani mengambil keputusan penting dalam hidup.
Dan kendalikan diri sebelum menjadi bencana bagi sekitar.
Selamat Tahun Baru tanpa keramaian..
Sudah 2 tahun hanya dirayakan dengan keluarga kecil kami namun sekarang lebih sepi lagi tanpa kehadiran anak-anak dan kedua keponakanku..
Namun kehidupan berjalan terus..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H