Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Diary

Lipstick

1 April 2021   13:04 Diperbarui: 1 April 2021   13:09 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari jaman dahulu kala aku memang senang sekali dengan lipstick. Bahkan saat kerja dulu pernah membelanjakan lipstik dengan jumlah banyak dalam minggu yang sama.. Lipstick addict.

Semua warna pernah ku coba merah menyala, orange norak, pink lembut, coklat madu, fuschia, ungu muda (sumpe yg ini gak cocok buatku malah mirip seperti zombie pucat pasi) dan dari segala merk penjuru dunia dari yang mahal, murah, gratisan, sebut saja deh. Namun akhirnya yang terpakai ya warna itu itu lagi.

Aku memang suka lipstick, warna-warna indahnya selalu membuatku terpesona..
Karena Selalu ada :
warna baru
kemasan baru
tehnologi baru..
Uniknya bentuk lipstik selalu sama dari tahun ke tahun.

Saat membeli setiap orang memiliki selera khas tersendiri sehingga tidak pernah ada yang sama pada setiap orang..
Selain selera, rasa percaya diri juga menentukan pilihan seseorang.  Kecenderungan yang di latari berbagai macam hal.
Hasil memakai lipstick juga berbeda pada setiap perempuan..
Dan sebuah hasil penelitian mengatakan bahwa bentuk lipstik yg di pakai seseorang adalah cerminan pribadi..

Hwaaaaa.. apa bener??
Mungkin sebuah kecenderungan bisa terbentuk. Kebiasaan seseorang juga mempengaruhi..
Tapi apakah itu menjadi sebuah harga mati atau semacam labeling / stigma yg di tempelkan pada jidat seseorang?
Bahwa seseorang dgn lipstik dengan warna dan bentuk tertentu akan berarti dia a b c d..
Buatku hal-hal seperti itu mungkin bisa menjadi semacam informasi tapi apakah dengan itu kita menjadi seperti Dewa yg bisa memberikan suatu kesimpulan bahwa si anu baik atau buruk berdasarkan hal tersebut?
Waaahh nanti dulu deh..

Boleh saja hobi sama, warna sama atau sifat menurut psikologi sama tapi jangan pernah sekalipun melakukan labelling pd seseorang..
Karena kita tidak pernah tahu apa yg sudah dilewati apalagi menyamaratakannya.

Bukankah lipstick warna merah menyala punya banyak merek?
Apakah pecinta warna merah menyala trus menjadi sah di sebut liar dan seorang penggoda?

Tentu saja tidak..
Jangan pernah mencoba melakukannya karena itu adalah asumsi diri yang bisa melukai orang lain dan diri sendiri.

Terimalah orang lain dgn apa adanya..
Karena disitulah keindahan pribadi setiap orang..

Satu lagi, sampai hari inipun aku masih lipstick addict dan tetap membeli walaupun pandemi dan wajib pakai masker..

Keep beautiful and Happy..

Happy Long Weekend!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun