Gerimis hujan merinai sejak pagi, membasahi teras depan..Â
Tirai yang kadang menebal kemudian mendadak menipis .
Air hujan tidak pernah punya duga dan prasangka..
meredam panas, menyejukkan udara..
Memberikan segenap yang ada padanya dengan sepenuh hati untuk kehidupan dan bumi..Â
Tanpa tanya..
Tanpa syarat..
Kubiarkan jendela berembun dipenuhi titik hujan yang mampir..
Mengalihkan pikirku pada banyak hal yang sering meronta untuk dipahami walau sering kuabaikan..
Di jalan orang berpayung sambil jalan tergesa menuju tempat berlindung..
Burung Gelatik berpasangan berteduh di pojok beranda.
Dan angin meniupkan pepohonan sampai terhuyung..
Ku usapkan embun di jendela..
Diatas awan masih gelap..
Hujan belum usai ..Â
Sore makin meredup dan ia masih hadir..Â
Seperti kangen padamu yg tidak pernah selesai ..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H